"Bunga udah" ucap Daniel.
Ia memutar tubuhnya ke bagian kursi belakang untuk memastikan barang bawaan nya tidak ada yang tertinggal satu pun.
"Cokelat juga"
"Apa gue harus bawa boneka juga?"tanya Daniel, ia menatap Arga yang duduk disampingnya. Hampir tiga jam Arga menemani Daniel hanya untuk mengantarnya membeli barang-barang yang mungkin tidak berguna agar Ara memaafkan nya. Arga kenal Ara sangat dekat dan ia tahu jika Ara bukan tipe gadis yang mudah memaafkan seseorang atas kesalahan fatalnya.
Ya, kecuali Daniel membawa Taeyong NCT mungkin Ara akan memaafkannya.
"Lo mau minta maaf apa mau ngasih surprise? Kenapa gak sekalian beli cincin terus lamar?" Ucap Arga dengan nada kesal nya.
Jujur, kemejanya yang sebelumnya harum parfume kini sedikit berubah, belum lagi kemeja nya yang basah karena keringat. Daniel begitu tega mengajaknya berkeliling hanya untuk mencari boneka yang hampir semua toko tidak memilikinya.
Sebelumnya Arga tidak pernah mau seperti ini. Melakukan hal yang tidak ada untungnya sama sekali sangat ia hindari. Tetapi setelah ia melihat perjuangan Daniel semalam dan tadi pagi ia sadar jika membantu Daniel saat ini adalah salah satu dari kewajibannya, apalagi semua ini ada hubungannya dengan Ara. Bagaimana pun juga perasaannya pada Ara masih sama sampai saat ini.
"Jadi.. gue harus bawa apa lagi biar Ara maafin gue?" Tanya Daniel.
Arga membuka kemeja nya lalu mengganti nya dengan kemeja yang sebelumnya sempat ia beli memakai uang Daniel.
"Taeyong NCT"ucap Arga singkat.
"Nih ya Dan, gue kasih tau. Gue kan ---"
"Kenal Ara lebih dulu dari pada gue" potong Daniel.
"Jadi.."
"Iya gue dengerin lo" potong Daniel kembali.
"Sekali dia kecewa susah" ucap Arga.
Daniel mengacak rambutnya frustasi.
"Jadi gimana?" Tanya Daniel.
Arga mengambil parfume yang telah ia beli memakai uang Daniel. Lalu menyemprotkan nya keseluruh pakaian nya.
"Minta maaf" jawab Arga santai.
"Datengin aja dulu. Kalo gak dimaafin ya udah" lanjut Arga.
Daniel memandang saudaranya dengan intens.
"Udah apa?" Tanya Daniel penasaran.
"Putus" ucap Arga tanpa menyadari tatapan Daniel yang seolah-olah akan memakannya hidup-hidup.
"Tujuh ratus ribu, jam tujuh malem harus udah nyampe kerekening gue" ucap Daniel langsung meminta kembali uangnya yang sebelumnya digunakan Arga untuk membeli kemeja dan Parfume kesukaannya.
"Lah? Gak bi--"
"Jangan banyak omong!" Ucap Daniel.
----
Ara tersenyum senang karena ia berhasil membujuk Hani untuk makan.
"Yang banyak ya sayang, katanya mau pulang. Jadi Hani harus makan yang banyak" ucap Ara dengan lembut.
Daniel membuang nafasnya kasar, ia berdiri tepat didepan pintu memandang Hani dan Ara dari kejauhan.
"Masuk jangan?" Tanya Daniel.
"Masuk lah. Ini kenapa lo jadi bego gini?" Tanya Arga.
Dan satu jitakan mendarat di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit ; Kang Daniel✔
Fiksi Penggemar"Aku kangen kamu, Dan"-Alyanra "Terakhir! Ini terakhirnya gue ngajak lo kerumah gue! Setelah ini, gue bakal bener-bener ngejauh dari lo"-DanielK "Gue sama dia emang ditakdirin untuk sekedar sahabat, gak lebih. Kalo gue sama dia mungkin cuma gue yang...