“Lalu, kenapa kau melindungiku? Aku kan tidak minta bantuanmu.” tanya Irene.
Taehyung menghela napasnya, “Aku tidak suka melihat ada seorang lelaki yang berani memukul wanita..”
Irene yang sedaritadi tak melihat Taehyung sontak menoleh kearahnya. Ia seakan tak percaya kalimat tadi keluar dari mulut si pengganggu Taehyung.
Deg!
Mata mereka bertemu. Walaupun ini bukan kali pertama, namun kini ada sesuatu yang bergetar di dada Taehyung. Awalnya ia berpikir itu ponselnya yang berbunyi. Tapi ternyata tidak. Ponselnya masih disita. Dan yang bergetar itu bukanlah ponsel ataupun gempa. Itu adalah jantungnya yang tiba-tiba berdegup kencang. ‘Oh my! Tatapannya..’
Taehyung berusaha sekuat tenaga menahan serbuan perasaan aneh yang menyerang dirinya. Ada apa ini? Kenapa ia tiba-tiba deg-degan? Dan mata Irene...kenapa indah sekali?
“Dan..aku tidak suka kau disakiti olehnya..” lanjut Taehyung.
Irene mengangkat alisnya, “Apa?”
Taehyung benar-benar kaget dengan ucapannya sendiri. Ia tidak sadar dengan kalimat terakhirnya itu. Benar-benar diluar kesadarannya. Tapi kenapa..
Bagaimana bisa kalimat itu keluar begitu saja? Ia memang suka mengganggu perempuan tapi ia tidak pernah mengucapkan kalimat seperti itu. Kalimat yang menurutnya sangat menggelikan.
Alhasil, Taehyung jadi tidak berani menatap Irene dan tak mampu berkata apa-apa lagi.
Namun Irene yang awalnya mengira ucapan Taehyung tadi hanya main-main, kini merasa heran dan bingung melihat Taehyung yang mendadak salah tingkah. Bahkan Taehyung yang biasanya cerewet dan suka menggodanya kini mengalihkan pandangannya ke arah lain dan tak mau melihatnya.
Dan sejenak kemudian, Irene merasakan suatu perasaan yang aneh. Perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Perasaan bahagia. Bukan. Bukan bahagia yang biasa. Bahagia yang cukup membuatnya senyum-senyum sendiri.
Tiba-tiba Jisoo datang di tengah suasana canggung mereka.
“Hei, kalian sedang apa?” Jisoo melihat sebotol air yang masih dipegang Irene, lalu bergantian melihat Taehyung yang masih tak berani menatap Irene, “Irene-ah! Kau membawakan air untuk Taehyung, ya? Woah...apa kalian sudah berdamai?” sahut Jisoo girang.
“Ti..tidak! Ini..ini untukmu.” Irene memberikan botol minuman itu pada Jisoo lalu bergegas pergi.
Jisoo melongo melihat Irene yang pergi begitu saja. “Kenapa dia jadi aneh begitu?” Saat Jisoo hendak membuka botol minuman yang diberi Irene tadi, Taehyung langsung merampasnya.
“Untukku saja. Aku sangat haus.” Taehyung pun menengguk air itu sampai habis.
“Heol!” cibir Jisoo seraya duduk disamping Taehyung. Matanya berkeliaran mencari Namjoon. Ia masih belum terbiasa berjauhan seperti ini dengan Namjoon.
“Kau mencari siapa?” tanya Taehyung.
“Eo? Tidak..aku tidak mencari siapa-siapa.”
“Jujur saja padaku. Dari kemarin kau sering tidak fokus. Aku tahu ada sesuatu. Cepat katakan ada apa.”
Jisoo akhirnya mengalah. Yah, tak ada salahnya menceritakan semua pada Taehyung. Ia lalu menghela napas dalam-dalam, lalu menceritakan semua yang terjadi antara dirinya dan Namjoon
Dari awal sampai akhir.
----

KAMU SEDANG MEMBACA
Look Here
FanfictionLima anak laki-laki dengan kepribadian yang berbeda akan dipindahkan ke sebuah sekolah unik yang akan mengubah hidup mereka. Taehyung, anak yang suka bermain dan selalu menjahili teman temannya. Jimin, tidak punya impian dan hanya ingin bersenang se...