Dendam. Itu sahaja yang Dewi Mawar fikirkan. Dendam. Dewa Putra. Sejak dulu lagi Dewi Mawar inginkan Dewa Putra. Tetapi Dewa Putra memilih Dewi Rohaiyu. Tetapi bila Dewa Putra tinggalkan Dewi Rohaiyu, Dewa Putra tidak memilih Dewi Mawar tetapi Dewa Putra memilih Puteri Aqualia anak kepada Raja Barahman dan Permaisuri Suriati pemerintah kerajaan laut. Dewi Mawar memandang Aqualia dan Dewa Putra. Bahagia. Walaupun mereka tinggal di kerajaan bumi, Dewa Putra dan Puteri Aqualia selalu ke alam kayangan untuk melawat Dewa Sarno, Dewi Dalelai dan ahli keluarga yang lain. Dewa Putra memeluk dan mencium leher Aqualia. Dewi Mawar tidak pasti apa yang dibicarakan antara Dewa Putra dan Aqualia tetapi aksi berpelukan itu mampu menambahkan api cemburu Dewi Mawar.
Dewi Mawar terus meninggalkan taman indah alam kayangan. Tidak tahu mana mahu pergi Dewi Mawar menunju ke air terjun di gunung Agungan. Sambil bermain air, air mata Dewi Mawar jatuh ke dalam sungai. Tiba-tiba beberapa ekor ikan yang kebetulan berenang di kawasan itu, membuat persembahan menari dan berenang berpusing dan membuat bentuk rama-rama, ikan dan akhirnya bentuk hati. Dewi Mawar terhibur deketika. Dewi Mawar mengingat kembali zaman kanak-kanaknya, dimana Dewa Putra dan Dewi Mawar pernah rapat. Akhirnya Dewi Mawar jarang berjumpa dengan Dewa Putra kerana selalu dipandankan dengan Dewi Rohaiyu. Dewi Mawar mengalah dan terus tidak mencari Dewa Putra lagi.
Beberapa tahun kemudian, Dewi Mawar berjumpa dengan Dewa Putra semula. Tidak dinafikan Dewa Putra begitu tampan sehingga Dewi Mawar jatuh hati kepada Dewa Putra. Dewi Mawar cuba mendekati Dewa Putra tetapi Dewi Rohaiyu selalu bersama dengan Dewa Putra. Dewa Putra tidak pernah melupakan Dewi Mawar atau semasa itu namanya Dayang Mawar. " Dewa Putra.. Dayang Mawar sudah lama menyimpan perasaan ini... Kepada Dewa Putra. Dayang Mawar cintakan Dewa Putra." Dewa Putra memandang Dayang Mawar. " Dayang Mawar... Maafkan Dewa Putra. Dewa Putra haris memlilih Dewi Rohaiyu. Kalau Dewa Putra pilih Dayang Mawar.... Ayahanda tidak akan setuju.. Dan Dewa Putra hilang kuasa keatas kerajaan Kayangan.
Mata Dayang Mawar bersinar. " Dewa Putra... Tolong bagi tahu Dayang Mawar yang Dewa Putra sayang Dayang Mawar...." lama Dewa Putra memandang Dayang Mawar. Dewa Putra memeluk Dayang Mawar. " Dayang Mawar... Dengar sini baik-baik... Dayang Mawar... Adalah cinta pertama Dewa Putra...tetapi... dari dulu lagi pilihan ayahanda sememangnya Dewi Rohaiyu..." Dayang Mawar sudah menangis. " Tetapi Dayang Mawar pernah tengok Dewa Putra mencium Dewi Rohaiyu... Kenapa mencium Dewi Rohaiyu kalau tidak cintakan Dewi Rohaiyu." Dayang Mawar berkata lagi. " DayAng Mawar... Ayahanda sudah memilih Dewi Rohaiyu untuk Dewa Putra... Jadi Dewa Putra harus bahagiakan Dewi Rohaiyu kerana kebahAgian Dewi Rohaiyu adalah kebahagian Ayahanda." Dayang Mawar diam.
"Jadi Dewa Putra sudah membuat pilihan...." Dayang Mawar bertanya wajahnya sudah nampak begitu sedih. " Dulu... Masa kita kecil.. Dayang Mawar adalah cinta pertama Dewa Putra..." Sebaik sahaja Dewa Putra berkata begitu. Dayang Mawar terus mencium bibir Dewa Putra. Selepas itu Dewa Putra melepaskan diri. " Dayang Mawar.. Jangan buat begini... Dewa Putra akan berkahwin dengan Dewi Rohaiyu." Dewa Putra sedikit marah dengan tindakan mengejut Dayang Mawar. "Maaf Dayang Mawar tidak dapat mengawal diri Dayang Mawar." Dewa Putra mengeluh. " Dewa Putra pergi dulu... Dewa Putra harap Dayang Mawar akan jumpa cinta sejati Dayang Mawar. Selamat tinggal." Dayang Mawar merelakan Dewa Putra pergi dengan perasaan sedih. Sakit hati Dayang Mawar kerana terpaksa melihat kebahagian Dewa Putra dari jauh. Sepatutnya Dayang Mawar tidak perlu menjauhkan diri sebelum ini. Kalau Dayang Mawar tidak menjauhkan diri, pasti Dewa Putra akan akhirnya memilih Dayang Mawar.
YOU ARE READING
Mystical Beauty
FantasyDiantara seorang Puteri Kayangan dan Seekor Puteri Duyung siapakah pilihan Dewa Putra bakal pemerintah alam kayangan. Bagaimana cinta boleh berubah dalam sekelip mata. Bila kuasa dan taktha melebihi segalanya segala rasa kasih akan hilang sekelip ma...