Di sebuah restoran yang mewah di tengah kota, Adi Darmawan beserta keluarga dan keluarga dari James yang baru saja datang dari Italy sedang menikmati hidangan di salah satu ruangan private.
Tina sedari tadi menatap tajam hidangan yang ada di depannya. Ia sama sekali tidak tertarik untuk melahap steak yang sudah ia potong-potong itu. Orangtua mereka berdua asik mengobrol sedangkan Tina dan James terdiam di dalam dunianya masing-masing. Diantara Tina maupun James tidak ada yang ingin membuka perbincangan setelah pertengkaran yang mereka lakukan 2 bulan yang lalu. Selama 2 bulan itu Tina sama sekali tidak menghubungi James begitu pun sebaliknya.
[dialog dengan bahasa Inggris]
"Maaf karena kami baru bisa datang ke Indonesia" ujar ayah dari James
"tidak apa-apa, tuan Baker. Saya juga baru sempat untuk melakukan acara kumpul keluarga sekarang"
"Apakah misi kita akan berhasil untuk memenangkan project ini selama 3 tahun berturut-turut?"
"Tentu saja, saya sedang berusaha untuk menyingkirkan satu persatu perusahaan yang bisa menjadi ancaman untuk perusahaan kita"
"Tina, bagaimana kabarmu? Saya sangat merindukanmu datang ke rumah kami" seru nyonya Baker, ibu dari James
Tina hanya memberikan senyuman tipis di wajahnya kepada wanita itu. Melihat perilaku anaknya, ibu Tina menyenggol pelan anak perempuannya agar bisa bersikap lebih sopan di depan calon 'mertuanya' itu. Walaupun sebenarnya ia tahu, anaknya memang sudah ingin sekali memutuskan hubungannya dengan keluarga Baker sehingga berperilaku seperti itu. Tina sudah sangat tertekan dengan skenario dari ayahnya Adi Darmawan yang memanfaatkan dirinya untuk mendapatkan tahta tertinggi di karirnya.
"Untuk pernikahan kedua anak kita bagaimana? Apakah kita akan melakukannya di Italy atau di Indonesia? Atau dua-duanya?" Adi Darmawan sangat bersemangat saat mengutarakan pertanyaannya itu.
"Bagaimana James? Apakah kamu sudah memilih rencana yang tepat untuk pernikahan kalian" tanya tuan Baker.
"Terserah Ayah saja" jawab James dengan santainya.
"Huh? Kata siapa akan ada pernikahan?" Tiba-tiba Tina membuka suaranya. Semua orang yang ada di ruangan itu langsung memperhatikannya.
"Mohon maaf untuk tuan dan nyona Baker, saya tidak bisa melanjutkan hubungan ini dengan anak Anda. Karena saya tidak mau disamakan dengan WANITA-WANITA PENGHIBURNYA di luar sana. Anda dan ayah saya bisa berdiskusi kembali mengenai cara yang tepat untuk bekerjasama selain dengan menggunakan anak-anak kalian untuk menjadi perantaranya. Terima kasih karena sudah menerima saya sebagai anak anda untuk beberapa tahun ini, saya pamit terlebih dahulu"
Setelah Tina mengutarakan segenap yang ada di dalam hatinya, ia beranjak dari tempat duduk dan pergi meninggalkan mereka semua yang masih tercengang dengan apa yang dikatakan Tina tadi.
"James! Apa maksud Tina tadi? kau bermain dengan wanita lain selama ini?" marah nyonya Baker kepada anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me
FanfictionKetika sebuah kenangan indah lenyap begitu saja diperlukan perjuangan sang kesatria untuk mengumpulkan dan menyusunnya kembali menjadi sebuah kenangan yang lebih indah dari sebelumnya.