37

3.4K 435 8
                                    

Daniel melangkahkan kaki nya dengan hati-hati. Langkahnya terhenti setelah ia berada tepat di hadapan Luna.

Obat-obatan berserakan di lantai, pakaian yang lusuh, rambut yang berantakan, wajahnya yang pucat.

Daniel membuang nafasnya kasar sebelum ia menyapa Luna.

"Luna?" Ucap Daniel.

Luna mengangkat kepala nya hati-hati. Luna jelas ingat siapa yang memanggilnya, pria yang sangat ia rindukan.

"Daniel?"

----

'Ting!'

Ara menatap layar handphone yang ada disampingnya. Satu notifikasi masuk.

08.56
LINE
ArgaDirgantara
Selamat pagi calon kakak iparku❤

Ara tersenyum hambar setelah membaca pesan chat yang masuk.

"Kakak ipar tapi ada emot love nya. Stess nih bocah" ucap Ara.

08.57
LINE
Alyanraa
Kk ipr l dr mn-_-

08.58
LINE
ArgaDirgantara
Yaudah, kalo gak mau sama Daniel, sama gue aja. Gimana?

Ara mengacak rambutnya frustasi.

Ia tidak suka situasi yang membuatnya kembali ingat masa lalu nya bersama Arga. Ia juga mengakui jika dulu ia sempat memiliki perasaan pada Arga, tetapi sekarang perasaan miliknya hanya untuk Daniel seutuhnya.

Sekarang, ia hanya menganggap Arga sebagai sahabat, tidak lebih.

09.01
LINE
ArgaDirgantara
Jangan di pikirin. Daniel sama Luna gak bakal lama.

Ara berdecak kesal. Andaikan Arga ada didekatnya, mungkin saat ini ia sudah menendang kaki Arga sekuat mungkin meluapkan segala kekesalannya.

Ara tidak ingin membahas hubungan mya dengan Daniel. Ara benar-benar yakin dengan keputusan nya untuk menjauhi Daniel, dan tidak berhubungan lagi dengan nya.

Ara menjauhkan handphone nya, ia kembali memejamkan matanya dan benar-benar tidak memperdulikan suara notifikasi pada handphone nya.

Arga masih duduk dengan santai di sofa rumah Ara, sengaja ia tidak memberitahu Ara jika saat ini dirinya sedang berada di rumah Ara.

"Tante panggilin ya Ara nya, kamu udah nunggu sejam loh disini" kata Mama Ara sambil membawa kue kesukaan Arga, brownies.

Arga menggeleng pelan.

"Jangan tante. Semaleman Daniel ngechat aku, cuma minta buat aku pastiin keadaan Ara. Lagipula, Ara pasti lagi istirahat, aku gak mau ganggu" ucap Arga santai, tangan nya mengambil satu potong kue brownies lalu melahapnya.

"Kue buatan tante gak pernah berubah rasa" ucap Arga sambil mengangkat kedua jempolnya. Sedangkan Mama Ara menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum.

"Ara gak apa-apa. Mending kamu ke atas liat langsung, tante gak sempet liat dia semalem, soalnya tante udah tidur" ucap Mama Ara.

"Kalo diem disini aja gimana mau ngabarin Daniel?" Tanya Mama Ara.

Arga terdiam sejenak, ia juga berfikir. Ada benarnya ucapan Mama Ara, jika ia terus menerus terdiam seperti ini ia tidak bisa memastikan keadaan Ara.

Langit ; Kang Daniel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang