Pertemuan.

16.1K 2.6K 147
                                    






Siapa? Rasanya kenal.









;

Dan sampai ditempat tujuan, kosong. Bahkan cowok ini gak yakin sendiri ini tempat yang benar atau bukan.

Berakhir hela nafas, sedikit acak rambut hitam legamnya dan gantung kamera dibahu kiri. Niatnya balik ke cafe tadi, daripada dingin sendiri di sore hari.

Hembusin nafas dan uap musim dingin mulai terasa. Bahkan hidungnya memerah termasuk pipi.






"Wajah lo merah. Demam?"

Suara rendah, kedengeran ketus juga. Tapi berhasil bikin Jimin berhenti, menghadap ke kanan dan ya, surai biru tadi terpampang jelas.

Perawakannya kurus, kulit putih pucat dan salah fokus sedikit bibirnya ranum.

"Hahㅡ?"

Jimin blank, tapi manusia surai biru itu mendengus sekilas.

"Kalo gak sakit jangan melamun di depan cafe orang, ngehalangin jalan."

"Oh, maaf." Jimin melangkah pinggirin diri,

"Mau masuk sekalian? Ada beberapa menu hangat kalo lo mau."

Nyaris jackpot, Jimin ngangguk. "Boleh, sekalian rekomendasi menu juga ya,"

"Gampang, asal jangan lupa bayar."

Dan orang itu melenggang pergi masuk ke dalam cafeㅡyang Jimin baru sadar ternyata ada.

Surai biru bergerak sedikit disapu angin, sweater cream polos yang membungkus tubuh, celana jeans belel.



Segitu aja, Jimin dengan gamblang bilang dalam hati kalo orang itu manis.







;

"Caramel machiato. Untuk jam segini, biasanya pas."

"Bedanya sama Mocca apa?"

"Jelas beda, ada perbedaan rasa. Tapi tergantung lo nya juga."

"Kalo tergantung akunya?"

Jimin senyum sekilas liat orang bersurai biru itu sedikit mendengus, melipat tangan didada, "Niat beli?"

"Niat. Rambutmu bagus. Gak mungkin asli kan?"

Urusan begini, Jimin memang ngegas.

Omongan bahkan langsung berubah.
Dan orang didepannya reflek bungkam, tutup buku menu lalu hela nafasnya,

"Jadi, melamun didepan cafe. Terus masuk kesini mau goda orang?"

Wah, savage juga. Jauh lebih ketus dari yang Jimin kira. Kameranya yang diatas meja sedikit diketuk sama jarinya,

Jimin senyum, senyumnya mengandung maksud. Lalu tangannya terulur,



"Park Jimin. Ayo kenalan, kamu seni. Jadi penasaran."




Dicium dari bau, jomblo dua puluh dua tahun kemungkinan besar Jimin hancurkan perlahan-lahan.


















ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Buat apa si may :)
Cek kone juga ya kalian♡
Kalian seni lho, jadi sayang.
.g
(((mau mandi beneran)))

Charm ㅡpjm x mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang