Ify mendatangi rumah keluarga Haling, sepi, tidak ada Rio maupun Gabriel.
Ify membawakan beberapa makanan yang ia buat dari rumah. Ya walaupun hanya makanan sederhana, ia berharap dengan makanan buatannya, kedua lelaki itu bisa menghilangkan rasa lapar mereka setelah beraktivitas seharian dengan pekerjaannya masing-masing.
Tak berapa lama, terdengar suara mobil memasuki rumah. Ify pun sudah mengenal suara mobil itu dan bersiap-siap untuk menyambut orang tersebut di pintu masuk.
"Tadaaaa!!" Ify menyambut orang itu dengan riang dari depan pintu masuk.
"Ify! Bikin kaget kakak aja!" orang itu ternyata Gabriel. Ketika ia membuka pintu, ia dibuat kaget dengan teriakan khas Ify yang terbilang cukup nyaring.
"Kamu ngapain kesini? Om sama Tante pergi lagi?" tanya Gabriel sambil mencoba melepas dasinya.
Tanpa di suruh, Ify dengan santai mencoba membantu Gabriel untuk melepaskan dasi yang Gabriel kenakan.
"Nggak. Ify cuma mau kasih kalian makan malam kok."
"Hmm begitu" setelah Ify membuka ikatan dasi Gabriel, tiba-tiba Gabriel memeluk tubuh mungil Ify yang ada di depannya.
"Lelah sekali hari ini. Biar aku beristirahat sebentar" ujar Gabriel di telinga kanan Ify. Ify yang kaget dengan pelukan tiba-tiba itu pun merasakan betapa lemasnya tubuh pria yang ada di depannya ini. Ify pun membalas pelukan Gabriel sambil menepuk-nepuk punggung Gabriel.
"Hari ini kak Iyel sudah bekerja keras, jangan lupa istirahat yang cukup" kata Ify menasehati Gabriel yang terlihat kelelahan.
Gabriel pun melonggarkan pelukannya itu dan melihat wajah Ify. Di depan matanya, wanita itu tersenyum dengan indahnya, senyuman yang bisa membuat Gabriel luluh dan merasakan getaran aneh di jantungnya.
******
Gabriel baru menyelesaikan kunjungan ke beberapa perusahaan calon rekan kerjanya yang ada di kota London. Dari pagi hingga malam ia mengelilingi kota London dan sekitarnya untuk meeting dengan kolega-kolega barunya itu.
Gabriel kini berjalan menuju apartemen miliknya. Ia pun menekan nomor sandi apartemennya dan membuka pintu tersebut.
Gabriel pun berjalan menuju ruang tengah dan membaringkan badannya di sofa. mencoba menenangkan pikiran untuk mengistirahatkan otaknya yang sudah hampir meledak itu.
"Kak Iyel!!"tiba-tiba ada yang memeluk Gabriel dari belakang.
"Loh Ify, kamu belum tidur?" Ify, wanita itu akhirnya melepas pelukannya.
"Ify bosen di apartemen sendirian, jadi Ify kesini. Eh tau-taunya kak Iyel belum pulang" jawabnya sambil duduk di sebelah Gabriel.
"Maaf ya, hari ini kakak sibuk banget" Gabriel membelai lembut puncak kepala Ify. Ify pun tersenyum kearahnya.
"Seharusnya Ify yang begini. Hari ini kak Iyel sudah bekerja keras. Jangan lupa istirahat ya" sekarang Ify yang membelai puncak kepala Gabriel dengan lembut.
Perlakuan Ify ini membuat hati Gabriel tergerak. Ify yang dulu menggemaskan kini berubah menjadi wanita cantik yang dewasa dan penuh perhatian. Betapa beruntungnya ia ada wanita yang menemaninya di saat seperti ini. Mungkin kalau tidak ada Ify, kini dia sudah mulai gila dengan pekerjaannya disini. Ketulusan hati Ify dalam mengurusnya selama tinggal di negeri orang membuat hati Gabriel menjadi luluh. Lebih tepatnya, kini Ify bisa mencuri hatinya, seutuhnya.
"Fy..."
"Hmm?" Ify menanggapi panggilan dari Gabriel.
"Kamu mau gak jadi pacar kakak?" tanya Gabriel dengan wajah tenangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me
FanfictionKetika sebuah kenangan indah lenyap begitu saja diperlukan perjuangan sang kesatria untuk mengumpulkan dan menyusunnya kembali menjadi sebuah kenangan yang lebih indah dari sebelumnya.