“Ahhh…Akhirnya kelas sastra yang membosankan ini berakhir juga..” ucap Taehyung lega sesaat setelah Pak Jung keluar dari kelas. Sementara Jimin, disampingnya, sibuk membereskan bukunya tanpa menggubris perkataan Taehyung.
“Hei, aku dengar menu kantin hari ini adalah bulgogi. Ahh.. aku sudah tidak sabar ingin melahapnya.” girang Taehyung sambil memikirkan makanan favoritnya itu.
“Duluan saja ke kantin. Aku akan menyusulmu nanti.” ujar Jimin seraya bangkit dari kursinya.
“Hei! Memangnya kau mau kemana? Kenapa tidak mengajakku?!”
“Sudahlah, kau habiskan saja sana semua bulgoginya. Aku pergi dulu.” Jimin pun pergi tanpa mendengarkan ucapan Taehyung lagi.
“Aish, anak itu! Apa dia sudah punya teman baru lalu meninggalkan aku?” gerutu Taehyung sambil membereskan buku-bukunya.
--
Selama pelajaran Biologi tadi, Irene sama sekali tidak fokus. Pikirannya masih saja terisi dengan adegan yang ia tonton kemarin. Walaupun ia sudah bersikeras untuk tak peduli, namun perasaannya masih saja terasa sakit mengingat apa yang ia lihat itu.
Irene langsung mempercepat langkahnya menuju kantin, berharap pikirannya menjadi normal kembali. Namun tiba-tiba..
“Irene-shi!”
Irene menghentikan langkahnya. Namun ia tak segera menoleh ke arah teriakan yang memanggil namanya itu. Ia bukannya tak tahu siapa pemilik teriakan itu.
Irene akhirnya menoleh setelah mendengar langkah kaki si pemilik teriakan itu mendekatinya.
--
“Irene-shi!” teriak Taehyung saat Irene berjalan melewatinya begitu saja.
Namun, Irene tak langsung menoleh padanya dan membuat Taehyung bingung. Biasanya, Irene selalu sadar dengan kehadirannya dan langsung memasang wajah kesal.
Tapi sekarang, setelah Irene mengatakan bahwa ia akan memberikan kesempatan untuk Taehyung agar bisa menjadi temannya, ia malah bersikap seolah Taehyung tak terlihat.
Taehyung lalu menghampiri Irene, “Hei, kenapa kau berjalan terburu-buru sekali? Sampai kau melewatiku begitu saja seperti angin.” tanya Taehyung setelah Irene akhirnya menoleh padanya.
“Hmm..aku..mm..” Bola mata Irene berkeliaran gelisah. Ia tidak tahu apa yang harus dikatakan. Dan ia malah semakin bingung, karena dirinya sangat tidak ingin berbicara dengan Taehyung sekarang, mendengar suaranya saja sudah membuat Irene kesal tanpa alasan.
“Hei, ada apa denganmu?! Kenapa kau melamun?” tanya Taehyung lagi.
“Apa urusanmu?! Terserahku ingin melakukan apa! Jika kau tidak suka jangan dilihat! Dan jangan menggangguku lagi!” Awalnya Irene terkejut dengan omelannya yang mengalir begitu saja, namun Irene langsung mengalihkan pandangannya lalu pergi meninggalkan Taehyung dengan dua perasaan yang bergejolak di hatinya. Perasaan kesal bercampur dengan perasaan bingung. ‘Oh, Irene, ada apa denganmu?!’ gumamnya dalam hati.
Sementara Taehyung yang dua kali lebih terkejut hanya mampu mematung keheranan melihat sikap Irene yang mendadak sensitif. Ia benar-benar terkejut karena sebelumnya tak pernah melihat Irene berteriak seperti itu. Apalagi karena alasannya yang tak jelas.
Taehyung berpikir keras apa dirinya sudah membuat kesalahan sampai Irene bersikap seperti itu padanya. Taehyung bahkan berpikir Irene sedang dalam keadaan tidak sadar saat tempo hari ia mengatakan ingin berteman dengan dirinya, dan yang barusan itu adalah Irene yang asli.
Taehyung benar-benar tidak dapat menyimpulkan apa yang terjadi. Yang jelas, kini perasaannya diserbu oleh ribuan tanda tanya dan ratusan terkaan dari yang logis sampai yang tak masuk akal.
----

KAMU SEDANG MEMBACA
Look Here
FanfictionLima anak laki-laki dengan kepribadian yang berbeda akan dipindahkan ke sebuah sekolah unik yang akan mengubah hidup mereka. Taehyung, anak yang suka bermain dan selalu menjahili teman temannya. Jimin, tidak punya impian dan hanya ingin bersenang se...