Langit ; Kang Daniel✔

20

Ara memandang sekolahnya. Nafasnya terengah-engah, keringatnya mulai mengalir membasahi wajahnya.

Iya, pagi ini untuk pertama kali sepanjang hidupnya sekolah..

TELAT!

Ara mengatur nafasnya, sesekali ia menyeka keringat yang terus bercucuran.

Pagi ini, Papa dan Mama nya pergi sangat pagi ke kantor.

Sedangkan Kakaknya, dengan liciknya mengatur dan memperlambat Alarm di kamar Ara, tiga puluh menit lebih cepat.

Ara memandang layar handphone yang sedari tadi ada di genggamanya.

06.05
LINE
RioGleanP
Telat ya lo?
Sorry ya,
GUE CEPETIN ALARM LO 30 MENIT HAHA
sekali-kali gapapa lah
Kwkwkwkkkkwkwk

Ara berdecak kesal setelah ia membacanya. Ia bersumpah serapah didalam hatinya.

08.19
LINE
Alyanraa
Gue doain lo sama Kak Mila putus!

Ara mengirimnya tanpa berfikir dua kali.

Ara terdiam. Otaknya berfikir keras mencari cara agar ia bisa masuk ke kelasnya dengan selamat.

"Manjat dinding?" Ucap Ara sambil mengerutkan Dahinya, sedetik kemudian ia menggeleng pelan.

Handphone ditangannya bergetar.
Buru-buru ia melihat layar Handphonenya, satu notifikasi masuk.

08.23
LINE
DanielK
Tadi pagi aku berangkat Coryn. Pagi-pagi banget tadi dia jenguk mama aku, jadi sekalian berangkat bareng.

08.24
LINE
DanielK
Aku udah ngasih tau kamu, jadi kamu taunya gak dari orang lain.
Jadi, jangan marah.
I love u!
Belajar yang bener di kelas.

Ara kembali berdecak kesal. Ia mengacak rambutnya frustasi.

"Sial banget gue hari ini!"

08.25
LINE
Alyanraa
AKU TELAT DANIEL!
AKU DIDEPAN ! BANTU AKU :(

"Gimana.. Gimana.. mikir ayo mikir" Ara berbicara pada dirinya sendiri. Ia berdecak pinggang, ia menggigit bibirnya kuat-kuat.

"Telat juga?" Ara menatap ke asal suara.

Arga..

Datang dengan wajahnya yang jauh terlihat santai di banding dengan wajah Ara.

"Ngga!" Jawab Ara ketus.

Arga terkekeh pelan mendengarkan jawaban ketus dari Ara.

"Jangan gitu kalo jawab pertanyaan dari orang ganteng" ucap Arga.

Ara pasrah, ia memilih diam dari pada harus meladeni pria yang penuh percaya diri seperti Arga.

"Lo juga telat?" Tanya Ara.

Arga menggelengkan kepalanya pelan. Ara mengangkat kedua alisnya penasaran, matanya memperhatikan Arga dari rambut sampai sepatu, Lengkap. Lalu jika Arga tidak telat apa yang ia lakukan diluar sekolah?

"Mau gue bantu?"tanya Arga.

Ara memandang Arga intens. Begitu juga sebaliknya. Pandangan mereka cukup lama bertemu.