Chapter 01 (Permulaan)

13.8K 335 23
                                    

Happy reading..

•√• •√• •√•
•√•


Kriniiing... Kriniiing... Kriniiing... Kriniiinggg... Suara jam weker di kamarku berbunyi sudah lebih dari tiga kali menunjukan pukul 06.30 pagi, suaranya begitu nyaring namun tidak mampu mengusik tidur ku yang lelap sama sekali, sampai alarm sesungguhnya berbunyi.

"ALINAAA..."

Benar saja. Teriakan kak Arini sungguh tidak pernah mengecewakan, begitu menggelegar di pagi hari dan sukses memekakan telinga siapa saja yang mendengarnya.

Ya namanya kak Arini. Arini Catalin, kakak perempuan ku satu-satunya yang ku sayangi. Kepribadiannya yang baik dan juga hangat membuat siapa pun nyaman berada di dekatnya dan ia pun sangat menyayangi ku melebihi apapun yang ada di dunia ini termasuk dirinya sendiri.

"Alina sayang jangan malas, ayo cepat bangun. Ini sudah jam berapa, nanti kau terlambat masuk kuliah." Suara kak Arini kembali terdengar memanggilku namun kini terdengar begitu lembut.

Dan tentu saja kalian sudah tau bukan nama ku Alina seperti nama yang kak Arini teriakan tadi. Alina Catalin itu nama lengkap ku, si gadis lugu dan polos yang selalu terlihat cupu dimata kakak, padahal itu bukanlah diriku yang sebenarnya namun demi kebahagiaan kakak, aku rela melakukan apapun dan bahkan menyembunyikan jatidiriku yang sebenarnya.

"Iya kak, aku sudah bangun jadi berhentilah berteriak," suaraku tak kalah nyaringnya dari suara kakak tadi sambil mengucek kedua telinga ku pengang.

"Haduuuch gendang telingaku berasa mau pecah, kenapa kakak selalu berteriak-teriak saat membangunkanku?! Tak bisa apa dengan cara halus sedikit saja??" umpat ku kesal sambil beranjak dari tempat ku mengukir mimpi menuju kamar mandi dan bersiap-siap.

Sudah tigapuluh menit berlalu. Sebenarnya aku sudah siap dari sepuluh menit yang lalu namun pikiran ku terus menerawang kemana-mana tak karuan, sungguh malas untuk berangkat kuliah karna aku harus berpura-pura menjadi orang lain. Dan itu sungguh melelahkan juga menyebalkan, bukan menjadi diri ku sendiri itu mengerikan, penuh dengan sandiwara yang memuakkan.

"Alina sayang cepat keluar dan sarapan nanti kau terlambat," lagi-lagi kakak berteriak membuyarkan segala lamunanku.

"Iya kak, aku sudah siap dan segera turun," sahutku pada kakak.

"Dasar anak nakal, pasti ia sangat mengantuk setelah semalaman bergadang membaca novel-novel kesayangannya sampai lupa waktu, padahal inikan hari pertamanya masuk kuliah setelah libur panjang apa tidak jadi masalah kalau terlambat?!" gumam kakak sambil menyiapkan sarapan.

"Kakakku sayang kenapa sepagi ini kau terus-terusan mengomel dan mengumpat, bahkan sekarang kau berbicara sendiri, apa ada masalah oeh??" tanya ku penasaran sambil memeluk kakak dari belakang.

"Kau ini asal bicara saja, aku seperti ini karnamu." kakak menjewer pelan telingaku sebelum kembali berbicara. "Sudah-sudah duduk sana kita sarapan nanti kau terlambat," Omel kakak sambil melepas pelukanku dan mendudukkanku di kursi sebelahnya.

"Hmmz baiklah," aku duduk sambil memakan nasi goreng buatan kakak yang selalu enak dengan lahap, sedangkan kakak hanya tersenyum padaku.

"Oiya kak, apa kakak belum mendapatkan pekerjaan baru??" tanyaku yang tiba-tiba membuat kakak menghentikan aktifitasnya sebentar.

"Oh itu, kakak belum mendapatkannya karna mencari pekerjaan sekarang itu susah apa lagi orang seperti kakak yang hanya lulusan sekolah menengah atas, mana bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus," kakak masih berkutat dengan peralatan masaknya di dapur, entah sedang apa.

Good Girl or Naughty Girl (END) 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang