Empat tahun sudah berlalu.
Banyak yang berubah dari diri Ara.
Ara yang kini perduli dengan Fashionnya.
Ara kini duduk di semester enam jurusan fakultas kedokteran. Hasil perjuangannya selama empat tahun belakang ini membuahkan hasil.
Dengan begitu, ia bisa membahagiakan kedua orang tuanya, dan orang-orang yang menyayanginya.
Daniel..
Perlu diakui jika Daniel saat ini sudah bahagia bersama kekasih barunya. Yang Ara tau seperti itu, hampir setiap dua minggu sekali Ara selalu menjadi Stalker setia Daniel.Rindu? Tentunya. Perempuan mana yang gagal melupakan seorang pria tetapi tidak merindukan pria itu?
Empat tahun tanpa kabar Daniel memang sedikit membuatnya terbiasa. Tetapi entah mengapa perasaan nya masih sama.
Padahal ia tau dengan jelas. Selama hubungannya dengan Daniel berakhir, Daniel sudah menemukan tita wanita yang berhasil mengisi hatinya.
Yang Ara tau, saat ini Daniel baik-baik saja. Yang ia tau nilainya selalu memuaskan dan itu berhasil membuatnya bangga pada Daniel.
Meskipun saat ini ia bukan siapa-siapa lagi untuk Daniel.
Semua informasi yang ia dapatkan tentang Daniel itu berasal dari Arga. Karena saat bersamanya,tanpa Ara minta Arga akan selalu menceritakan keadaan Daniel, bahagia atau tidak dirinya, bahkan mungkin sedetail mungkin. Walaupun pada akhirnya Ara memilih mendengarkan music lewat earphone nya.
Untuk masalah asmara, sampai sekarang Ara belum membuka hati untuk pria lain meskipun banyak pria yang mengantri untuk mendapatkan nya.
"Ante.. nta uit"
Suara Zey membuyarkan lamunan Ara.
Zeyvano Alzein Zena. Putra pertama dari Rio dan Mila.
Iya, Kakak nya itu memutuskan untuk menikah muda dengan alasan agar ia tidak menyusahkan kedua orang tua lagi.
Alasan yang cukup tidak masuk akal untuk mahasiswa seperti Rio.
Tetapi, Rio bisa membuktikannya dengan membuka bisnis restaurant dengan beberapa cabang yang bisa dibilang cukup maju.
"Minta sama papa kamu. Ante gak ada uang" Ara menjauhkan dompetnya yang ada diatas meja dari jangkauan Zey. Biasanya jika Ara tidak memberikannya uang, Zey akan kabur membawa dompet Ara dan melemparkan dompetnya ke kolam renang.
Zey melipatkan kedua tangan nya didepan dada dengan raut wajah nya yang kesal.
"Kenapa? Ngadu sana sama papa mama kamu!" Ucap Ara ketus.
"Ante nakal. Zey marah"
Zey berlari kecil mendekati dapur, disana ada keluarga Ara yang sedang makan malam bersama. Termasuk Rio dan Mila.
"ARA! INI ZEY KAMU APAIN KOK NANGIS?!" teriak Rio.
Ara menutup kedua telinganya dan memilih pergi ke kamarnya.
Ara memainkan handphone nya. Tidak ada yang berubah, wallpapernya handphone nya masih terpajang foto nya, Daniel, dan Hani. Meskipun ada yang sedikit berbeda, wajah Daniel sengaja ia tutup dengan stiker.
Arga's Calling
Ara segera mengangkatnya.
"Gue didepan rumah lo sama Luna. Hani drop lagi"
Tanpa bersuara sedikitpun, Ara segera pergi menemui Arga dan Luna di depan rumahnya.
Baginya, untuk saat ini yang terpenting adalah Hani.

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit ; Kang Daniel✔
Fanfiction"Aku kangen kamu, Dan"-Alyanra "Terakhir! Ini terakhirnya gue ngajak lo kerumah gue! Setelah ini, gue bakal bener-bener ngejauh dari lo"-DanielK "Gue sama dia emang ditakdirin untuk sekedar sahabat, gak lebih. Kalo gue sama dia mungkin cuma gue yang...