Mutiara Sekolah

283 10 0
                                    

"Apa?! Sekolah Kepribadian?"

"Pak, ini tidak adil! Aku hanya diam saja, kenapa aku juga ikut dihukum?"

"Yoongi, kau adalah senior mereka. Jika mereka membuat masalah kenapa kau diam saja?" Pak Lee mengambil secarik kertas dari laci mejanya, lalu menyodorkannya pada tiga murid yang duduk dihadapannya ini.

"Jimin, Taehyung, Yoongi, pergilah ke alamat yang tertera disini. Dan nanti ada petugas yang akan mengantarkan kalian ke sekolah itu." Pak Lee menghela napasnya, "Aku harap kalian berubah menjadi lebih baik setelah pulang dari sana." Sebelum Pak Lee menyuruh ketiga muridnya meninggalkan ruangan, ada yang mengetuk pintu ruangan dari luar.

"Ya, silahkan masuk."

Lalu seorang lelaki tampan masuk dan membuat seisi ruangan bimbingan tercengang.

"Bukankah dia Kim Seok Jin? Si Mutiara Sekolah?" ucap Taehyung dengan mata terbelalak.

"Mau apa si 'mutiara sekolah' masuk ke ruang bimbingan? Apa dia membuat masalah?" tambah Jimin.

Pak Lee yang juga kebingungan menyuruh Jin untuk duduk.

Memang lelaki tampan ini dijuluki sebagai 'Mutiara Sekolah', karena dia adalah murid kebanggaan Gwinam High School. Selain fisiknya yang mendekati sempurna, otak cerdas, dan multitalenta yang ia miliki membuat siapapun juga tak perlu mencari alasan lagi kenapa ia dijuluki si 'Mutiara Sekolah'. Itu sebabnya orang orang merasa heran melihat Jin mengunjungi ruang bimbingan dimana itu adalah ruangan murid murid yang memiliki kasus dan sering membuat masalah.

"Jimin, Taehyung, Yoongi, kembalilah ke kelas. Sehari sebelum kalian berangkat, temui bapak."

Jimin, Taehyung, dan Yoongi pun menuruti ucapan Pak Lee dengan wajah malas. Namun..

"Tunggu!" ucapan Jin menghentikan langkah mereka, "Pak Lee, aku.. ingin ikut dengan mereka."

"Hyung! Kita kan beda kelas. Kenapa kau ingin ikut dengan kami?" ucap Taehyung sambil terheran.

Jin mendesah, "Pak Lee, daftarkan aku juga.. ke Sekolah Kepribadian."

Sekali lagi, Jin membuat seisi ruangan tercengang. Kenapa murid serajin dan sedispilin Jin ingin bersekolah ke Sekolah Kepribadian yang kebanyakan muridnya adalah murid yang bermasalah dengan kepribadian mereka. Dan, kenapa si 'mutiara sekolah' yang hampir tak punya kekurangan sedikitpun bahkan menawarkan diri untuk bersekolah di Sekolah Kepribadian.

"Tapi.. kenapa Seok Jin? Apa yang membuatmu yakin dengan keputusanmu? Apa ayahmu tahu tentang ini?"

"Kumohon, jangan beritahu orangtuaku. Aku.. hanya ingin memperbaiki hidupku." Entah mengapa saat mengucapkan itu mata Jin terlihat menggambarkan kesedihan mendalam.

Bagaimana bisa seorang Kim Seok Jin bisa merasakan kesedihan dan berniat ingin memperbaiki kehidupannya yang diidam idamkan oleh orang lain itu.

Seperti yang diceritakan tadi, Kim Seok Jin adalah mutiara. Mutiara yang sempurna. Dia benar benar memiliki kehidupan yang sempurna. Di sekolah, ia selalu mendapatkan juara 1 dari ratusan murid disekolahnya, ia juga menjadi kapten basket yang selalu membuat timnya membawa pulang piala kemenangan di setiap perlombaan. Dan untuk dibidang musik, ia telah mewakili Gwinam High School di ajang seni internasional dengan bermain piano di depan para seniman internasional dan seluruh masyarakat dunia.

Dengan bakat dan talenta yang melimpah itu, Jin dilahirkan dan dibesarkan dengan kekayaan yang melimpah pula. Ayahnya, adalah CEO dari perusahaan ternama di Seoul yang juga memiliki saham di perusahaan internasional lainnya. Dan ibunya, memiliki butik pakaian kelas atas yang sudah menyebar hampir diseluruh kota besar Korea Selatan.

Jadi, siapa yang tidak iri dengan kehidupan Jin? Dan kini, ia ingin memperbaikinya?

"Pak Lee, bukankah Sekolah Kepribadian terbuka untuk siapa saja? Lalu, apa aku harus memiliki catatan dulu baru aku boleh mendaftar disana?"

Pak Lee diam. Ia benar benar tidak tahu harus melakukan apa. Pertama, ia tidak tahu apa yang harus ia katakan nanti saat ayah Jin datang menghadiri rapat orangtua yang selalu diadakan setiap 3 bulan sekali di Gwinam High School. Kedua, bagaimana jika media tahu bahwa siswa kebanggaan Gwinam mendaftar ke Sekolah Kepribadian. Gwinam High School akan mendapat citra buruk dari masyarakat karena siswa kebanggaannya saja mendaftar ke Sekolah Kepribadian. Dan jika itu semua terjadi, karir Pak Lee sebagai guru bimbingan disana akan dipertanyakan.

"Tenang saja, Pak Lee. Masalah orangtuaku, akan aku atasi sendiri. Dan aku bisa jamin media tidak akan tahu tentang hal ini. Jadi, sekali lagi, kumohon, tolong penuhi keinginanku, Pak."

Wajah Jin yang penuh pengharapan itu berhasil membuat Pak Lee tak mampu berkutik. Ia sangat peduli pada murid murid di Gwinam High School, dan ia ingin semua muridnya berhasil dan sukses. Pak Lee benar benar iba melihat Jin. Ia tahu Jin pasti memiliki alasan yang kuat mengapa ia melakukan ini. Dan Pak Lee yakin ini pasti untuk kebaikan Jin.

Annyeonghaseyo chingu~
Terimakasih sudah membaca:)
Menerima kritik dan saran..

Gomawo chingudeul~

Look HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang