Jimin dan Taehyung kembali ke asrama. Hari ini benar benar hari yang melelahkan bagi mereka.
Taehyung langsung merebahkan dirinya ke atas kasur.
“Ah.. sebentar lagi ponsel kita akan disita. Jimin-ah, apa kau sudah menelepon Jennie kembali?” Taehyung melirik Jimin yang ternyata sudah lebih dulu melakukan apa yang ia tanyakan barusan.
Walaupun Jimin sudah berbicara di telepon dengan Jennie sampai ponselnya disita kembali, Jimin tetap belum puas. Ia masih merindukan Jennie. Ia benar benar ingin melihat wajah Jennie secara langsung, melihat senyumnya, dan menggenggam tangannya.
Tapi apa boleh buat, tak ada yang bisa ia lakukan saat ini, selain menunggu masa 3 bulannya di sekolah ini habis.Jimin menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, “Bahkan kita belum seminggu berada disini. Heuh… kenapa waktu berjalan sangat lambat?!!” gerutu Jimin kesal.
“Bagaimana caranya, ya?” gumam Taehyung tanpa sadar.
“Apa?”
“Eo?! Oh..tidak.” Tiba tiba Taehyung meregangkan tubuhnya. “Ughhh..aku lelah sekali. Aku tidur dulu.” Taehyung langsung memejamkan matanya.
Jimin pun ikut tertidur setelah beberapa menit kemudian.
“Kau itu tidak berbakat! Tidak usah memaksakan dirimu! Kau tidak akan menang di perlombaan manapun!”
“Kau itu tidak berbakat! Tidak usah memaksakan dirimu! Kau tidak akan menang di perlombaan manapun!”
“Kau itu tidak berbakat! Tidak usah memaksakan dirimu! Kau tidak akan menang di perlombaan manapun!”
“Kau itu tidak berbakat! Tidak usah memaksakan dirimu! Kau tidak akan menang di perlombaan manapun!”
“Hah?!!” Jimin terbangun dengan nafas tersengal sengal. Ia menoleh ke samping. Dilihatnya Taehyung yang tertidur dengan pulas. Lalu ia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 1 dinihari.
Jimin terbangun dengan bersimbah keringat. Entah apa yang terjadi pada dirinya. Tidak biasanya ia terbangun seperti ini dan jam segini. Dan.. mengapa kata kata itu muncul di dalam mimpinya. Kenapa banyak sekali orang yang mengucapkan kata kata itu padanya..
Ia lalu teringat dengan kejadian tempo hari. Ia juga tak lupa kata kata itu adalah kata kata yang sama dengan yang ia ucapkan pada Seulgi.
Perasaannya menjadi tidak tenang. Semakin lama kata kata itu malah semakin berkeliaran di pikirannya. Apa ini rasa bersalah? ‘Aku, kan, sudah minta maaf padanya..saat menaiki bus…’ pikir Jimin.
Ia lalu menggelengkan kepalanya sekuat tenaga berharap pikirannya menjadi tenang. Ia merebahkan dirinya kembali dan memejamkan matanya.
Namun bukannya tertidur, dia malah putar sana, putar sini, lalu terbangun kembali. Ia benar benar tidak bisa tidur sekarang.
Jimin lalu beranjak dari tempat tidurnya, lalu mengambil segelas air dan meminumnya. Sebenarnya ia sangat mengantuk sekarang, tapi mata dan pikirannya bersikeras melarangnya untuk tidak tidur.
Dan alhasil, Jimin hanya bisa membaca komik Taehyung dengan harapan ia bisa tertidur lagi.‘Apa yang telah kau lakukan padaku, Kang Seulgi?!’
----

KAMU SEDANG MEMBACA
Look Here
FanfictionLima anak laki-laki dengan kepribadian yang berbeda akan dipindahkan ke sebuah sekolah unik yang akan mengubah hidup mereka. Taehyung, anak yang suka bermain dan selalu menjahili teman temannya. Jimin, tidak punya impian dan hanya ingin bersenang se...