Bab 22

262 9 0
                                    

                         Dewa Putra sudah bangun dari tidur yang lena. Puteri Aulia sudah menunggunya di luar pondok miliknya Dewa Rahamad dan Isterinya. "Dewa Putra... Aqualia diperintah oleh ibu Aqualia untuk cepat-cepat membawa Dewa Putra ke Kerajaan air demi keselamatan  Dewa Putra. Kita bergerak malam ini kerana Dewa Sarno sudah menghantar askarnya ke gunung agungan untuk mencari Dewa Putra " Dewa Putra sudah risau atas tindakan ayahnya. "Bonda... Dewi Aulia... Dewi Satriya... Dewi Marlia... Dewa Putra harap kalian semua selamat...." Aqualia terkedu melihat wajah resah Dewa Putra. "Aqualia pergi kerumah sepupu Aqualia dulu..." Aqualia terus pergi meninggalkan Dewa Putra disitu.

                 Dewi Rohaiyu yang selesai mengemas rumah duduk bersantai di varanda rumahnya dan Adip. "Dewi Rohaiyu... Boleh Aqualia bicara dengan Dewi Rohaiyu.. " Dewi Rohaiyu terkejut melihat Aqualia yang sudah berdiri dihadapan rumahnya. "Masuklah dulu Aqualia..." lembut sahaja bicara Dewi Rohaiyu. Wajah Dewi Rohaiyu semakin berseri sejak hamil. " Aqualia....  Ada apa yang ingin disampaikan Aqualia kepada Dewi Rohaiyu???"Dewi Rohaiyu memulakan bicara apabila dilihatnya Aqualia masih mengelamun.

               "Dewi Rohaiyu masih marahkan Aqualia?" lama Dewi Rohaiyu menatap wajah puteri duyung yang cantik itu. "Aqualia... Dewi Rohaiyu tidak marah dengan Aqualia lagi. Untung saja Dewa Putra jatuh cinta dengan Aqualia... Dewa Putra sudah benar-benar jatuh cinta dan menemui cinta sejatinya. Lagipun Dewi Rohaiyu senang sekali sebab kalau Dewa Putra tidak bertemu dengan Aqualia... Dewi Rohaiyu juga tidak akan ketemu cinta sejati Dewi Rohaiyu."

                "Aqualia takut Dewi Rohaiyu... Dulu... Dewa Putra cintakan Dewi Rohaiyu... Apabila Dewa Putra ketemu dengan Aqualia... Dewa Putra lansung jatuh cinta dengan Aqualia dan terus lupakan Dewi Rohaiyu. Andai satu hari nanti Dewa Putra berjumpa dengan gadis yang lain mungkin sahaja Dewa Putra akan jatuh cinta dengan gadis itu dan lupakan Aqualia sama seperti apa yang Dewa Putra lakukan kepada Dewi Rohaiyu." Dewi Rohaiyu terdiam seketika mendengar apa yang dikatakan Puteri Aqualia sebentar tadi.

            "Aqualia.... Sejak kecil lagi gadis yang Dewa Putra patut kenal adalah Dewi Rohaiyu. Dewa Putra dan Dewi Rohaiyu menjadi akrab kerana itu dan belajar mencintai antara satu sama lain. Tetapi apa yang kami tidak tahu tiada siapa yang boleh melawan takdir cinta sejati. Sekarang sejak Dewi Rohaiyu kenal Adip, Dewi Rohaiyu kenal apa itu cinta sejati. Sekarang ini lah masa Dewa Putra mencari dan mengenal apa itu cinta sejati. Dewi Rohaiyu sedar selama ini Dewa Putra sudah mencuba untuk berbahagia dengan Dewi Rohaiyu... Sehingga Dewa Putra jatuh cinta pandang pertama dengan Aqualia. Dewa Putra tidak pernah pandang Dewi Rohaiyu seperti mana Dewa Putra pandang Aqualia. Berilah Dewa Putra peluang untuk membuktikan cintanya pada Aqualia...."

            Lama Puteri Aqualia memandang cawan berisi air teh tersebut. " Dewi Rohaiyu... Anak dalam kandungan Dewi Rohaiyu..  " Dewi Rohaiyu tersenyum. "Anak Dewi Rohaiyu dan Adip... Aqualia jangan risau... Ini bukan anak Dewa Putra... Dewa Putra dan Dewi Rohaiyu tidak pernah bersama seperti seorang suami isteri." Dewi Rohaiyu berkata dengan tenang untuk menenangkan kegusaran hati Aqualia. "Aqualia... Dewa Putra terlalu merindui Aqualia... Berilah Dewa Putra peluang.... Bawalah Dewa Putra ke kerajaan air... Disana Dewa Putra lebih selamat." Aqualia memeluk Dewi Rohaiyu.

            "Terima kasih Dewi Rohaiyu... Untuk semuanya..." Aqualia mengucapkan kepada Dewi Rohaiyu. "Tidak lama lagi, Dewi Rohaiyu dan Adip akan ada bayi... Aqualia tidak sabar mahu jumpa bayi kalian berdua." Dewi Rohaiyu dan Aqualia sama-sama ketawa. Mereka terus berbual kosong sampai Adip pulang ke rumah dengan wajah yang agak cemas. "Dewi Rohaiyu..  Askar-askar kerajaan kayangan sudah tiba di kerajaan bumi. Dewa Sarno mungkir janji. Askar-askar Dewa Sarno tidak patut berada disini mengikut perjanjian..."

              Wajah Aqualia cemas, begitu juga dengan Dewi Rohaiyu. " Tidak apa, sepanjang hari siang kita jangan keluar kerana pada sebelah malam mereka harus pulang. Malam ini, Dewi Rohaiyu harus ikut Aqualia ke kerajaan air dan bersembunyi disana. Dewa Rafiki sudah ketemu dengan Adip di sawah dan Dewa Putra akan mengikut kalian.

                  "Adip Dewi Rohaiyu tidak mahu pergi ke kerajaan air. Biarlah Dewi Rohaiyu disini sahaja dengan Adip." lama Adip memandang Dewi Rohaiyu. "Mereka cuma mahu cari Dewa Putra. Bukan mencari Dewi Rohaiyu." Dewi Rohaiyu berkata dengan lembut. Lama Adip terdiam memikirkan keputusan terbaik. "Adip akan jumpa dengan Pak Sani, dialah ketua kerajaan bumi. Adip minta pendapat pak Sani." Adip terus keluar dan Aqualia ikut sekali ke rumah Datuk dan Neneknya.

                     Di dalam rumah Sani dan Mila ada seseorang dari kerajaan kayangan sedang berbincang dengan Sani. " Saya tidak halang rakyat kerajaan kayangan mahupun kerajaan air untuk tinggal di kerajaan bumi ini. Dan kalau rakyat kerajaan bumi hendak berhijrah ke alam kayangan dan kerajaan air saya tidak ada masalah. Tolong arahkan Askar-askar Dewa Sarno kembali ke kerajaan Kayangan kerana peperangan di kerajaan bumi tidak dibenarkan." Laksama Helang terdiam dengan perintah Sani. "Baiklah Sani, Laksamana Helang memohon maaf. Laksamana Helang akan perintah semua askar untuk kembali ke Alam kayangan." Sani dan Laksamana Helang berjabat tangan sebelum Laksamana meninggalkan rumah Sani. Adip dan Aqualia sudah tersenyum tanda lega.

                "Terima kasih Atuk sudah membantu Aqualia...." Sani membalas pelukan Aqualia. "Aqualia...  Pergilah bawa Dewa Putra ke kerajaan Air secepat mungkin." Aqualia memeluk Sani dengan lebih erat. Selepas itu Aqualia memeluk Mila dengan begitu erat sebaik sahaja Aqualia melepaskan pelukan Sani. "Cucu nenek... Jangan lupa melawat Nenek dengan Datuk disini ya...." Puteri Aqualia menganguk perlahan. Aqualia mengikut Adip untuk kerumah Dewa Rahamad.

               

Mystical BeautyWhere stories live. Discover now