Suriyati,
Dewi Dalelai sudah menghatar Dewa Putra ke kerajaan bumi.
Dewa Putra sekarang dalam bahaya. Sekali lagi Dewi Dalelai minta pertolongan untuk menyelamatkan Dewa Putra. Izinkan Dewa Putra tinggal di Kerajaan Air buat sementara waktu.Dewi Dalelai
"Aqualia.... Aqualia...." Permaisuri Suriyati memanggil anaknya. "ya... Ibu... " Puteri Aqualia berenang mendekati Permaisuri Suriyati. Permaisuri Suriyati tersenyum memandang wajah muram Puteri Aqualia. Permaisuri Suriyati membelai rambut anaknya yang panjang itu. " Dewa Putra dalam bahaya Aqualia... Pergilah selamatkan Dewa Putra, Dewa Putra berada di dalam gua Gunung Agungan." Aqualia masih memandang wajah ibunya seperti tidak percaya. "Aqualia, ini batu mutiara dari Istana Oceana, Dewa Putra kena telan batu mutiara ini, bawa Dewa Putra ke sini dan Dewa Putra akan tinggal dengan kita buat sementara." wajah Puteri Aqualia kembali bersemangat. Batu mutiara diambil dari permaisuri Suriyati.
Puteri Aqualia terus berenang ke kamar tidurnya. Dia meletak batu mutiara dalam sebuah beg, beg tersebut juga diisi dengan rumpai laut dan gaun berwarna peach. Permaisuri Suriyati memeluk anaknya sebelum Puteri Aqualia memulakan perjalanannya. Laju Puteri Aqualia sampai di Air terjun berdekatan dengan kerajaan bumi. Sampai sahaja di darat ekor Puteri aqualia berubah menjadi kaki. Gaun berwarna peach diambil dari beg dan dikenakan.
" Puteri Aqualia...." Aqualia memcari dari mana arah suara itu. " Dewa Putra... " Itu sahaja mampu keluar dari mulut Puteri Aqualia. "Dewa Putra rindu sangat dengan Aqualia... " Air mata jernih membasahi pipu Dewa Putra dan Puteri Aqualia. Dewa Putra terus menarik Puteri Aqualia ke dalam pelukan. "Dewa Putra... Kita tidak boleh macam ini... " Puteri Aqualia cuba melepaskan diri dari pelukan kuat Dewa Putra. Sungguh Puteri Aqualia rindu dengan Dewa Putra tetapi bagaimana dengan Dewi Rohaiyu.
"Aqualia...Dewa Putra sudah terlalu rindu dengan Aqualia. Aqualia... Dewi Rohaiyu sudah berkahwin dengan seorang rakyat kerajaan bumi. Adip... Nama lelaki itu.... " Puteri Aqualia memandang Dewa Putra lama. "Aqualia mahu pergi ke gua di gunung agungan. Tetapi Dewa Putra berjaya ke sini. Marilah... Ikut Aqualia ke kerajaan air dulu. Ibu dan ayah Aqualia tidak sabar mahu jumpa Dewa Putra " Puteri Aqualia masih mengelak untuk berterus terang tentang perasaannya. " Tunggu dulu, mari Dewa Putra bawa Aqualia berjumpa dengan Dewi Rohaiyu." Puteri Aqualia masih membatukan diri. Dewa Putra terus menarik tangan Puteri Aqualia.
Dewa Rahamad memeluk Dewa Putra. Sungguh Dewa Rahamad merindui Dewa Putra kerana dahulu Dewa Rahamad begitu rapat dengan Dewa Putra. Puteri Aqualia masih menundukkan wajahnya. "Puteri Aqualia, Dewa Rahamad senang berjumpa dengan Puteri Aqualia. Untuk malam ini, Puteri Aqualia boleh nginap di sini sebelum pulang ke kerajaan air." ramah sahaja Dewa Rahamad. "Terima kasih Dewa Rahamad. Maaf kerana menyusahkan. Tetapi, lebih afdal Puteri Aqualia nginap dengan Datuk dan Nenek Puteri Aqualia di hujung kampung sana." Dewa Rahamad tersenyum lansung tidak terasa dengan penolakkan Puteri Aqualia. "Dewa Rahamad... Dewa Putra... Aqualia minta diri dahulu."
"Aqualia.... Tunggu dulu...." Dewa Putra menahan Puteri Aqualia. Puteri Aqualia memandang tepat pada wajah Dewa Putra. Lama mata Dewa Putra menjamah wajah cantik dihadapannya. Sungguh Dewa Putra terlalu rindu dengan Puteri Aqualia tetapi Puteri Aqualia masih bersikap dingin dengan Dewa Putra. " Aqualia.. Apa Dewa Putra harus buat lagi agar Aqualia boleh memaafkan Dewa Putra... Aqualia.... Lama Dewa Putra menahan rindu ini... Dewa Putra sanggup menceraikan Dewi Rohaiyu. Dewa Putra sanggup lari dari alam kayangan untuk bersama dengan Aqualia...." Dewa Putra sudah menangis kerana terlalu penat dan kecewa. " Aqualia akan jumpa Dewa Putra esok untuk pergi ke kerajaan air." Itu sahaja yang dikatakan Puteri Aqualia sebelum pergi ke rumah Nenek dan Datuknya.
YOU ARE READING
Mystical Beauty
FantasyDiantara seorang Puteri Kayangan dan Seekor Puteri Duyung siapakah pilihan Dewa Putra bakal pemerintah alam kayangan. Bagaimana cinta boleh berubah dalam sekelip mata. Bila kuasa dan taktha melebihi segalanya segala rasa kasih akan hilang sekelip ma...