"Yang banyak dong Jelly nya!" protes Daniel setelah Ara hanya mengambil satu Pack Jelly kedalam ranjang belanjaan.
'Lollipop nya jugaa!!" Daniel memasukkan lima tangkai permen lollipop kedalam ranjang. Sedangkan Ara sedari tadi telah memberikan tatapan mautnya pada Daniel. Daniel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena melihat tatapan tajam Ara.
"Satu lagi yaa, bubble gum hehehe..
Kalo kamu gak ikhlas nanti uangnya aku ganti. Makasih sayang, i love you" ucap Daniel sembari mengacak. Rambut kekasihnya pelan, setelah itu ia pergi meninggalkan Ara menuju mobilnya dengan sedikit berlari.Memang terkadang Daniel bertingkah seperti anak kecil, tetapi itu adalah salah satu dari banyak alasan mengapa Ara menyukainya.
Ara mengulaskan senyuman tipisnya lalu kembali fokus dengan belanjaan yang sebelumnya telah dicatat oleh Mamanya. Hari ini, keluarganya mengundang keluarga Daniel untuk makan malam bersama.
Dari kejauhan bisa Ara lihat, Daniel yang asik berbicara dengan seorang gadis di depan supermarket. Bukan Luna atau Coryn, Ara baru melihatnya sekarang. Sesekali terlihat jika Daniel tertawa menanggapi ucapan gadis itu, begitupun sebaliknya.
Sebelum gadis itu dan Daniel pergi dengan mobil super mewah milik si gadis cantik, Daniel memeluk gadis itu cukup lama. Entah apa yang ada di fikiran Ara, ia memilih mengembalikan belanjaan yang sebelumnya di pilih Daniel dan memilih untuk membeli belanjaan yang tertera dalam kertas saja.
Mungkin setelah ini Daniel akan protes padanya.
Ara mengabaikan handphone nya yang terus berbunyi. Sudah di pastikan Daniel yang menghubunginya.
----
Daniel fokus menyetir, sedangkan gadis yang berada disampingnya terus menangis.
Satu hal telah terjadi sebelum akhirnya Daniel meninggalkan Ara dan memilih untuk mengantar gadis disampingnya. Ayah dari gadis yang kini bersama Daniel meninggal dunia.
Daniel adalah pria yang bertanggung jawab, jelas ia tidak mungkin membiarkan seorang gadis pergi menyetir sendirian dengan situasi seperti ini.
Daniel menatap layar handphone nya yang masih belum ada jawaban dari Ara. Lima kali mencoba menghubungi Ara dan sepuluh kali mengirim pesan masih belum ada balasan dari kekasihnya. Daniel mencoba menghubungi Mama Ara untuk memastikan Ara pulang dengan baik-baik saja.
"Tante?" Daniel sesekali melirik kearah gadis yang masih menangis disampingnya.
"Ara udah pulang?"tanya Daniel.
"Belum. Bukannya pergi sama kamu?"
Daniel memejamkan matanya sejenak. Entah akan terjadi apa dengan hubungannya dengan Ara setelah ini.
Masalahnya, Daniel harus mengantar gadis itu ke bandung, kembali kerumahnya. Dan dipastikan dia tidak bisa mengikuti acara makan malam keluarganya dan keluarga Ara.
"Maaf tante, aku ada urusan mendadak. Gak bisa ikut makan malem. Aku usahain nyusul. Kalo Ara udah sampe tolong kabarin aku tante, makasih"
Daniel memutuskan sambungan telepon itu secara sepihak. Dalam keadaan seperti ini, ia tidak mungkin berbicara panjang lebar sedangkan ada orang lain yang terus menerus menangis disampingnya.
"Sha, nangis gak bisa berentiin semuanya. Lo harus ikhlas" ucap Daniel mencoba menenangkan gadis bernama Aisha itu.
Aisha prawira Zeta, gadis cantik yang dulu pernah mengejar-ngejar Daniel. Gadis berkacamata yang dulu nya semlat menjadi bulan-bulanan siswa sekolah kini tumbuh menjadi gadis cantik yang diperebutkan banyak pria.

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit ; Kang Daniel✔
Fanfiction"Aku kangen kamu, Dan"-Alyanra "Terakhir! Ini terakhirnya gue ngajak lo kerumah gue! Setelah ini, gue bakal bener-bener ngejauh dari lo"-DanielK "Gue sama dia emang ditakdirin untuk sekedar sahabat, gak lebih. Kalo gue sama dia mungkin cuma gue yang...