Daniel dan Ara sama-sama terdiam cukup lama, belum ada yang memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.
"Dengerin aku" Daniel membuang nafasnya kasar, sesekali ia memainkan jari tangannya untuk menghilangkan gugup khawatir jika ia takut salah berbicara dan membuat Ara sakit hati.
"Udah di dengerin!" Ucap Ara singkat dengan nada suaranya yang kesal.
"Jangan di potong ya" Daniel hendak membuka mulutnya untuk mulai menjelaskan semuanya, semua yang terjadi selama ini tetapi Ara segera memotong ucapan nya.
"Aku gak potong. Kamu ngejelasin aja belum!" Ucap Ara dengan nada suaranya yang sedikit meningkat.
Daniel menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangmya dengan kasar, ia tersenyum tipis untuk menanggapi ucapan Ara.
"Iyaa.."
"Maafin aku.." lanjut Daniel.
Mendengar ucapan Daniel yang begitu menyayat hatinya, Ara menatap Daniel serius sama hal nya dengan Daniel. Daniel menatap Ara dengan pandangannya yang sulit di artikan.
Daniel menarik tangan Ara, menggenggamnya dengan kuat.
"Dengerin aku.."
Ara mengangguk pelan.
"Papa aku.."
Daniel memejamkan matanya sejenak. Ia mengatur nafasnya yang terasa sesak, amat sesak.
"Papa kamu kenapa?" Potong Ara.
Daniel membuka matanya, lagi-lagi ia menatap Ara dengan pandangannya yang nanar.
"Jangan dipotong.." ucap Daniel masih bisa tersenyum.
Ara kembali menganggukkan kepalanya pelan.
"Papa aku pernah menjalin hubungan sama Luna" ucap Daniel.
Dan ucapan Daniel berhasil membuat Ara terkejut bukan main.
Ara mencoba melepaskan genggaman Daniel, tetapi dengan cepat Daniel menahannya bahkan Daniel semakin mengeratkan genggamannya seolah-olah ia tidak membiarkan Ara pergo dari dirinya sedetikpun.
"Sebentar aja.."ucap Daniel.
"Jadi pa---" Ara menggantungkan ucapannya setelah Daniel memotongnya.
"Jangan dipotong"
"Maaf"
Daniel menatap tangan Ara kemudian ia tersenyum tipis.
"Papa aku sempet mau nikah sama Luna sebelum kecelakaan itu terjadi"ucap Daniel.
Ara tahu, pria yang ia cintai itu mungkin sedang rapuh saat ini. Ara mengenggam erat tangan Daniel yang menggengamnya, menyelipkan jari-jarinya di sela-sela jari Daniel.
"Dan aku kehilangan papa, Luna kehilangan kedua orang tuanya" lanjut Daniel.
Ara semakin mengeratkan genggamannya seolah-olah ia memberikan kekuatan untuk Daniel.
"Aku sempet jadi anak yang gak .." Daniel menggantung kan ucapannya.
"Setelah aku ngomong, apa mungkin kita bakal kayak dulu lagi, Ra? Aku gak yakin" Daniel tersenyum sarkas. Tetapi tidak dengan Ara, ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan dengan penuh keyakinan tanpa keraguan sedikitpun.
"Gak. Dalam hubungan gak perlu ada yang disembunyiin dan, Aku cintanya sama kamu yang sekarang, bukan kamu yang dulu" ucap Ara.
Daniel kembali menatap Ara, kali ini ia menatap Ara dengan tajam mencoba mencari kebohongan dari sorot mata Ara.
![](https://img.wattpad.com/cover/134509019-288-k276853.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit ; Kang Daniel✔
Fanfiction"Aku kangen kamu, Dan"-Alyanra "Terakhir! Ini terakhirnya gue ngajak lo kerumah gue! Setelah ini, gue bakal bener-bener ngejauh dari lo"-DanielK "Gue sama dia emang ditakdirin untuk sekedar sahabat, gak lebih. Kalo gue sama dia mungkin cuma gue yang...