PART 20

976 59 4
                                    


Gabriel sedang menghadiri rapat besar dengan kolega-kolega perusahaannya. Mereka semua membahas untuk melaksanakan project terbaru untuk beberapa bulan kedepan. Semua pihak memberikan saran dan keinginannya untuk menjalankan project ini.

"Kami dari Adi DMW Group siap untuk membantu project ini. Kami juga akan menambahkan kontribusi yang lebih sebesar 10%. Bagaimana?" ujar Adi Darmawan di rapat.

"Apa itu tidak terlalu besar pak Adi?" tanya Gabriel.

"Tidak apa, kami sanggup untuk menjalankannya" mendengar jawaban penuh percaya diri tersebut, beberapa perusahaan lain semakin yakin untuk mendukung keputusan dari DMW Group. Dan benar saja, DMW Group memenangkan vote persetujuan pembagian kontribusi di setiap perusahaan. Dengan begitu, dalam project ini bisa dikatakan bahwa DMW Group lah yang lebih andil untuk segala penentuan kebijakannya.

Setelah mendapatkan suara akhirnya rapat besar pun selesai dan orang-orang mulai meninggalkan ruangan.

Gabriel sedang membereskan dokumennya bersama Bimantara Umari.

"Gabriel" Adi Darmawan menghampiri Gabriel.

"Bagaimana? Apakah kamu yakin untuk ikut dalam project ini?" tanya Adi.

Gabriel menghadap Adi dengan badan tegap sambil menampakkan senyumannya.

"Tentu saja Pak Adi. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk project ini"

"Baguslah kalau begitu. Jangan sampai mengecewakan seperti kemarin ya. Saya pamit dulu" Pamit Adi meninggalkan Gabriel dan Bimantara disana.

"Jangan sampai terpengaruh dengan taktik nya yel" Bimantara memberi saran.

"Tenang saja om. Saya akan berhati-hati.Tolong ingatkan saya terus"

Bimantara mengangguk-anggukan kepalanya.

"Bagaimana Rio? Apa dia sudah lebih baik dari perlombaan kemarin?" tanya Bimantara sambil berjalan keluar ruangan dengan Gabriel yang ada disebelahnya.

" Rio sudah lebih baik. Untung ada Ify yang menemaninya"

"Apa kamu tidak cemburu yel?" Gabriel menatap kearah Bimantara yang sedang melihatnya.

" hmm, sedikit. Mereka harus diberi waktu untuk bertemu. Dengan begitu, mereka bisa kembali menjadi mereka berdua yang dulu" jawab Gabriel dengan tenang walaupun ada hal yang menggelitik di hatinya.

" Baguslah kamu tidak pencemburu seperti om ini haha" tawa mereka berdua.

"Mau makan siang bareng? Kebetulan om belum makan siang" ajak Bima sambil menepuk pundak Gabriel.


"Boleh om" Gabriel pun mengiyakan dan mereka pun makan siang bersama.

*******************


Ify sedang beristirahat di taman dekat area kelasnya. Setelah menyimak 2 jam penuh dosen di kelas akhirnya ia bisa berisitirahat untuk memejamkan mata sejenak. Sedari kemarin ia kurang tidur, antara mengerjakan tugas atau memikirkan hal lain.

Ify melihat kesana-kemari, mencari orang yang ada di pikirannya sekarang.

'Apa Rio udah masuk hari ini?' ujar Ify dalam hati.

"Hai!" tiba-tiba ada seseorang menghampiri Ify dari belakang.

"Iya?" Ify menengok ke arah belakang. Ia tidak mengenali laki-laki yang memanggilnya barusan.

"Kamu, Ify bukan?"

"Emm, Iya. Ada apa ya?"

"Boleh kenalan? Nama gue Arya" Laki-laki itu, Arya memberikan tangannya ke depan.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang