58

4.8K 451 23
                                    

Sudah tiga tahun berlalu.

Daniel dan Ara sudah menikah tiga bulan yang lalu. Saat ini mereka di sibukkan dengan pekerjaan masing-masing sebagai dokter, untuk pekerjaan yang sibuk seperti mereka, jarang sekali mereka bisa menghabiskan waktu bersama.

"Dok, saya lamar mau nggak?" Tanya seorang pria yang sengaja menemui Ara diruangan nya.

Sudah hampir tiga kali Ara mengatakan pada pasiennya yang terus mengatakan perasaan padanya jika ia sudah berkeluarga. Namun, tetap saja, pria itu tidak percaya dan terus mencoba melamar Ara.

"Aduh mas, maaf. Saya udah berkeluarga" ucap Ara.

Pria itu merjongkok sambil memberikan bunga pada Ara, membuat Ara tidak tau harus bagaimana lagi untuk menejaskan pada pria yang kini bertekuk lutut dihadapannya.

"Hai sayang, udah malem nih. Ayo pul--!" Ara dan pria yang masih bertekuk lutut dihadapannya itu mengalihkan pandangan mereka keasal suara.

Daniel, kini ia berdiri didepan pintu sambil menatap Ara dengan tajam.

"Tuh kan mas, suami saya dateng"ucap Ara.

Pria itu segera berdiri dan menghampiri Daniel.

Pria langsung meminta maaf pada Daniel. Daniel sama sekali tidak menunjukan wajah marahnya pada pria yang melamar istrinya.

Ia menepuk pundak pria itu berkali-kali.

"Aduh dokter, maaf. Saya gak tau. Maaf"

Daniel tersenyum menanggapi salah satu pasien nya itu.

"Gak apa-apa mas, bukan salah mas. Sekarang mas harus istirahat. Nanti mas bisa drop lagi" ucap Daniel.

Pria itu memutarkan tubuhnya untuk menatap Ara.

"Dok, maaf. Saya kira dokter becanda" ucap pria itu.

Ara tersenyum lalu mengangguk kepalanya pelan.

"Saya permisi dok. Maaf mengganggu" Pria itu melangkahkan kaki nya untuk pergi dari ruangan Ara.

Daniel memandang istrinya dengan tajam.

"Pulang!" ucap Daniel ketus.

Ara hanya bisa membuang nafasnya kasar. Bisa ditebak, setelah mereka sampai dirumah, Daniel akan mendiamkannya selama satu hari karena ia dalam masa mode cemburunya.

Sepanjang perjalanan Daniel dan Ara sama-sama terdiam.

"Maaf" ucap Ara.

"Hm"

"Aku salah lagi ya?"

"Hm"

"Daniel!"

"Ini bukan yang pertama kalinya sayang. Dari mulai kamu coas, sampe sekarang kamu jadi istri aku masih aja ada yang deketin, lebih parahnya lagi ngelamar" ucap Daniel.

Ara mempautkan bibirnya kesal. Tidak ada maksud untuk membuat Daniel cemburu. Jangan salahkan Ara, tetapi salahkan pria-pria yang mencoba mendekati Ara bahkan melamarnya. Ara sudah menjelaskan dan memberitahu mereka jika ia sudah berkeluarga tetapi tetap saja mereka tidak percaya.

"Loh, kenapa jadi kamu yang marah?" Tanya Daniel.

Ara tidak menjawab pertanyaan Daniel.

"Aku tadi cek jadwal kamu. Besok kita sama-sama libur dan gak ada kata liburan atau apapun itu. Kita dirumah. Kalo memang cito, aku yang nganter kamu" ucap Daniel.

Harapan Ara untuk menghabiskan waktu diluar bersama Daniel telah sia-sia. Jika Daniel seperti ini, maka akan tetap seperti ini. Yang bisa Ara lakukan adalah menurutinya karena ia tidak ingin di cap sebagai istri durhaka nanti.

Langit ; Kang Daniel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang