"Kamu ngerokok ya?"
Iya, kata-kata itu yang Ara ucapkan setelah cukup lama ia dan Daniel memilih diam.
Saat ini mereka duduk di sofa ruang keluarga rumah Ara.
Mereka bersikap seperti biasa, seolah-olah tidak terjadi apapun.
Daniel memilih diam tidak menjawab pertanyaan Ara.
Ara tersenyum sarkas.
"Berapa batang?" Tanya Ara.
Daniel membuang nafasnya kasar. Ia memejamkan matanya cukup lama sebelum mengatakan kejujuran nya pada Ara.
"Delapan" ucap Daniel singkat.
Ara menggelengkan kepala nya pelan.
Ara tertawa sarkas.
"Sejak kapan?" Tanya Ara. Tatapan nya sama sekali tidak menatap Daniel, Ara lebih memilih menatap layar televisi yang ada dihadapan nya.
Hatinya sakit, ia benci asap rokok dan sekarang ia mengetahui jika Daniel seorang perokok.
"Sejak aku kehilangan kamu" ucap Daniel.
Ucapan singkat Daniel mampu membuat Ara menatap nya.
"Sejak kamu putusin aku, sejak kamu milih buat ngejauh dari aku" lanjut Daniel penuh dengan penekanan di setiap kata yang ia ucapkan.
Ara terdiam, tatapan nya terkunci menatap Daniel yang juga menatap nya.
"Aku kebandung, malem ini" ucap Daniel.
Ara masih terdiam.
"Dua minggu. Aku harus jaga Luna disana" lanjut Daniel.
Ara menelan saliva nya susah payah. Sedetik kemudian Ara tersenyum sarkas.
"Kayaknya Luna emang penting banget ya buat kamu?" Tanya Ara.
Susah payah ia mengucapkan nya disaat perasaan nya sakit.
Bagaimana tidak? Daniel rela menghabiskan waktu liburannya demi menjaga Luna. Wanita siapapun pasti akan merasakan hal yang sama seperti Ara. Karena pria yang di cintainya lebih perduli dengan wanita lain.
"Aku gak berhak bilang gini. Maaf" lanjut Ara.
Ara sadar, hubungan nya dan Daniel telah berakhir. Tentunya, ia merasa tidak pantas karena mengatakan hal seperti itu.
Saat ini Daniel bukan lagi kekasihnya. Ia juga sadar Siapa dia untuk Daniel, dan siapa Daniel untuk nya. Tidak lebih dari sekedar teman yang mungkin suatu saat nanti tidak lagi saling menyapa, tidak lagi saling melempar senyuman, tidak lagi tertawa bersama.
"Kamu berhak. Karena kamu cinta sama aku" ucap Daniel.
Ara menggelengkan kepalanya pelan.
Sesedih ini ia harus menerima kenyataan.
Mencintai seorang pria yang telah membohonginya, dan tanpa menyadari ia benar-benar mencintainya.
Bodoh, iya.. dirinya merasa bodoh bahkan terlihat sangat bodoh.
Ara terdiam.
"Terakhir. Lupain semua ini untuk tiga jam kedepan. Sekarang, aku mau ngajak kamu ketemu Hani terakhir kalinya sebagai pacar aku. Setelah ini, kamu bisa jauhin aku sesuka hati kamu"ucap Daniel.
----
"Kak Daniel!!" Teriak Hani. Ia berlari mendekati Daniel dan langsung memeluknya dengan erat.
Melihat tingkah laku Hani membuat Ara tersenyum. Ara mengacak rambut Hani pelan.
"Kamu gak kangen sama kak Ara ya?" Tanya Ara.
![](https://img.wattpad.com/cover/134509019-288-k276853.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit ; Kang Daniel✔
Fanfiction"Aku kangen kamu, Dan"-Alyanra "Terakhir! Ini terakhirnya gue ngajak lo kerumah gue! Setelah ini, gue bakal bener-bener ngejauh dari lo"-DanielK "Gue sama dia emang ditakdirin untuk sekedar sahabat, gak lebih. Kalo gue sama dia mungkin cuma gue yang...