"Pak, bicaralah pada ibuku sekali lagi. Aku yakin ibuku tidak sadar menandatanganinya." Taehyung memohon pada Pak Lee agar mau mempertimbangkan lagi tentang kepindahannya.
"Tenanglah, Taehyung. Kau akan betah disana." ucap Pak Lee dengan santai.
Taehyung mendesah, "Bapak sudah seperti ibuku saja."
"Hei..hei!" Jimin menepuk nepuk pundak Taehyung, dan menunjuk kearah depan, "Bukankah itu..si nerd?"
"Nerd? Maksudmu.. Jeon Jungkook? Mana? Mana?" mata Taehyung mengikuti arah telunjuk Jimin.
Dan benar. Jeon Jungkook tengah berdiri di depan gerbang sekolah. Julukannya Nerd. Padahal dia sama sekali tidak memakai kacamata dan menenteng buku kemana-mana. Ia hanya seorang anak mama yang menghabiskan waktunya di perpustakaan.
Jungkook adalah orang kedua yang membuat Jimin dan Taehyung tercengang karena dia juga mendaftar ke Sekolah Kepribadian atas kemauannya sendiri. Tidak, lebih tepatnya atas kemauan ibunya.
"Hei, kau pikir Sekolah Kepribadian itu tempat penitipan anak?" ejek Taehyung yang masih menahan tawanya setelah mendengar penjelasan Jungkook bahwa ia dimasukkan ke Sekolah Kepribadian karena ibunya akan pergi ke Jepang selama 3 bulan.
"Bukan hanya karena ibuku. Aku tahu disana pengajar sainsnya sangat berkompeten. Jadi, aku harus mengasah lebih dalam ilmu sainsku disana." jelas Jungkook.
Jimin dan Taehyung hanya bisa tercengang mendengar penjelasan Jungkook. Mereka sama sama berpikir, bagaimana bisa Jungkook dan Jin menganggap Sekolah Kepribadian itu sekolah biasa, padahal sekolah itu sangat mengerikan.
"Pak, apa mobil van kami masih lama?" tanya Jungkook.
"Hei, apa kau seorang idol? Kenapa pakai mobil van? Lagipula pasti si Mutiara Jin yang pergi kesana dengan mobil van untuk menghindari media." ucap Taehyung yang lagi lagi lupa dengan peringatan Jin kemaren.
"Hei, kenapa kau mengatakannya? Nerd tidak boleh tahu!" bisik Jimin.
"Aku sudah tahu kalau Jin hyung akan ikut bersama kita. Makanya kupikir kita akan menaiki van."
Taehyung mendesah, "sepertinya kau sudah memikirkan untuk pindah ke sekolah itu dengan sangat matang. Mungkin gara gara kau jugalah Pak Lee jadi ikut memindahkan kami kesana. Yoongi hyung, kau setuju dengan pemikiranku, kan?"
Yoongi yang daritadi sudah cukup sabar dengan celotehan Taehyung akhirnya memasangkan earphone ke telinganya tanpa menghiraukan Taehyung.
"Anak anak, bus kalian sudah tiba."
Tak lama kemudian, sebuah bus berhenti dihadapan mereka.
"Pak, ikutlah dengan kami!! Dan lihatlah sekolah itu sangat menyeramkan! Bapak pasti akan berpikir ulang untuk mengirimku kesana." rengek Taehyung sekali lagi.
"Percayalah padaku, tiga bulan lagi, kau akan merengek agar tetap tinggal disana." ucap Pak Lee lugas.
Taehyung bergidik ngeri, lalu menaiki bus dengan wajah putus asa. Sementara Pak Lee sedang membicarakan sesuatu dengan sopir bus.
"Hei, nerd! Pindahlah ke belakang! Aku ingin duduk disini." perintah Taehyung.
"Jika hyung ingin duduk disini, duduklah, disampingku."
"Hei, bukan itu maksudku!! Aku.."
"Hei! Kau tidak lihat bus ini kosong?! Hanya kita berempat. Tak bisakah kau mencari tempat lain dan duduk dengan tenang?" Yoongi pun akhirnya buka suara.
"Hyung, kenapa kau membela dia? Bukannya kau tidak suka dengan junior."
"Hanya dua orang yang kubenci di dunia ini, si pengganggu dan pembuat masalah." Yoongi menatap sinis kearah Taehyung lalu memasangkan kembali earphonenya.
"Bukankah yang dikatakannya itu kita berdua?" bisik Jimin.
Taehyung menatap Jungkook dan Yoongi dengan kesal lalu mencari tempat duduk lain.
Sebelum sopir menyalakan mesin, seseorang masuk kedalam bus dengan mengenakan sweater, topi, dan masker hitam. Saat bus sudah berjalan, orang itu membuka topi dan maskernya.
"Woahhh..!! Jin hyung, kau sudah seperti seorang idol saja."
"Hyung, kenapa tidak pergi dengan mobil van?" tanya Jungkook.
"Rasanya aneh jika pergi secara terpisah."
Mereka serentak terdiam. Entah karena ucapan manis Jin atau memang karena mereka tidak berhubungan dekat, jadi mereka tidak tahu harus berkata apa lagi.
"Baiklah! Ayo kita pergi secara diam diam dan pulang secara diam diam." sahut Yoongi yang memecah sekaligus mendatangkan keheningan.
Suasana benar benar hening. Mereka diam membisu satu sama lain. Bahkan Taehyung dan Jimin. Mereka tidak sanggup berkata kata lagi. Yang mereka pikirkan hanya tentang bagaimana masa depan mereka di sekolah yang seperti penjara itu. Pasti sangat mencekam
--

KAMU SEDANG MEMBACA
Look Here
FanfictionLima anak laki-laki dengan kepribadian yang berbeda akan dipindahkan ke sebuah sekolah unik yang akan mengubah hidup mereka. Taehyung, anak yang suka bermain dan selalu menjahili teman temannya. Jimin, tidak punya impian dan hanya ingin bersenang se...