Bab 10

345 9 0
                                    

                       Dewi Rohaiyu sudah sampai ke alam kayangan. "Dewi Rohaiyu... Dewi Rohaiyu... Sudah pulang" Suara Dewi Aulia melaung. Semua pedayang-pedayang istana sudah mengelilingi Dewi Rohaiyu. " Dewi Rohaiyu, cepat ya. Majlis akan bermula sebentar lagi. Bajunya sudah tersedia." Dayang Nolala berkata dengan Suara cemas. Mereka yang lain sudah dimaklumkan bahawa Dewi Rohaiyu sudah kembali.

                   Seluruh rakyat kerajaan kayangan sudah berhumpul di Istana emas miliknya Dewa Sarno dan Dewi Dalelai. Dewa Putra sudah lengkap berpakaian kemas seperti pahlawan. Dewi Rohaiyu pula begitu cantik dengan gaun berkilau dan mempesona. Wajah Dewa Putra muram sahaja seperti dipaksa berkahwin. Dewi Rohaiyu sudah serba salah. Dewi Rohaiyu mencintai Dewa Putra tetapi cinta Dewa Putra bukan untuk Dewi Rohaiyu.

                 Selesai majlis perkahwinan Dewa Putra dan Dewi Rohaiyu semua rakyat kerajaan bersurai. Dewi Rohaiyu membuka bilik pengantin yang dihias begitu indah. Dia masih ingat suatu ketika dahulu, Dewa Putra curi-curi masuk ke kamar Dewi Rohaiyu untuk mengucap selamat malam dan menghadiahkan ciuman. Tetapi kali ini Dewi Rohaiyu tidak pasti adakah Dewa Putra akan mencintainya lagi.

                 Dewi Rohaiyu merebahkan diri di katil pengantin begitu juga Dewa Putra tetapi Dewa Putra lansung tidak memandangnya. "Dewa Putra, untuk pengetahuan Dewa Putra bukan salah Dewi Rohaiyu perkahwinan ini berlaku sebab dulu Dewa Putra yang melamar Dewi Rohaiyu. Dan Dewa Putra juga pernah curi-curi masuk kamar Dewi Rohaiyu mencium Dewi Rohaiyu dan mengucap selamat malam dengan Dewi Rohaiyu. Dewa Putra sendiri juga pernah berkata yang Dewa Putra tidak sabar untuk mengahwini Dewi Rohaiyu." Dewa Putra masih membatukan diri disebelah Dewi Rohaiyu.

              Pagi itu, semasa Dewa Putra dan Dewi Rohaiyu turun bersarapan. Dewi Dalelai tersenyum penuh makna ke arah Dewa Putra dan Dewi Rohaiyu. " Pengantin baru biasanya belum bangun lagi." Dewi Dalelai sudah mula mengusik. Dewi Rohaiyu menundukkan wajah dan wajah Dewa Putra agak muram. Dewi Rohaiyu memaksa untuk menghadiahkan senyuman manis. Sungguh Dewa Putra berubah sejak Dewa Putra bertemu dengan Puteri Aqualia. Lama Dewa Sarno memandang Dewa Putra, Dewa Sarno dapat merasa sesuatu yang tidak Kena.

                 Selepas itu, Dewi Rohaiyu kembali ke Istana Dewa Sinonghim kerana ingin ketemu Dewi Rohaini. "Dewi Rohaiyu, adakah Dewi Rohaiyu yakin dengan apa Dewi Rohaiyu buat ini?" Ada sedih diwajah Dewi Rohaini. " Semalam Dewi Rohaiyu jumpa kekanda Dewa Rahamad." Mata Dewi Rohaini membulat. Sungguh mereka rindu Dewa Rahamad tetapi ayahanda mereka Dewa Sinonghim tidak membenarkan Dewa Rahamad kembali ke Kerajaan Kayangan.

                 Malam itu, Dewi Rohaiyu mengenakan gaun singkat tetapi masih memukau. Dewi Rohaiyu juga meminta wangian dari Dok Uk Khun agar Dewa Putra akan melulut dan menyayangi Dewi Rohaiyu. Dewa Putra masuk ke dalam kamar tidur. "Bau wangi ni, sungguh sedap sekali." Dewi Rohaiyu tersenyum menggoda kearah Dewa Putra. Dewi Rohaiyu memeluk leher Dewa Putra dan ingin mencium Dewa Putra. Sebelum Dewi Rohaiyu bertindak lebih jauh, Dewa Putra melepaskan pelukan Dewi Rohaiyu.

             "Maaf Dewi Rohaiyu, Dewa Putra tidak bisa. Dewa Putra tidak mahu mengambil kesempatan ke atas Dewi Rohaiyu. Biarlah kalau Dewa Putra menyentuh Dewi Rohaiyu, biarlah disebabkan Dewa Putra mencintai Dewi Rohaiyu. Maafkan Dewa Putra." Dewa Putra berkata sambil merebahkan diri di katil. Dewi Rohaiyu agak kecewa tetapi Dewi Rohaiyu tetap gembira kerana Dewa Putra tidak mengambil kesempatan terhadapnya.

Mystical BeautyWhere stories live. Discover now