[Flashback]
Rio sedang tertidur di bangku taman sekolahnya. Sebenarnya bukan tertidur, tapi hanya memejamkan mata sejenak. Hari sudah menjelang sore, semua murid di sekolahnya sudah pulang ke rumah mereka masing-masing. Tidak ada seorang pun disana kecuali Rio. Bahkan suara angin yang berlalu-lalang di udara dapat ia dengar dengan jelas. Tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki seseorang mengarah kepadanya. Mendengar suara kaki itu,Rio sudah tau siapa yang menghampirinya...
"mau ngapain fy?" seru Rio tanpa membuka matanya sama-sekali.
Langkah kaki itu langsung berhenti. Ternyata memang benar pemilik langkah kaki itu adalah Ify, perempuan yang selalu ada di sekitarnya.
"ah gak seru kamu yo. Padahal pengen ngagetin kamu tadi" Ify langsung menghampiri Rio dan menyuruh Rio agar memberi ruang sedikit untuk duduk di bangku taman itu.
"udah selesai ngerjain tugas pak Irwan?" Tanya Rio dengan mata yang masih terpejam.
"udah kok, udah dikumpulin juga di mejanya. Emang ya tuh guru, selalu aja ngasih tugas menumpuk sebelum libur semester kayak gini. Bikin tangan jadi pegel-pegel tau gak" jawab Ify dengan kesal sambil memijat-mijat tangannya yang sehabis mengerjakan soal-soal matematika dari gurunya, pak Irwan.
"bagus deh"
Keheningan pun terjadi. Sedari tadi Ify hanya memainkan kakinya dan sesekali melihat kearah Rio. Laki-laki ini selalu saja mengheningkan suasana dengan ucapanya yang singkat-singkat itu. Tiba-tiba muncul ide cemerlang bukan dari otaknya melainkan dari hatinya. Mungkin bisa dibilang nekad tapi mau bagaimana lagi, hatinya sudah ingin meledak layaknya bom kalau ditahan terlalu lama.
"Yo..." seru Ify pelan.
"Hmm..."
Sebuah kecupan mendarat di dahi Rio. Walaupun cepat tetapi efeknya dapat dirasakan dalam beberapa detik setelah itu. Sang pelaku sudah lari dari tempat kejadian dan meninggalkan korbannya sendiri. Alhasil Rio langsung merubah posisinya menjadi posisi duduk dan melihat Ify sudah berlari sekencang mungkin yang ia bisa. Secarik senyuman terukir di bibir Rio. Bisa-bisa nya perempuan itu melakukan hal yang nekad lebih dari hal-hal yang terbilang nekad yang pernah ia lakukan.
[Flashback End]
-----------------------------------------------------------------------------
Rio tersadar dari lamunannya. Sedari tadi ia hanya memainkan melodi gitar yang ia lantunkan di atas panggung. Para pengunjung café itu juga sepertinya menikmati alunan gitar yang ia mainkan. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Memang jam-jam seperti ini café sudah mulai ramai oleh para pelanggan.
Ify dan Gabriel sudah memasuki café yang berada di dekat kampus Ify sekarang. Karena hari ini hari libur, banyak sekali orang yang datang ke café ini khususnya para pasangan-pasangan remaja. Alunan gitar mememenuhi seisi ruangan membawa suasana menjadi lebih berwarna.
Gabriel menarik sebuah kursi mempersilahkan Ify untuk duduk di kursi itu. Ify hanya mengikuti apa yang di perintahkan dan duduk di tempat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me
Fiksi PenggemarKetika sebuah kenangan indah lenyap begitu saja diperlukan perjuangan sang kesatria untuk mengumpulkan dan menyusunnya kembali menjadi sebuah kenangan yang lebih indah dari sebelumnya.