Kacang Panjang - Chapter 54

328 5 0
                                    

The person I'm waiting for, it is you
I try so hard by myself, but I know it's a dream
even though I'm too lacking to love you
please love me, turn your head to look at me

I'm afraid that I'll regret it if I don't say it
I'd like to take a look at your heart now

The person i will love - Lee Seul Bi (ost my girlfriend is a gumiho)

-------------------------

jam 1 malam

gw kebangun dengan badan penuh keringat, demam gw makin naik. satu hal krusial yang gak gw lakuin tadi sore dijalan pulang sebelum tidur adalah beli obat. sekarang gw gak punya stok obat apa apa. paracetamol aja gak ada, padahal gw, dan kebanyakan anak kosan lain, sebelumnya udah harus nyetok obat buat diminum disituasi kayak sekarang.

dan malam ini gw panas dingin, keringetan tapi gak berani nyalain ac. gw harus minum obat, minimal buat nurunin panas dulu sampe besok pagi. gw punya beberapa opsi tempat minta obat. pertama ada mas kosan, kedua ada supir-supir bajai yang tidur diemperan, dan ketiga ada cewek kamar depan yang samar-samar masih gw denger suara-suara darisana yang kemungkinan besar belum tidur.

opsi pertama, mas kosan.

dia ini tipe-tipe orang yang jarang begadang, menurut hasil penerawangan gw selama dikosan, dia gak pernah tidur diatas jam 12. selain ngomong "mas aku berangkat ya," gw jarang banget berinteraksi sama doi, ini juga terjadi karena selalu pas-pasan sama dia waktu ke kamar mandi (kamar mandi si mas ini misah sendiri di ujung lorong lantai 1). selain tipe yang jarang begadang, doi juga, menurut hasil penerawangan gw, bukan orang yang suka nyetok obat. Alesan kenapa doi gak suka nyetok obat ini bisa banyak, mungkin karena emang doi jarang sakit, mungkin emang karena doi gak ngerti obat, sama satu kemungkinan lain yang hubungannya sama kemampuan self healing alias regenerasi yang dia dapat dari bertapa di gunung bohong. sekali lagi, semua asumsi gw tentang dia cuma sebatas hasil penerawangan, belum ada sesi ngobrol dalem tentang kehidupan masing-masing antara kami berdua. lagian mau turun kebawah buat ngetok dan minta obat udah gak kuat

opsi kedua, bapak-bapak supir bajai.

Jadi didepan kosan gw ada semacam base camp, bukan basecamp yang ngeluarin lagu bukan pujangga, basecamp yang gw maksud disini tempat meeting point atau berkumpulnya para-para supir bajai. bajai-bajai yang ngumpul didepan kosan gw ini didominasi sama warna biru. selama gw dijakarta, gw baru liat 2 warna bajai, orange dan biru. dan yang jadi penguasa didaerah sekitar perkantoran gw adalah kubu biru. gak ada beda dari segi bau asepnya yang orange lebih wangi dari yang biru, semua sama rata dan sama rasa, sehidup sebajai pokoknya

Cerita Kita Untuk Selamanya [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang