Pengganti

25 2 0
                                    

Namjoon masih terduduk di dalam kelas. Padahal semua murid sudah berada di lapangan. Hari ini, Jisoo sekelas dengannya. Dan jujur, Namjoon sangat senang. Ia sebenarnya sangat merindukan saat-saat Jisoo bersama dirinya, saat mereka selalu berdua, saat Jisoo selalu bercerita panjang lebar dengannya, saat Jisoo selalu tertawa bahagia bersamanya. Namjoon rindu semua itu.

Tapi, rasa bersalah yang kian meradang, mampu menutupi kerinduan yang begitu mendalam pada Jisoo. Namjoon hanya bisa pasrah dengan keadaan, dan berharap Jisoo menemukan orang-orang yang selalu membuatnya tertawa bahagia tanpa menyakitinya.

Namun kini, harapan itu hanya tinggal sebatas kalimat. Namjoon malah menertawakan sikap sok dewasanya itu.

Bagaimana tidak. Ia kini benar-benar marah melihat Jisoo tengah tertawa bahagia dengan orang lain. Bukannya dia tidak suka Jisoo bahagia seperti ini. Tapi.. kenapa harus dengan orang yang sama? Bukankah Jisoo memiliki banyak teman? Tapi kenapa harus laki-laki itu?

‘Apa dia akan menggantikanku di sisimu? Atau bahkan, dia sudah menggantikanku?’

Namjoon mengepalkan tangannya dengan sangat kuat. Rasanya ia ingin makan orang hari ini.


--


“Ah.. jadi dia murid pertama di sekolah ini..” Taehyung mengangguk-angguk setelah mendengar Jisoo bercerita tentang Rose padanya. Taehyung memang penasaran dengan Rose karena waktu itu Jisoo sampai meninggalkannya untuk menemui Rose. Yah, seperti biasa, jiwa kepo-nya Taehyung kumat lagi.

“Lalu bagaimana denganmu?” tanya Jisoo.

“Aku? Aku kenapa?”

“Ceritakan padaku tentang dirimu. Aku penasaran sekali kenapa anak-anak di sekolahmu menyebut dirimu ‘gangster’. Mana ada gangster penakut. Hahaha…” Jisoo tergelak.

“Hei, aku tidak penakut!” teriak Taehyung kesal karena lagi-lagi ia dibilang penakut oleh Jisoo.

“Tapi, sebenarnya aku agak kecewa karena kau ternyata bukan gangster.”

Taehyung mengernyit, “Kenapa?”

“Karena aku suka sekali berteman dengan gangster, dan merubah sikapnya di sekolah ini. Aku sangat senang setelah mengetahui karakter asli dari para gangster itu. Dan kau tahu? Dari sekian banyak gangster yang pernah kutemui, mereka semua memiliki sifat yang manis dan penyayang.” jelas Jisoo.

“Jadi, itu sebabnya kau sangat dekat dengan si Gangster Namjoon..untuk merubah karakternya?”

Jisoo menggeleng, “Aku bukan merubah karakternya. Tapi mencoba membuka kembali karakter aslinya yang sempat tertutup karena beberapa hal. Entah itu faktor keluarga ataupun lingkungan sekitar.”

Sejenak kemudian, senyum Jisoo langsung hilang. Ia terdiam. Ia teringat masa-masa sulitnya dulu saat mendekati Namjoon hingga masa-masa manis saat ia begitu akrab dengan Namjoon. Tapi kini, semua sirna. ‘Apa aku harus mengulangnya dari awal lagi?’ pikir Jisoo sedih.

“Hei, ayo bermain basket!” ajak Taehyung yang sekaligus membuyarkan lamunan sedih Jisoo.

Seketika Jisoo langsung bersemangat, “Ayo!”

Mereka berdua pun langsung turun ke lapangan basket.

Namun tiba-tiba langkah mereka serentak terhenti saat melihat Namjoon.

Namjoon yang juga sempat melihat mereka berdua langsung pergi tanpa menghiraukannya sedikitpun.

Taehyung menghela napas lega setelah dirinya tadi menggigil ketakutan karena takut Namjoon akan menghabisinya karena kejadian kemarin. Selain bisa menghirup nafas kebebasan, ia juga terheran, mengapa Namjoon mengabaikan Jisoo. Bukankah mereka sangat dekat?

“Kenapa dia mengabaikanmu? Kalian..sedang bertengkar?”

“Tidak, kami..tidak bertengkar. Sudahlah, cepat ambil bolanya.” kilah Jisoo.

Taehyung pun mengambil bola basket yang ada di sudut lapangan, lalu bermain dengan Jisoo.

Melihat mereka berdua begitu asyik bermain, murid-murid lain pun bergabung dan bermain dengan mereka.

Namjoon yang melihat ini semua hanya bisa melampiaskan amarahnya pada tangannya. Bahkan tangannya terus terkepal semakin kuat seiring dengan detak jantungnya. Mungkin sebentar lagi telapak tangannya itu akan berdarah

Karena merasa ada yang janggal, Namjoon menoleh ke samping, dilihatnya ada seorang gadis tengah duduk di ujung bangku panjang yang juga ia duduki ini, sambil memasang wajah tidak senang ke arah Jisoo dan Taehyung yang sedang asyik bermain.

Seketika Namjoon tersenyum. Sepertinya ia mulai mengerti apa yang sedang terjadi.


--

Look HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang