PART 12

958 53 5
                                    


*Gabriel*

Gabriel melepas handsfreenya. Ia melihat jam, masih ada 1 jam lagi menuju malam tahun baru. Dengan kemacetan seperti ini sepertinya ia bisa datang ke kampus Ify sebelum jam 00:00. Gabriel mengemudi secepat yang ia bisa agar bisa merayakan malam tahun baru bersama Ify dan adiknya Rio.

Dan benar saja, Gabriel datang pukul 23:55 yang berarti 5 menit sebelum malam pergantian tahun berlangsung.

Karena ramai, ia sulit menemukan kedua orang itu. ia pun mencoba menghubungi Ify.

'Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi...'

Sepertinya handphone Ify mati. Ia pun akhirnya menelphone Rio, namun tak kunjung di angkat. Sambil terus menelphone Rio, Gabriel mencari ke segala penjuru area. Sampai ia berada di sekitar tempat acara utama berlangsung tiba-tiba semua lampu yang ada mati.

"Kita hitung mundur.... 3....2...1...!!! Happy New Year!!!"

Kembang api mulai diluncurkan. Gabriel pun menyaksikan meluncurnya kembang api ke langit. Ia pun mulai melihat gedung-gedung yang ada di sekitar area tersebut. Dan tiba-tiba ia menangkap sesuatu.

Disana ada 2 orang yang sedang menikmati kembang api seperti dirinya dengan sang laki-laki memeluk wanita yang ada di depannya. Saat sebuah kembang api yang cukup besar diluncurkan wajah mereka berdua dapat terlihat.


Mereka adalah orang-orang yang sedang Gabriel cari. Melihat adiknya memeluk Ify seperti itu, membuat bibir Gabriel menjadi tersenyum simpul. Perasaan lega karena Rio dan Ify bisa dekat kembali tapi tak dipungkiri saat ini ia seperti terbakar melihat Ify dipeluk oleh lelaki lain selain dirinya.

*************


Beberapa hari telah berlalu. Ify sekarang sedang menginap di rumah orangtuanya. Ia membaca novel yang belum ia selesaikan di gazebo taman belakang rumahnya. Cuaca cerah seperti ini membuat mood Ify menjadi lebih baik apalagi ditambah dengan snack di pangkuannya ini.

Tiba-tiba seseorang datang menghampirinya.

"Lagi baca apa sih?" tanya orang itu. Ia menyingkirkan snack yang ada di pangkuan Ify dan ia pun menaruh kepalanya di pangkuan Ify sekarang.

Ify yang sudah tidak kaget lagi dan hanya menerima perlakuan orang itu sambil tetap membaca novel yang ada di tangannya.

"Baca novel, Kak Iyel tumben kesini? Rio emang gak pulang?" Orang itu adalah Gabriel. Gabriel hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Dia pergi latihan balapan di pinggiran kota. Mangkanya kakak kesini. Aku gak mau sendirian di rumah"

"Uuuh kasian~ iyel gak mau cendiliaaan~" ledek Ify dengan menirukan gaya bicara anak kecil. Gabriel pun mencubit pipi Ify sebagai balasan atas ledekan kedirinya tadi. Ify meringis kesakitan dan menampakan wajah kesalnya namun Gabriel hiraukan. Dia sudah biasa membuat Ify kesal akan cubitan 'gemas' nya itu.

"Haaah, sepertinya kakak butuh liburan. Lembur 3 hari kemarin membuat kepala ini ingin pecah rasanya"

Ify pun menaruh novel yang sedang dibacanya. Ia pun mulai memijat pelan pelipis Gabriel untuk sedikit menghilangkan pusing yang sedang Gabriel rasakan.

"Gimana tahun baru pertama di kampus? Seru?" tanya Gabriel membuka pembicaraan.

"Hmm seru. Baru pertama kali Ify datang ke acara festival seperti itu. Kembang apinya juga bagus-bagus" jawab Ify dengan antusias.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang