PART 42

371 35 2
                                    


Rio memberikan sebotol air mineral kepada Ify. Mereka berdua sedang duduk di taman yang ada di luar area gedung mall. Karena Ify terus berteriak dan menangis histeris, akhirnya Rio membawa Ify untuk keluar dari keramaian.


"Sudah lebih tenang?" tanya Rio kepada Ify yang ada di sampingnya.


Ify mengangguk setelah meneguk air mineral yang diberikan oleh Rio.


"Sebenarnya, tadi apa yang terjadi fy?" Rio mulai mengulik kejadian yang dialami ify tadi.


Ify mengusap wajahnya, mencoba menenangkan pikiran dan menyadarkan alam sadarnya. Ia menarik nafas panjang sebelum menceritakan hal apa yang sebenarnya terjadi.


"Tadi... tadi gue jalan, terus ada yang nabrak gue dan barang-barang belanjaan gue jatuh berhamburan. ..."


Ify mengambil nafas lagi


"saat gue mencoba berdiri, tiba-tiba orang itu menahan gue dan dia berbisik di telinga gue. Saat pertama kali dengar suaranya, gue merasa seperti pernah mendengar suara... suara mengerikan itu! Dia bilang...." Ify melirik ke arah Rio dengan mata yang sudah berlinang air mata.


"Kalau... gue membantu dirinya buat mencelakakan orangtua lo yo. Dan seketika jantung gue seperti berhenti berdetak, otak gue selalu mengulang-ulang apa yang dikatakan orang itu. Setelah itu hati gue selalu bilang apakah yang dikatakan orang itu... memang benar. Kalau memang benar gue.... Gue..." Ify kembali menangis dan ia menutupi wajahnya itu agar Rio tidak ikut menangis dengannya. Ia tidak mau Rio kembali dengan kepergian orangtuanya itu.


Tanpa mengatakan apa pun Rio langsung memeluk Ify yang menangis dalam dekapannya. Ia sama sekali tidak berpikiran bahwa Ify penyebab kecelakaan yang dialami orangtuanya itu. "Bukan, ini bukan salah kamu fy.... Tenang saja" Rio menenangkan Ify dengan membelai rambut Ify dengan lembut, membiarkan Ify meluapkan perasaannya saat ini.


Kini dalam pikiran Rio muncul sebuah info baru mengenai orang yang 'menyerang'Ify mungkin saja memang orang yang membunuh orang tuanya. Dari apa yang dikatakan orang itu kepada Ify Rio semakin yakin akan dugaannya bahwa yang tejadi dengan orangtuanya dan Ify bukanlah sebuah kecelakaan, melainkan sebuah pembunuhan berencana.


Untuk saat ini ia akan terus mengawasi Ify agar orang itu tidak menyerang Ify lagi dan mencoba menyelediki untuk menangkap orang itu, dengan begitu semua rahasia yang menimpa keluarganya ini akan terbongkar.


---------------------------------------------------------------------------------------------

Seorang pria memasuki sebuah mobil hitam yang ada di gedung parkir. Ia merogoh jeket yang dikenakannya dan mengambil sebuah handphone untuk menghubungi seseorang.


"Rencana sudah saya jalankan tuan" ujar orang itu melaporkan bahwa tugasnya sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana.


"Bagaiaman reaksi perempuan itu?"


Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang