“Jadi ini caramu membuat dia jadi tidak bisa berkutik?” tanya Irene pada Taehyung saat meletakkan kembali alat alat ke lemari penyimpanan sesaat setelah Namjoon keluar dari kamar peralatan.
“Tentu saja!” sahut Taehyung dengan nada penuh kemenangan.
“Dengan mengadu ke Pak Kang?”
Taehyung mengangguk dengan bangga.
Irene hanya memandang aneh Taehyung yang masih bangga dengan apa yang telah ia lakukan.
Saat bel jam pelajaran berakhir berbunyi tadi, Taehyung diam diam mengadu pada Pak Kang tentang Namjoon yang tidak mau melaksanakan tugasnya. Dan langsung saja Pak Kang menegur Namjoon dan menyuruhnya untuk membantu Irene dan Taehyung meletakkan kembali semua peralatan di lemari penyimpanan
Dan alhasil, kini Namjoon ikut meletakkan kembali semua peralatan bersama Irene dan Taehyung.
Pak Kang dan beberapa murid masih berada di kelas karena mereka sedang berdiskusi seputar pelajaran. Karena hal ini, Namjoon merasa tidak nyaman, apalagi saat ia sering kali menangkap murid murid itu tengah melirik ke arahnya, seolah sedang mengatakan, “Si gangster sedang dihukum.”. Namjoon sangat membenci tatapan mereka itu. Jika tidak ada Pak Kang, ia mungkin sudah menghajar anak anak itu. Apalagi saat ini suasana hatinya sedang tidak baik.
Karena perasaan tidak nyaman ini, Namjoon berbalik tanpa menyadari bahwa Irene sedang berdiri di sebelahnya.
Irene pun terkejut dan air dari wadah yang ia pegang tumpah karena Namjoon tiba tiba berbalik.
Namun, keterkejutan Irene mendadak berubah menjadi kepanikan yang luar biasa saat ia melihat baju Namjoon yang basah karena dirinya.
“Ma..maaf..aku tidak sengaja.” Irene benar benar takut, tangannya bergetar. Bagaimana jika Namjoon akan memukulnya seperti yang hampir ia lakukan pada Wendy kemarin..
“Apa kau buta?!”
Irene semakin takut saat matanya tertuju pada kepalan tangan Namjoon yang terlihat begitu kuat.
Taehyung yang juga melihat kejadian ini, entah mendapat keberanian darimana, langsung menghampiri Irene dan Namjoon.
“He..hei.. dia kan sudah minta maaf. Kenapa kau membuatnya takut?” protes Taehyung dengan rasa takut yang ternyata masih ada.
Namjoon langsung menoleh ke arah Taehyung dengan tangan masih terkepal kuat di samping tubuhnya, “Urus hidupmu sendiri!”
“Kenapa kau mengepalkan tanganmu? Apa kau ingin memukulnya juga? Setahuku, seorang gangster itu tidak memukuli wanita. Karena yang berani memukul wanita itu hanya seorang pecundang.”
Namjoon dan Irene serentak kaget dengan ucapan Taehyung barusan.
Namjoon kaget karena merasa telah ditantang oleh Taehyung. Namun, Irene yang dua kali lebih terkejut, ingin sekali menampar Taehyung untuk menyadarkannya kalau yang di depannya ini adalah Kim Namjoon. Mengapa ia berani sekali berkata seperti itu pada seorang Namjoon? Apa ia sudah tidak waras?!
Karena tak ingin lagi menahan emosinya, Namjoon menghempaskan alat yang ia pegang, dan langsung menarik kerah baju Taehyung.
Pak Kang yang baru menyadari hal ini langsung meneriakinya, “Hei, Kim Namjoon! Apa yang kau lakukan?!”
Namjoon pun melepaskan cengkeramannya dari kerah baju Taehyung dengan kasar, mengambil tasnya, lalu pergi meninggalkan kelas dengan tidak sopan. Ia bahkan tidak peduli bahwa masih ada pengajar disana.
Pak Kang dan murid murid lain pun menghampiri Irene dan Taehyung.
“Kalian baik baik saja?” tanya Pak Kang khawatir.
Irene dan Taehyung mengangguk dengan sopan.
Kejadian ini benar benar mengejutkan Irene. Ia masih tak menyangka Taehyung seberani itu. Bahkan tadi raut wajahnya sangat berbeda dari biasanya. Wajahnya tenang dan tidak cengengesan. Padahal selama ini ia menilai bahwa Taehyung adalah lelaki pengecut.
Dan apa alasan Taehyung melakukan itu? Apa untuk..melindungi Irene?
Irene jadi penasaran dan ingin menanyakan langsung pada Taehyung kenapa ia bisa seberani itu.
“Hei!” Irene memanggil Taehyung yang berlalu disampingnya saat hendak kembali ke asrama.
Taehyung menoleh.
“Kau benar benar sudah kehilangan akalmu? Kenapa kau berkata seperti itu pada Namjoon? Dia itu sangat pendendam. Dia akan terus memperhatikanmu.”
“Aku tidak takut padanya.” jawab Taehyung santai.
Irene melongo sejadi jadinya.
“Sudah dulu, ya. Aku lelah.” Taehyung pun pergi.
Sementara Irene masih tak percaya, apakah yang barusan pergi ini adalah Kim Taehyung si pengganggu dan pecicilan itu? Kenapa ia jadi tiba tiba aneh begini?
Irene hanya bisa berharap semoga Taehyung bukanlah korban Namjoon selanjutnya yang akan dilarikan ke rumah sakit. Irene memang tidak menyukai Taehyung, tapi jika Taehyung harus terluka dan dibawa ke rumah sakit dan dirinya juga ikut terlibat akan hal itu, bukankah itu cukup menakutkan?
----
KAMU SEDANG MEMBACA
Look Here
FanfictionLima anak laki-laki dengan kepribadian yang berbeda akan dipindahkan ke sebuah sekolah unik yang akan mengubah hidup mereka. Taehyung, anak yang suka bermain dan selalu menjahili teman temannya. Jimin, tidak punya impian dan hanya ingin bersenang se...