46

3K 422 8
                                    

"Sayang, Aku boleh minta tolong?" Tanya Daniel sebelum mereka turun dari mobil.

Ara mengangguk pelan.

"Tolong bujuk Mama untuk terima Luna yang tinggal dirumah aku sementara" ucap Daniel.

Ara mengerutkan keningnya. Jari telunjuknya menunjuk kearah dada nya.

"Aku? Kenapa?" Tanya Ara heran.

Daniel membuang nafasnya kasar.

"Gak ada yang berhasil. Aku, Arga, dan Ayah Arga. Semua gak berhasil bujuk mama" ucap Daniel.

"Hasilnya, Luna selalu ngurung diri dikamar" lanjut Daniel.

Ara mengangguk pelan lalu mengulaskan senyuman nya.

"Aku coba. Tapi kalo gagal jangan salahin aku" ucap Ara.

Daniel meraih tangan Ara lalu menggenggamnya dengan erat.

"Aku yakin seyakin yakinnya. Usaha kamu gak bakal gagal. Mama pasti bakal dengerin kamu" ucap Daniel.

Hani mempautkan bibirnya kesal, kesal karena sedari tadi hanya mereka berdua yang berbicara sedangkan Hani benar-benar tidak merasa jika ia dianggap ada diantara mereka.

"Masih mau ngomong atau turun kak? Katanya mau ngajak Hani ketemu sama Kakak cantik itu.." Ucap Hani sambil melipatkan kedua tangannya didepan dada dengan raut wajah kesalnya.

Daniel segera melepaskan genggamannya lalu menjauhkan tangannya dari Ara, Ara mengacak rambut Hani gemas.

"Beneran mau ketemu kakak cantiknya?" Tanya Ara. Hani mengangguk dengan cepat.

"Cium kakak dulu" ucap Ara lalu mendekatkan wajahnya pada Hani dengan cepat Hani mencium pipinya.

"Kakak juga dong" giliran Daniel yang mendekatkan wajahnya pada Hani.

"Tapi.. ada syaratnya!" Ucap Hani.

Daniel terdiam menunggu ucapan Hani selanjutnya.

"Gendong Hani, Hani males jalan" lanjut Hani.

Daniel tertawa kecil kemudian mencubit pipi Hani dengan gemas.

"Siap tuan puteri!".

----

"Langsung temuin Mama ya" ucap Daniel, mereka sama-sama memasuki rumah milik keluarga Daniel.

"Biasanya dia ada ditaman belakang rumah. Aku sama Hani mau ketemu sama Luna dulu"ucap Daniel.

Ara mengangguk pelan menyetujui ucapan Daniel. Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju halaman belakang rumah, dari kejauhan bisa ia lihat mama Daniel yang sedang sibuk menanam beberapa jenis bunga.

----

Daniel dan Hani melangkahkan kaki mereka untuk memasuki kamar Daniel yang kini dihuni oleh Luna.

Mereka melihat Luna yang sedang duduk disudut kasurnya, tubuhnya menghadap ke arah jendela.

"Lun.." ucap Daniel.

Daniel menarik tangan Hani untuk mendekat pada Luna.

"Hai Kakak Cantik.." sapa Hani.

Luna tersenyum.

Hani menatap Daniel dengan heran karena Luna tidak melihatnya sama sekali.

"Kakaknya gak liat sayang. Jadi, kita ngobrol-ngobrol aja, oke?" Tanya Daniel.

"Oke" jawab Hani.

"Aku Hani" ucap Hani sambil mengulurkan tangannya.

"Aluna" jawab Luna singkat tanpa membalas uluran tangan Hani.

Langit ; Kang Daniel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang