“Jisoo-ah, kau sedang apa?” tanya Irene pada Jisoo yang sibuk memilih-milih beberapa camilan di kantin.
“Eo?! Irene-ah..” Jisoo melirik sekeliling, “Kau sendirian? Mana yang lain?” tanya Jisoo balik sambil tetap melihat-lihat tumpukan camilan yang ada di depannya itu.
“Semua orang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Seulgi sedang berlatih, dan Wendy entah kemana sejak tadi.” Irene mengernyit karena Jisoo masih saja sibuk dengan kerjaannya itu. “Sebenarnya kau sedang apa? Kenapa lama sekali memilih camilannya?”
“Tidak bisa sembarang pilih, Irene. Harus dengan perasaan..”
Irene hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Entah apa yang direncanakan Jisoo kali ini. Apa dia akan mengajak seluruh gangster di Sekolah Kepribadian untuk pesta camilan? Begitu pikir Irene.
“Hmm...Jisoo-ah?”
“Hm?” gumam Jisoo yang kini sudah berpindah ke lemari es.
“Kenapa kau..bisa sedekat itu dengan Taehyung?”
“Kau kan tahu sendiri, aku ini mudah dekat dengan siapa saja.”
“Aku tahu, tapi.. maksudku..kenapa kau mau dekat dengannya? Apa dia.. tidak mengganggumu?”
Jisoo sontak tergelak, “Irene-ah, kau masih berpikir kalau Taehyung itu gangster?”
Irene terdiam. Sebenarnya, Irene sudah tidak berpikir seperti itu lagi. Tapi, ia masih yakin kalau Taehyung itu orang yang sangat menyebalkan.
Kini Jisoo berbalik menghadap Irene, “Irene-ah, Taehyung itu sangat jauh dari kata gangster. Kau ingat kan aku juga mengatakan hal yang sama saat aku baru pertama kali melihatnya di kelasmu? Dan hari ini, aku semakin yakin bahwa dia memang anak yang sangat menyenangkan.”
“Kenapa kau jadi semakin yakin?”
“Karena dialah yang membuatku melakukan ini.” ucap Jisoo tersenyum sambil mengangkat beberapa camilan di tangannya.
Irene mengerutkan dahinya heran.
“Sudah dulu, ya, Irene. Aku harus menyelesaikan urusan penting dulu. Dan… berhentilah berpikir kalau Taehyung itu gangster pengganggu. Taehyung itu..benar-benar seorang teman yang sangat baik dan mengerti perasaan wanita.. Sampai jumpa, Irene.” Jisoo melambaikan tangannya ke arah Irene lalu pergi sambil menenteng beberapa camilan dan sebotol susu vanilla di tangannya.
Irene hanya bisa terdiam mendengar kata-kata Jisoo mengenai Taehyung.
‘Teman yang sangat baik dan mengerti perasaan wanita.’. Sebenarnya di satu sisi Irene menyetujui hal itu. Ia ingat saat Taehyung memberikannya minuman dan mau melindunginya karena tidak mau disakiti oleh Namjoon. Tapi di sisi lain, Irene masih tak percaya Taehyung memiliki sifat semanis itu. ‘Bagaimana jika ia berbohong dan hanya ingin mengerjaiku?’ Irene membatin.
Irene benar-benar jadi pusing memikirkan hal ini. Seharusnya ia tidak perlu terlalu terbawa perasaan oleh si Taehyung itu. Seharusnya ia masa bodoh saja dengan Taehyung, bukannya malah memikirkannya seperti ini.
Irene memijat pelipisnya dan memutuskan untuk langsung saja menuju ke kelasnya.
-
-
-
-
Siapa dirimu sebenarnya? - Irene
--

KAMU SEDANG MEMBACA
Look Here
Fiksi PenggemarLima anak laki-laki dengan kepribadian yang berbeda akan dipindahkan ke sebuah sekolah unik yang akan mengubah hidup mereka. Taehyung, anak yang suka bermain dan selalu menjahili teman temannya. Jimin, tidak punya impian dan hanya ingin bersenang se...