Seminggu berlalu, Keadaan Luna semakin hari semakin menunjukkan kemajuan. Ia mulai hidup seperti biasa, mulai bisa berbicara dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, atau tertawa karena mendengar lelucon Sandy.
Setidaknya ia tidak pernah mengamuk lagi seperti dulu.
Hari ini, Daniel mengajak Ara untuk bertemu dengan Luna karena ia menadapatkan persetujuan dari Coryn.
"Dan, beneran gak apa-apa?" Tanya Ara hati-hati.
Daniel mengusap rambut Ara pelan, lalu mengangguk pelan.
Sekarang, mereka berada didepan pintu ruang rawat Luna.
Daniel menggenggam kuat tangan Ara lalu membuang nafasnya kasar.
"Tenang aja. Jangan lepasin tangan aku" ucap Daniel dan dibalas dengan anggukan kecil Ara.
Mereka membuka pintu lalu melangkahkan kaki mereka dengan hati-hati.
"Daniel?" Tanya Luna, ia tidak memutarkan kepalanya kearah pintu.
Daniel mengulaskan senyumannya.
"Iya, aku.." ucap Daniel.
Daniel melepaskan genggamannya dari Ara perlahan, lalu melangkahkan kakinya mendekat pada Luna.
"Gimana?" Tanya Daniel.
Luna mengulaskan senyumannya.
"Membaik. Thanks" ucap Luna.
Daniel mengangguk pelan.
Ia memutarkan tubuh Luna untuk saling berhadapan dengan nya.
"Sandy sama Coryn udah kemasin barang kamu kan?" Tanya Daniel.
Luna mengangguk kecil.
"Udah, jadi berangkat sekarang?" Tanya Luna.
Daniel menggeleng pelan. Ia memalingkan matanya untuk menatap Ara.
"Ngga. Aku mau kenalin seseorang" ucap Daniel.
Sejujurnya Ara sedang ketakutan saat ini, takut jika Luna akan mengamuk sama seperti saat pertama kali ia bertemu dengan nya.
Ara melangkahkan kakinya mendekat pada Luna.
"Siapa? Temen kamu?" Tanya Luna.
Daniel menggeleng pelan.
Luna masih terdiam.
"Wangi parfume nya sama kayak parfume kesukaan aku. Pasti perempuan. Salam kenal ya" ucap Luna.
Daniel membuang nafasnya kasar, kali ini ia menatap Luna dan Ara bergantian.
Luna mengulurkan tangannya berlawan arah dengan posisi berdiri Ara.
Ara melangkahkan kakinya untuk membalas uluran tangan Luna.
"Alyanra" ucap Ara membalas uluran tangan Luna.
"Aluna" ucap Luna dengan senyuman.
Daniel kembali menggenggam tangan Ara.
Ia menarik nafas panjang sebelum berkata jujur pada Luna.
"Dia..." ucapan Daniel menggantung.
Yang mereka takutkan saat ini adalah amukan Luna setelah mendengar kejujuran Daniel.
"Pacar aku" ucap Daniel.
Ara membulatkan matanya mendengar ucapan Daniel.
Mereka sama-sama terdiam, terlihat raut wajah Luna yang terkejut sekaligus kecewa.
![](https://img.wattpad.com/cover/134509019-288-k276853.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit ; Kang Daniel✔
Fanfiction"Aku kangen kamu, Dan"-Alyanra "Terakhir! Ini terakhirnya gue ngajak lo kerumah gue! Setelah ini, gue bakal bener-bener ngejauh dari lo"-DanielK "Gue sama dia emang ditakdirin untuk sekedar sahabat, gak lebih. Kalo gue sama dia mungkin cuma gue yang...