Melindungi Murid

31 3 0
                                    

Ugh! Lama sekali sih dia! Apa jangan jangan..dia tidak akan datang?”

Wendy menggerutu sendiri di dalam ruang bahasa inggris saat menunggu Yoongi. Hari ini memang dimulainya kelas tambahan Yoongi. Tapi sudah 5 menit lebih Wendy menanti, Yoongi tak kunjung datang. Alhasil, Wendy malah ngomel ngomel sendiri di kelas yang sepi ini.

Saat merasa ia sudah menunggu terlalu lama, Wendy pun memutuskan untuk kembali ke asrama dan melaporkan tentang hal ini besok pagi pada Miss Kim.

Namun saat Wendy bangkit dari kursinya, yang ditunggu pun akhirnya datang.

Yoongi masuk, dan langsung duduk di samping Wendy.

“Kenapa lama sekali?!”

Yoongi menoleh. Namun belum sempat ia membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Wendy, Wendy langsung memotongnya.

“Sudahlah.. Kita langsung belajar saja.”

Karena melihat tatapan dingin Yoongi, Wendy jadi takut dan menyuruhnya untuk langsung mengeluarkan buku.

Wendy juga melihat sudut bibir Yoongi yang masih terluka karena pukulan Namjoon kemarin. Ia jadi teringat tentang kejadian itu. Tanpa sadar, ia merasa iba pada Yoongi. Ia masih merasa bahwa Yoongi melakukan itu untuk melindunginya. Dan Yoongi jadi terluka karena melindungi dirinya. Tapi kenapa? Kenapa Yoongi mau melindunginya?

‘Apa dia tidak mengobati lukanya? Dia juga tidak memakai perban itu. Apa dia tidak melihatnya?’

Wendy kontan menggelengkan kepalanya dengan kuat. Entah kenapa ia jadi peduli pada orang dingin yang duduk disampingnya ini. ‘Sangat-sangat tidak penting!’

Karena ini hanya dua jam, Wendy ingin cepat cepat menghabisi waktunya itu, agar ia bisa kembali ke asrama dengan keadaan tenteram dan damai.




Dua jam pun telah berlalu, Wendy menghela napas lega. Ia langsung memasukkan buku bukunya ke dalam tas.

Sementara Yoongi langsung berdiri sambil memegang buku di tangan kirinya dan pergi meninggalkan Wendy yang masih terburu buru memasukkan buku bukunya.

Sekolah sudah sepi, karena semua murid sudah kembali ke asrama. Yoongi yang berjalan duluan di depan Wendy memasangkan earphone ke telinganya.

‘Anak itu selalu saja memakai earphone. Apa telinganya tidak sakit?’ gerutu Wendy saat melihat apa yang Yoongi lakukan di depannya.

Tiba tiba langkah Yoongi terhenti saat ia hendak berbelok menuju gedung asrama laki laki.

Entah kenapa Yoongi semakin sering saja  dipertemukan oleh Namjoon di waktu yang sangat tepat seperti ini. Sepi. Tidak ada pengajar. Dan juga murid murid lain.

Saat yang seperti ini adalah kesempatan emas bagi Namjoon untuk melampiaskan amarahnya. Apalagi Yoongi memang termasuk ke dalam daftar hitamnya.

Yoongi membalas tatapan Namjoon yang tak berhenti menatapnya dengan tajam. Ia akan menerima semua yang akan Namjoon lakukan padanya saat ini.

Awalnya Wendy takut dan ingin kabur saat melihat Yoongi dan Namjoon tatap tatapan di tempat sepi seperti ini. Namun akhirnya, ia menghilangkan rasa takutnya dan berlari menghampiri kedua predator itu. Toh, kemarin dia juga sangat berani meneriaki Namjoon, tapi kenapa sekarang ia malah takut.

“Hentikan! Kalian tidak boleh berkelahi disini!”

Namjoon menoleh ke arah Wendy, “Apa kau dan si pengecut Taehyung itu saudara kembar? Kenapa kalian suka sekali mencampuri urusan orang?!”

“Dengar! Mulai sekarang, jika terjadi apa apa pada Yoongi, aku tidak akan diam. Karena dia sekarang adalah muridku. Aku tidak ingin muridku terluka dan menghambat tugasku untuk mengajarinya.”

Namjoon tertawa sinis, “Woah… Permainan seru apa ini? Apa kalian sedang berkencan? Kemarin dia melindungimu, sekarang kau yang melindunginya. Aku benar benar tersentuh melihat kisah romantis kalian.” Tiba tiba Namjoon mendekati Wendy, “Tapi akan kupastikan kau menarik kembali ucapan omong kosongmu itu.” Namjoon pun pergi meninggalkan Wendy dan Yoongi.

Wendy benar benar merasa bahwa ini bukanlah dirinya. Ia tak menyangka bisa seberani ini menantang Namjoon. Tapi ia juga salut pada dirinya sendiri, akhirnya ia bisa membuat Namjoon pergi begitu saja. Yah walaupun masih sedikit mengancamnya. Padahal tadi ia berpikir Namjoon pasti akan bermain tangan lagi. Tapi ternyata tidak. Ia pergi begitu saja.

Sebenarnya Wendy tidak ada rencana sama sekali untuk mengatakan itu pada Namjoon. Tapi setelah melihat Yoongi memakai earphone dan takkan mendengar ucapannya dengan jelas, ia jadi berani mengatakan bahwa ia akan melindungi muridnya itu. Jadi ia tidak perlu merasa malu ataupun takut Yoongi akan berpikir macam-macam karena ucapannya itu.

Wendy melirik dari ekor matanya, dan didapatinya Yoongi tengah memandang dirinya. Takut Yoongi mulai curiga, Wendy pun bergegas menuju asrama perempuan.

Yoongi menatap heran Wendy. Namun sedetik kemudian, ia lagi lagi menyunggingkan senyuman misterius disudut bibirnya.

Manis…

---

Look HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang