Karena Bu Sonjeong harus menasehati Namjoon dan Yoongi, kepulangan mereka pun harus ditunda hingga beberapa menit. Dan untuk mengantisipasi kejadian serupa, Bu Sonjeong menyuruh Jisoo, anak yang dipercaya sebagai penyejuk hati Namjoon, untuk duduk di samping Namjoon saat di dalam bus dengan harapan agar Namjoon bisa sedikit lebih tenang.
Dan karena ini adalah Sekolah Kepribadian, bukan sekolah biasa, selalu saja ada peraturan yang unik. Setiap pulang dari padang lumpur, semua murid akan diacak pasangan duduknya saat di dalam bus dengan tujuan untuk menambah teman dan lebih terbuka dengan yang lain.
Para murid akan memilih nomor tempat duduk secara acak. Dan jika dua orang mendapat nomor yang sama, maka mereka akan menjadi ‘pasangan’.
Dan tentu saja aturan itu kini tidak berlaku untuk Namjoon dan Jisoo.
Setelah Seulgi mendapatkan nomornya, ia langsung bergegas menuju bus. Dari kaca bus itu, ia melihat Irene juga ada didalamnya, ‘Pasti Irene lagi yang menjadi pasanganku.’ serunya dalam hati.
Namun, belum sempat kaki Seulgi masuk ke dalam bus, Jimin mendahuluinya dan tak sengaja menyenggol Seulgi hingga ia terdorong ke samping.
“Hei!” teriak Seulgi.
“Maaf.” singkat Jimin yang langsung masuk ke dalam bus tanpa menghiraukan Seulgi yang masih melihatnya dengan kesal.
‘Aish! Kenapa dia naik bus ini juga?!’ gerutu Seulgi seraya masuk ke dalam bus itu.
Namun saat sudah masuk, ia malah kaget setengah mati. Ia bertanya tanya, apa ini hanya kebetulan, atau..ini adalah takdir? Seulgi hanya bisa melongo sejadi jadinya melihat pemandangan ini.
Di barisan kiri, Seulgi melihat Irene dengan tampang kesalnya bahkan sekalipun tak mengalihkan pandangannya dari jendela bus. Sementara orang yang duduk disampingnya, Kim Taehyung, wajahnya begitu ceria, sesekali ia juga melirik Irene sambil tersenyum. Entah itu senyum apa, Seulgi tidak tahu, ia hanya prihatin dengan nasib yang diterima oleh sahabatnya itu.
Dan di barisan kanan, ia melihat Wendy yang aslinya heboh dan cerewet, kini tak bisa berkutik saat Yoongi yang duduk di sampingnya dengan tenang mengenakan earphone di telinganya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Dan dibarisan paling depan, Namjoon dan Jisoo, masih terdiam satu sama lain.
Sebelum ia dipusingkan dengan situasi aneh ini, Seulgi langsung mencari nomor tempat duduknya. Dan saat ia sudah menemukan tempat duduknya, matanya seketika membola setelah melihat orang yang duduk disamping tempat duduknya itu. Bagaimana bisa Park Jimin duduk disampingnya? Kebetulan macam apa ini..
Dengan kesal dan pasrah, Seulgi duduk tanpa menghiraukan Jimin yang sibuk memainkan game di ponselnya.
Di tengah perjalanan pulang, Seulgi terus memegang perutnya dan sesekali membungkam mulutnya dengan tangan. Ia sangat mual. Entah ini karena mabuk darat atau karena situasi yang masih tidak bisa ia terima dengan akal sehatnya.
Seulgi meraih kantong plastik yang telah ia siapkan untuk berjaga jaga di dalam tasnya. Dan benar saja, mabuk daratnya Seulgi kambuh. Ia langsung membuka kantong plastiknya, dan mencoba mengeluarkanya. ‘Aish! Kenapa aku harus begini saat disampingnya?! Benar benar memalukan!’ gerutu Seulgi dalam hati.
Tetapi, muntahannya bahkan tidak keluar. Perut Seulgi malah semakin sakit karena terus berusaha mengeluarkannya. Kepalanya juga jadi pusing. Mualnya malah semakin terasa. Lalu tiba tiba, ada sebuah dorongan yang membuat muntahan Seulgi akhirnya keluar dengan lancar.
Setelah selesai, Seulgi pun membersihkan mulutnya dengan tissue. Namun seketika matanya langsung melotot saat menyadari dorongan yang membuat muntahannya keluar adalah.. tangan Jimin yang mengusap punggungnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Look Here
FanfictionLima anak laki-laki dengan kepribadian yang berbeda akan dipindahkan ke sebuah sekolah unik yang akan mengubah hidup mereka. Taehyung, anak yang suka bermain dan selalu menjahili teman temannya. Jimin, tidak punya impian dan hanya ingin bersenang se...