9

4.1K 522 15
                                    

Hari minggu nih, Bangun siang lebih enak.

"Woy bangun!!" Kak Rio masuk kamar tanpa permisi, dan langsung narik selimut gue.

"Apa-apaan? Ini minggu kak, bukan senin" gue buru-buru narik selimut lagi, peluk guling erat.

"Bangun ara! Lo adek gue bukan sih! Males amat. Heran gue kok daniel biaa demen sama cewe kayak lo"

"Bodo.."

"Pemales!"

"Sibuk!"

"Jorok!"

"Lo bau!"

"Bangun gak? Gue kirim nih poto dark past lo ke Daniel" denger ucapan Kak Rio buru-buru gue bangun ngeliat Kak Rio yang senyum senyum bahagia.

Untung dia kakak gue.

"Maunya apa sih lo?"tanya gue.

"Anter gue nyari kado buat Mila" kata Kak Rio. Lah, Cewenya yang ultah malah gue yang sibuk.

"Males!"

"Oh yaudah"

Ngga. Kak rio gak pernah main-main dengan ucapannya.

Fix. Gue anter dia.

"Aihhh.. yaudah gue mandi dulu".

----

"Kira-kira apa yang cocok ya?"tanya Kak Rio. Gue bingung, mereka empat tahun jadian, otomatis Kak Rio sering beliin Kak Mila barang-barang dong.

"Tas?"

"Udah pernah"

"Sepatu?"

"Udah pernah"

"Dress?"

"Udah pernah"

"Pembalut?"

Apa yang harus di beli buat Kak Mila kalo semuanya yang gue sebutin udah pernah di beli. Kak Rio ngebuletin matanya lebar-lebar.

"Sehari kemudian gue diputusin" kata Kak Rio kesel. Gue ketawa kenceng.

"Becanda kak haha. Apa ya? Kalo semuanya udah lo beliin, mending lo kasih doa. Apa langsung lamar terus nikah gitu" kata gue santai sambil ketawa kenceng, liat ekspresi kakak gue ya lucu gitu.

"Gue mau berhasil dulu. Mapan, baru nikah" gue ngangguk pelan denger ucapan Kak Rio.

"Mmm...jam tangan gimana kak?" Tanya gue.

"Nah, gasalah gue ngajak lo kesini. Lo yang pilih, selera lo sama dia kan sama" kata Kak Rio.

"Selera lo kan rendah" jawab gue santai sambil nahan ketawa.

"Serendah selera Daniel yang mau sama lo" kata kak rio santai.

Dan gue gabisa jawab.

Langit ; Kang Daniel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang