Seperti biasa, kelas kesenian di pagi hari membuat Joy selalu bersemangat berkali-kali lipat. Walaupun diluar hujan rintik rintik, tak mampu menyurutkan semangat Joy sedikitpun.
Saat Joy berjalan dengan riang menuju ruang seni, seseorang memanggilnya. Ia pun menoleh. Kontan, Joy menjerit.
“Rose eonnie?!!”
Ya. Rose. Murid teladan yang sebenarnya. Murid yang lebih pintar dan lebih lama bersekolah di Sekolah Kepribadian dibanding Irene, Seulgi, dan Jisoo.
“Apa eonnie sudah benar benar sembuh?”
Rose mengangguk sambil tersenyum. “Aku menemukan ini di mading sekolah. Kupikir mungkin kau tidak melihatnya. Jadi, kubawakan ini untukmu.” Rose menyodorkan selembar kertas pada Joy.
Joy pun membaca selebaran itu. Lalu ia tersenyum, “Terimakasih, eonnie. Tapi, aku sudah mengetahuinya, dan Pak Shin juga sudah menyuruhku untuk banyak berlatih untuk tahun ini.”
"Ah, begitu.. ini karena aku libur terlalu lama. Aku jadi tidak tahu apa apa.” ucap Rose sedih. “Kalau begitu, aku akan mengembalikan selebaran itu ke mading.”
Namun saat Rose hendak mengambil selebaran itu, Joy teringat sesuatu, dan langsung menariknya kembali.
“Tidak usah, eonnie. Aku akan memberikan selebaran ini pada seseorang.”
Rose mengernyit heran.
“Eonnie, aku masuk kelas dulu. Jaga kesehatanmu! Saranghae eonnie..!!” Joy berlari meninggalkan Rose yang masih kebingungan.
Sebenarnya, Rose masih agak sedikit pusing. Badannya masih lemas. Tapi demi pelajaran dan dengan pemikiran bahwa seminggu sudah terlalu lama untuk absen, ia menguatkan dirinya untuk masuk sekolah hari ini.
Namun, langkahnya terhenti saat didepannya kini ada tangga. Ia lupa bahwa ia harus menaiki sepuluh anak tangga untuk sampai ke kelas Biologi.
Rose sebenarnya tidak selemah itu, tapi ia hanya takut jika tiba tiba terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Dan saat ini pun suasana sepi, tidak ada murid yang lewat untuk dimintai tolong.
Namun akhirnya, ia memutuskan untuk menaikinya sendiri sambil berpegangan erat di tangan tangga. Rose menaikinya dengan sangat pelan dan hati hati. Namun, di anak tangga kelima, kepalanya seketika berputar, dan tepat sesaat sebelum ia menggulingkan tubuhnya di tangga, seseorang telah lebih dulu menahan tubuhnya. Tapi entah kenapa, kepala Rose langsung normal dan ia juga mendapatkan kembali keseimbangan tubuhnya. Rose pun menoleh dan berterimakasih pada orang yang telah menyelamatkan nyawanya itu.
“Apa kau sakit? Jika kau tidak kuat, beristirahatlah di ruang kesehatan.” saran orang itu.
“Aku baik baik saja. Sekali lagi, terimakasih sudah menolongku.” Rose tersenyum, lalu meninggalkan orang itu.
Rose berjalan seolah tak terjadi apa apa. Ia kembali normal. Pusingnya seketika hilang. Rose cukup dibuat bingung dengan tubuhnya ini. Sungguh ajaib!
----

KAMU SEDANG MEMBACA
Look Here
FanfictionLima anak laki-laki dengan kepribadian yang berbeda akan dipindahkan ke sebuah sekolah unik yang akan mengubah hidup mereka. Taehyung, anak yang suka bermain dan selalu menjahili teman temannya. Jimin, tidak punya impian dan hanya ingin bersenang se...