PART 30

588 45 13
                                    



"Yo?" Ify terkejut ketika tiba-tiba Rio menahan tangannya.


"Tetap disini" pinta Rio dengan mata sendunya.


Ify dibuat bingung dengan tingkah laki-laki ini. Kenapa ia melarangnya pergi?


"Kalian abis dari mana hari ini?" dan akhirnya Gabriel menghampiri mereka. Kini ia sudah berdiri tepat dihadapan mereka berdua.


"Ketemu om sama tante kak" jawab Ify dengan cepat. Takut membuat kesalahpahaman diantara mereka.


"Ooh..." Gabriel menatap tangan Ify yang masih di tahan oleh Rio. Genggaman Rio sepertinya terlalu kuat, membuat Ify sedikit merasa tidak nyaman.


"Yo? apa Ify tahanan jadi gak boleh di lepas kayak gitu?" sindir Gabriel.


Rio pun langsung melepaskan genggamannya. Ify pun memegangi tangannya yang sedikit sakit.


"Kak Iyel ngapain kesini?" tanya Ify penasaran. Baru kali ini Gabriel menghampirinya malam-malam ke dorm.


"Gak apa-apa, Kalian sudah makan? Ayo kita makan di luar"


"Thanks yel, gue mau istirahat aja" Rio pun pamit dan pergi begitu saja meninggalkan Ify dan Gabriel.


Mereka berdua memperhatikan Rio yang semakin menjauh.


"hmm, apa tadi Rio menangis fy?" tanya Gabriel dengan nada khawatir


Ify langsung menoleh kearah Gabriel. Gabriel masih memperhatikan Rio yang sudah hampir tidak terlihat olehnya.


"Ya..."


"Syukurlah, akhirnya ia bisa melepas bebannya"


"maksud kak iyel?" tanya Ify. Gabriel pun menatap mata Ify.


"Hari ini pertama kalinya... pertama kalinya dia berkunjung ke mama dan ayah, setelah mereka meninggal".


Ify terkejut dengan apa yang diucapkan Gabriel barusan. Pantas saja Rio tidak bisa meneruskan langkahnya lantaran ia masih tidak terima kalau orangtuanya harus dipanggil Tuhan begitu cepat. Mendengar hal itu, Ify merasa lega karena bisa membantu Rio melawan kesedihannya yang belum ia lepas sedari dulu.


"Makasih fy, sudah temani Rio hari ini" ujar Gabriel dengan penuh rasa terima kasih. Ify pun membalasnya dengan senyuman.


"Fy, jangan membuat senyuman seperti ituuu"


"Kenapa??"


"Kamu membuat jantung ku berdebar " ujar Gabriel dengan tampang serius sambil memegangi pundak Ify.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang