Hanya tinggal seminggu sahaja lagi untuk perkahwinan Dewa Putra dan Dewi Rohaiyu. Semua orang sudah menghias Istana keluarga Dewa Sarno. Seminggu lagi juga tinggal untuk Dewa Putra dimahkotakan untuk menjadi Ketua kerajaan Kayangan. Dewi Rohaini dan juga adik-adik Dewa Putra yang lain sibuk menghias bilik bakal pengantin. " Dewi Satriya, Dewi Aulia dan Dewi Marlia laju pergi ke kamar bonda kalian. Dewi Dalelai pengsan kata Dayang Sasrah." Ketiga-tiga anak gadis Dewi Dalelai berlari kearah kamar bonda mereka. Dewi Dalelai
baring lemah diatas katil, mukanya begitu pucat. "Bonda...."Dewa Sarno memandang Dewa Putra, kalau diikutkan hati dia berat hendak melepaskan Dewa Putra ke kerajaan bumi untuk mencari penawar bagi penyakit Dewi Dalelai. Kalau diikutkan hati dia sendiri ingin turun ke kerajaan Bumi tetapi dia sendiri tidak mampu. " Nanti Dewa Putra harus hati-hati." Dewa Putra tertunduk mendengar nasihat ayahandanya. "Dewa Putra janji akan mendapat penawar untuk bonda." Dewa Putra memegang tangan Dewi Dalelai. "Minta pertolongan dari Permaisuri Suriyati dia tahu mana penawarnya." kata Dewi Dalelai.
Sebelum Dewa Putra pergi ke kerajaan bumi, Dewi Rohaiyu memeluk Dewa Putra dengan begitu kuat. " Dewa Putra, Dewi Rohaiyu tunggu kepulangan Dewa Putra." Dewa Putra mengusap pipi Dewi Rohaiyu. "Dewa Putra akan pulang. Bila Dewa Putra pulang tidak lama lagi akan berlakunya pernikahan kita." Dewi Rohaiyu tersenyum mendengar bait-bait kata Dewa Putra.
Tidak lama kemudian Dewa Putra sampai di kerajaan bumi. Hutan tersebut tebal dan dapat mendengar bunyi kicauan burung. Dia terdengar ada suara orang seperti menyanyi dan dia mengikut suara itu. Terlihat ada seorang gadis sedang menyisir rambutnya yang panjang sambil duduk diatas batu. Lama Dewa Putra mengintai gadis itu. Dia tidak dapat melihat wajah gadis itu kerana sedang memandang kearah lain. Dewa Putra memandang ekor gadis itu, berkilau. 'Gadis ini mesti dari kerajaan Air. Dia boleh bantu Dewa Putra untuk mencari Permaisuri Suriyati. Duyung tersebut secara tiba-tiba pusing ke belakang, dia terkejut dan terus terjun ke dalam air. "Tunggu dulu!!!!" Jerit Dewa Putra. Tetapi duyung itu sudah hilang. Dewa Putra duduk di gigi air terjun itu menunggu dan mengharap duyung itu akan muncul kembali.
Dengan secepat mungkin Aqualia berenang ke Istana yang diperbuat oleh batu kerikil untuk Raja Barahman dan Permaisuri Suriyati. Permaisuri Suriyati yang sibuk membersihkan harta karun yang dijumpai Raja Barahman kaget bila dikejutkan Puteri sulung mereka. "Kenapa Aqualia? Bonda tahu ada orang ingin meminta tolong darimu Aqualia." Aqualia menggaru kepala yang tidak gatal. "Tapi Aqualia tidak kenal sama pemuda itu Bonda. Dia orang kerajaan kayangan." Permaisuri Suriyati tersenyum kebolehan Permaisuri Suriyati untuk melihat orang dalam kesusahan memang diketahui seluruh keluarganya dan dia kadang-kadang menyuruh Aqualia, Armand,Arnold dan Abraham untuk pergi membantu mereka yang dalam kesusahan. " Aqualia, tolong pemuda itu Namanya Dewa Putra, bawa pemuda itu dan cari bunga lily berwarna emas kerana ibu pemuda itu sakit." "Baiklah Bonda"
YOU ARE READING
Mystical Beauty
FantasyDiantara seorang Puteri Kayangan dan Seekor Puteri Duyung siapakah pilihan Dewa Putra bakal pemerintah alam kayangan. Bagaimana cinta boleh berubah dalam sekelip mata. Bila kuasa dan taktha melebihi segalanya segala rasa kasih akan hilang sekelip ma...