40

3.5K 438 11
                                    

Malam ini, mereka duduk di sofa saling bercerita kejadian selama liburan atau kejadian-kejadian mistis. Iya, ini malam jum'at wajar saja jika pria-pria ini berinisiatif untuk menakut-nakuti gadis yang pada dasarnya memang penakut, kecuali Ara. Ia tidak takut dengan hal berbau mistis karena ia sendiri belum pernah merasakannya atau melihatnya.

"Dia bilang, kalo dia kangen sama lo" ucap Alex. Semua tatapan memandang Ara dengan senyum godaaan mereka, bahkan tangan Cindy menyentil dagu Ara untuk menggodanya.

"Lo bilang kalo lo kangen sama Daniel, kok malah duduk disebelah gue? Kangen sama Daniel atau sama gue nih?" Ucap Arga, sama seperti yang lainnya ia ikut menggoda Ara dan Ara sedikit merasa risih dengan itu.

Ia mengangkat tangannya untuk mengambil bantal sofa dan melemparnya kepada Alex.

"Wiss.. Serem banget dah mantan lo Niel" ucap Alex dengan gerakan cepat ia menghadang bantal yang hampir mengenai wajah tampan nya itu.

Semua tertawa kecuali Ara.

Bukan nya Ara suka ketika semua orang menggodanya dengan membawa-bawa Daniel, bahkan Ara senang saat Daniel tersenyum kearahnya sambil memperlihatkan gigi kelincinya dan matanya yang ikut membentuk senyuman. Ara hanya merasa jika ia sedikit terganggu dengan alasan status nya dan Daniel yang saat ini hanya sekedar hubungam antara Senior dan Junior di sekolah.

"Berisik! Bisa diem gak?!" Bentak Ara. Bukan nya menuruti perkataan Ara, mereka semua tertawa terbahak-bahak.

Ara terlihat lucu, wajahnya memerah karena malu sedangkan ia malah membentak mereka.

Ara memang jago dalam menutupi sesuatu, tetapi tidak untuk kali ini.

Ara membuang nafasnya kasar, matanya tidak sengaja melihat ke arah Daniel yang sedang melihatnya dengan intens, dan Jantung Ara kembali berdetak tidak karuan saat kedua matanya bertemu dengan mata Daniel. Entah apa yang Ara rasakan, yang pasti ia sangat merindukan pria itu.

Sangat.

Arga menatap Daniel dan Ara yang saling bertatapan, sedangkan Arya, Cindy, dan Alex sudah sibuk dengan dunia mereka masing-masing.

Arga memalingkan pandangannya, ia melirik arloji di tangan nya yang menunjukkan pukul 01.25 itu berarti mereka harus mengakhiri obrolan mereka dan kembali kekamar untuk ber-istirahat setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan.

Arga mengulaskan senyuman nya setelah satu ide muncul di otaknya. Ia mengeluarkan handphone nya lalu mengetik pesan yang ia tuju untuk seseorang yang sedang duduk tidak jauh dari posisinya saat ini.

01.27
LINE
ArgaDirgantara
Bantu gue.
Masuk kamar sekarang, terus kunci.
Jangan sampe Ara masuk kamar duluan.

Cindy menatap layar handphonenya, ia membulatkan matanya setelah membaca pesan chat yang masuk dari Arga, sedetik kemudian ia memandang Arga dengan pandangannya yang mematikan.

01.29
LINE
CindyAranda
Lo mau apain sahabat gue hah?!

Arga memandang Cindy sambil mengangkat kedua alisnya heran. Cindy terlalu jauh berfikir pada nyatanya Arga bermaksud baik.

01.31
LINE
ArgaDirgantara
Cuma orang gila yang ngelakuin hal yang ada di fikiran lo sekarang.

Cindy menatap handphone nya kemudian ia memalingkan pandangannya menatap Daniel yang masih setia menatap Ara.

Arga kembali menyibukkan jarinya untuk mengetik.

Langit ; Kang Daniel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang