PART 1

2.7K 121 0
                                    


"HAAAA!!" Sang pemilik mimpi itu pun terbangun dari tidur lelapnya yang hanya sebentar itu. Ia pun mengusap-usap wajahnya untuk menyadarkan dirinya sendiri. Tanpa disadari, handphonenya sedari tadi berdering di saming tempat tidurnya. Dengan nyawa yang masih sedikit terkumpul itu pun ia mencoba meraih handphonenya dan mengangkat telpon tersebut.


"Ya hallo...."


"Woy Rio!!! Udah jam berapa nih! Buruan ke kampus sekaraaaaang!!! " suara laki-laki berteriak terdengar dari telpon.


Si empunya handphone itu, Rio, melihat jam di kamarnya. "Jam 9. Emang ada apa sih? Gue masih ngantuk banget nih. Lo gak tau semalem gue pulang jam berapa dari kerja part-time? Haah? 12.00 malaaam!! Belum lagi gue harus cari jalan lain ke asrama yang udah di gembok. Udah ah gue mau tidur lagi" jawabnya dengan santai sambil menarik selimutnya.


"Yah, sayang sekali... Lo bakal nyesel nanti, benarkan I.FY?"

Rio langsung membuka matanya lebar-lebar? Apa? Temannya ini bersama siapa? Apakah ia salah dengar? Memang beberapa terakhir ini ia mendengar bawa perempuan itu akan kembali ke Indonesia. Tapi keadaan cuaca sekarang sedang tidak baik jadi sering terjadi penundaaan penerbangan disana. Kalau memang hal itu terjadi....


Rio langsung menutup pembicaraan dan mulai bergegas menuju kampusnya


----------------------------------------------------------------------------------


Dengan rambut yang masih berantakan, kaos hitam yang serasi dengan celannya, ditambah kemeja putih kesukaannya ia menyusuri jalan menuju kampus yang tidak terlalu jauh dari asrama. Dengan menaiki skatebord berwarna abu-abu kesayangannya, ia berfikir akan lebih cepat sampai ketimbang berjalan seperti teman-temannya yang lain. Jalan yang cukup besar ini cukup sejuk karena banyak pepohonan rindang di sepanjang jalan. Tak hanya itu, di sepanjang jalan juga di sediakan tempat duduk untuk sekedar duduk santai atau berkumpul dengan teman-teman. Dilihatnya awan-awan di langit. Ternyata awan stratus sudah berdatangan, tandanya akan turun hujan beberapa jam lagi.


Setelah sampai di pintu masuk kampus, ia pun merogoh handphone di saku kirinya dan mulai mencari kontak temannya itu. Sambil membawa skateboardnya ia menyusuri koridor yang sering ia lalui.


"lo dimana vin?" Tanya Rio dengan muka yang penasaran. Lalu tak berapa lama ada seseorang yang merangkulnya dari belakang.


"Disini~" seru temannya itu dengan suara yang dibuat-buat seperti suara wanita." Yaa! You make me fool again huh?" Rio mendorong laki-laki itu agar menjauh dari tubuhnya.


"Cuz you're a stupid man~ haha. Gak ada cara lain lagi buat ngebangunin harimau tidur macam lo yo" Temannya itu mencoba kembali berjalan di samping Rio.


"Alvin... Lo tau kan betapa capeknya gue? Nih! Lo gak liat kantung mata gue!" ujar Rio sambil menunjuk kantung matanya


"tau yo tau... tapi emang lo gak inget pagi ini ada ujian?"


Rio memukul dahinya. Bagaimana ia bisa lupa kalau minggu ini ada ujian.


"Baru inget kan lo? Seharusnya lo berterimakasih sama gue yo!" ujarnya Alvin dengan bangga."ya ya makasih ya bro, sebagai tanda terimakasih gue nih" Rio memberikan skateboard yang ia bawa dan ia pun berlari menuju kelasnya.


Alvin terdiam menatap skateboard milik temannya itu. Ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Setelah gadis itu pergi, beginilah Rio...


----------------------------------------------------------------

Seorang gadis berdiri di depan pintu keluar bandara sambil memandang jam ditangannya. Dengan binnie coklat yang serasi dengan coatnya itu dapat menarik perhatian orang-orang  yang ada di bandara karena kecantikannya. Menempuh perjalanan selama 14 jam di pesawat membuatnya sangat lelah. Sesekali ia menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk meregangkan otot-otot lehernya yang sedikit kaku. Tak lama kemudian, seseorang yang ia tunggu sedari tadi pun datang menghampirinya.


"Lama ya fy?" ujar seorang laki-laki tampan berbadan tinggi dengan kemeja biru soft sambil membawa koper di tangan kirinya. 


Gadis itu, Ify menggeleng dan tersenyum."nggak kok kak. Yaudah kita jalan sekarang yuk. Aku udah kangen sama mama hehe" 


Laki-laki itu hanya tersenyum mellihat gaya lucu gadis didepannya ini. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk pergi.

---------------------------------------------------------------------

Ify dan laki-laki itu duduk di bangku belakang. Mereka dijemput oleh pesuruh mama Ify. Gadis manis itu melihat kearah jendela. Awan-awan sudah berkumpul di langit. Ia merasa tak adil, baru saja pulang ke rumah, tapi kenapa cuaca tidak menyambutnya dengan bahagia?. Ia pun menoleh kesebelahnya. Dilihat laki-laki disebelahnya ini sedang bertelphone dengan rekan kerjanya membicarakan masalah bisnis yang mereka jalankan. Walaupun umur pria ini terbilang muda dibanding pebisnis yang lain, tetapi ia sudah sibuk dengan proyek bisnisnya. Sudah 3 tahun ia mengikuti laki-laki ini untuk sekolah di Inggris. Sementara Ify bersekolah, laki-laki inilah yang menemaninya disana. Kebetulan ada bisnis di Inggris yang harus diurus. Lagipula, orangtua Ify sudah mengenal baik laki-laki ini. Ia sudah dianggap seperti anak mereka sendiri, bahkan Ify kadang merasa di-anak-tirikan. Saat itu juga, laki-laki itu menutup pembicaraan di telphonenya.


"kak !"seru Ify dengan suara lembutnya. 


Laki-laki itu, Gabriel pun menoleh. "Kenapa?" ia menjawabnya tak kalah lembut. 


"Aku dengar, Rio tinggal di asrama ya?" tanyanya.


 "Iya, dia sendiri yang mau tinggal di asrama. Sudah kakak suruh tinggal di apartement dekat kampusnya tapi dia malah menolak"


"ooh begitu..." Ify mengangguk setelah mengetahui jawaban dari pertanyaannya itu. Ia pun kembali melihat kearah jendela dengan tatapan kosong.


'sudah lama ya... Rio'

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang