Awal.

9.9K 2.1K 178
                                    














Dan memang betul, Suga turun di halte yang sama. Bahkan berakhir mereka jalan berdua untuk yang kedua kalinya. Bisa dibilang masa pendekatan awal?

Daripada disebut pendekatan, Jimin lebih senang memanggil suasana begini jadi suasana menenangkan hati.



"Belokan kiri rumahku."

Celetukan polos, Jimin sedikit memiringkan kepala.

Rasanya dia juga belok kiri, tapi gak mungkin kan?



"Kok lo ikut belok sini?"

"Apartemenku ada disampingㅡtunggu,  gak ada rumah kok disini," Jimin mengernyit, dahinya berkerut serius. Dia menoleh tatap Suga yang masih memasang wajah datar seolah gak peduli.

Dan langkah Suga berlanjut,

"Ternyata kita satu gedung apartemen ya?"







Jackpot lagi.













;

Layaknya pemuda lagi kasmaran, jadi begini. Jimin bahkan mondar-mandir berkali-kali linglung di belakang pintu apartemennya.

Dengan jelas sekali ya, pintunya memang terkunci. Tapi ya begitu, ada rasa ingin keluar.

Mengingat manisnya ada tiga lantai atas,

Hanya terpisah jarak tiga lantai, buat apa kemarinan terlalu rajin mampir ke cafe? Berujung menabung kopi disana,dan referensi project baru untuk galeriㅡya, okay gak ada rugi.

"Biru sialan, kacau."

Terkekeh sekilas sambil mengacak rambut hitam legamnya, Jimin mengambil ponsel dan rokok dikantong jaket,

Duduk diruang tengah, memandang id aplikasi chat yang ditulis dengan tinta samar di telapak tangan,







"Kebetulan ya, sangat,"

Jimin saat itu ketawa kecil, ditahan ketawa bahagianya. Apalagi posisi didalam lift.

"Iya, lo yang jarang keluar atau memang aku yang gak pernah liat?"

"Suga anak goa."

Berdecak, sambil melipat tangan di dada Suga mengalihkan pandangan, entah menatap apa. Mungkin bayangan sama di pantulan besi lift.

Jimin lagi-lagi terkekeh, "Bercanda, oh ya. Kita satu gedung kan,"

Merogoh pulpen terburu disaku celana kanan, dan Suga masih diam waktu menerima uluran pulpen di depan wajah,

"Apa?"

"Nomor telepon, id aplikasi? Mungkin butuh, suatu saat."

"Handphone aja langsung, sini bawa,"

"Mati, sorry."

Jimin pasang cengiran polos, dan Suga sedikit mendengus sambil hela nafasnya. Lalu beralih ambil pulpen, ambil tangan Jimin dan bahkan sedikit digenggam.






Skinshit. Sialan, Jimin bahagia dua kali lipat.

@minsuga
02145578xxx







Chat?
Atau sms?

Kalo chat, Jimin belum siap menerima bacaan read tanpa balasan dari yang dituju.

Kalo sms, Jimin tidak ada pulsa sama sekali.

ayolah, maklum sekali. Jimin freelancer muda yang masih memiliki banyak hal untuk diurus selain pulsa.

Oke,




Min Suga

Halo,
Suga?


Sekitar lima menit, dan ketika Jimin baru saja meletakkan mug cokelat panas diatas meja,




Min Suga

Ya
Knp jimin?









Paten, chatting sukses.







ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Ayo beneran bobo :)

Charm ㅡpjm x mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang