Ingatan

49 3 0
                                    

Jisoo perlahan membuka matanya. Masih agak samar samar, ia melihat ruangan berdinding putih dengan kotak P3K yang tergantung di dinding tersebut. Dan saat ia menoleh ke samping, ada seorang lelaki tengah menatap dirinya. Lelaki itu seperti mengatakan sesuatu, tapi Jisoo tidak dapat mendengarnya dengan jelas. Wajahnya pun masih samar samar terlihat. Setelah mengedipkan mata berkali kali, barulah Jisoo dapat melihat wajah lelaki itu dengan jelas.

“Jisoo-ah! Kau tidak apa apa? Apa kepalamu sakit?”

“Hei, Taehyung, sejak kapan kau memanggilku begitu?” Jisoo hendak bangun namun Taehyung menahannya.

“Hei! Kau tidak boleh banyak bergerak, nanti kepalamu tambah sakit.”

Jisoo tetap bersikeras untuk duduk, “Hei, aku bukan wanita lemah. Aku tidak akan mati hanya karena terlempar bola.” Jisoo melirik jam tangannya, “Sekarang jam sekolah sudah berakhir, apa yang kau lakukan disini?” Jisoo langsung menutup mulutnya, “Kau tidak sedang mencoba membuatku berpikir kalau kau yang membawaku kesini, kan?” tanya Jisoo sambil menyipitkan matanya curiga.

“Tentu saja. Memang itu tujuanku.” Taehyung menahan tawanya sekuat tenaga.

Namun Jisoo malah tertawa tanpa menahannya, “Hei, kau benar benar aktor yang buruk. Sudahlah, sia sia saja kau membohongiku.”

“Kenapa kau tidak percaya? Aku ini sebenarnya anak yang baik. Mereka saja yang menyebutku gangster atau badboy karena aku tidak serajin mereka.”

“Mereka benar, kau itu badboy pengganggu dan penipu. Hahaha…”

Taehyung langsung merengut, “Iya iya.. bukan aku yang membawamu kesini.”

“Aku tahu..” Jisoo tersenyum, “dan aku tahu siapa yang membawaku kesini.”

Taehyung menyipitkan matanya, “Aku curiga, ada hubungan apa kau dengan gangster itu.. dan tadi.. kenapa dia patuh sekali padamu? Bahkan dia menggendongmu.. kau.. berpacaran dengannya, ya?”

Jisoo menerawang jauh lalu tersenyum. Pikirannya melambung menuju ingatan 6 bulan yang lalu. Saat Namjoon pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini.

Saat itu Namjoon bahkan lebih parah dari sekarang. Emosinya tidak bisa dikendalikan, bahkan ia sempat menghancurkan meja kelas, dan menghajar salah satu murid hingga harus dibawa ke rumah sakit. Sejak saat itu sampai sekarang, tak ada satupun yang berani mendekatinya. Kecuali, Jisoo.

Look HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang