Bab 40

248 10 0
                                    

                 Dewa Putra dan Puteri Aqualia sudah bersedia untuk berangkat ke kerajaan air. Dewi Mawar hilang entah kemana. Hanya Dewa Sarno, Dewi Dalelai, Dewi Marlia dan Dewi Satriya yang  mengucapkan selamat tinggal dengan Dewa Putra dan Puteri Aqualia. " Bonda.... Aqualia pergi dulu...Jaga diri baik-baik ya bonda." Aqualia meminta diri dengan sopan. Dewi Dalelai memeluk  Aqualia dengan erat. " Pesan dengan Permaisuri Suriati Bonda ada tanyakan Permaisuri Suriati. " Puteri Aqualia menganguk. Dewa Putra menggemgam tangan Puteri Aqualia.  " Marilah.... " Dewa Putra dan Puteri Aqualia terus terbang sehingga sampai ke kerajaan bumi. Apabila mereka sampai ke kerajaan bumi, Dewa Putra memeluk Puteri Aqualia. " Aqualia... Inilah tempatnya pertama kali Dewa Putra terjumpa Aqualia. " Puteri Aqualia hanya ketawa kecil. " Dan disini Aqualia jatuh Cinta padang pertama dengan seorang Dewa dari kayangan." Puteri Aqualia berkata sambil memandang kearah Dewa Putra.

           " Aqualia... Dewa Putra cintakan Aqualia sangat-sangat." Dewa Putra berkata sambil mencium bibir Aqualia. Aqualia tersenyum malu. " Aqualia juga cintakan Dewa Putra." Puteri Aqualia berkata lagi. " Aqualia....  Jomlah.... Ibu sudah tunggu Aqualia...." Dewa Putra dan Puteri Aqualia dikejutkan oleh suara Aqaira. " Aqaira.... Abraham.... Apa kalian buat disini...." Aqualia berkata dengan wajah cemberut. " Ibu yang hantar kami ke sini untuk menyambut Aqualia... Mana tahu... Aqualia sudah lupa jalan ke kerajaan air." Aqaira mengusik lagi. "Aqaira...." Aqualia berkata dengan geram. Aqualia terus memeluk Abraham dan Aqaira. " Dewa Putra... Marilah.... " Ajak Putera Abraham. Dewa Putra menganguk dan masuk ke dalam sungai. Secara perlahan sayap Dewa Putra hilang dan kakinya bertukar menjadi ekor.
Aqualia juga masukkan kakinya kedalam air dan sayapnya juga hilang dan kakinya bertukar menjadi ekor. Aqualia terus lompat dan terjun ke dalam sungai dan berenang berputar-putar. " Aqualia....  Rindu sangat dengan air...." Abraham berkata kepada Dewa Putra. Dewa Putra hanya ketawa dan mengeleng kepala.

            Raja Barahman dan Permaisuri Suriati memeluk  Puteri Aqualia dan Dewa Putra.  " Mei dan Runi sudah selesai mengmas kamar kalian. Marilah kita makan dahulu. " Raja Barahman berkata  kepada Aqualia dan Dewa Putra. " Aqualia mengambil tangan Dewa Putra dan pergi ke ruang makan. " Puteri Aqualia... Selamat kembali...." Runi berkata sebaik sahaja Aqualia sampai diruang makan. " Terima Kasih Runi... Nanti jumpa Aqualia di kamar. " Aqualia berkata kepada Runi. " Baiklah Puteri Aqualia. Silakan makan dahulu. " Runi berkata dengan sopan, Aqualia menganguk sahaja. Dewa Putra dan Aqualia duduk diruang makan begitu juga dengan Raja Barahman, Permaisuri Suriati, Putera Armand, Putera Arnold, Putera Abraham, Puteri Aqaira, Puteri Amanda dan Puteri Amelia. Ruang makan agak riuh dengan karenah mereka semua.

              " Dewa Putra... Aqualia... Nak tinggal disini lama sikit boleh..." Aqualia berkata sebaik sahaja mereka masuk kamar. Dewa Putra berenang ke arah Aqualia yang sedang memandang ke luar jendela istana Raja Barahman. " Aqualia... Dewa Putra banyak tanggungjawab di kerajaan kayangan.... Dewa Putra dah janji dengan Aqualia... Nak melawat tiga hari sahaja kan...." Puteri Aqualia mengeluh berat. " Aqualia.... Nak melawat datuk-datuk dan Nenek - nenek Aqualia lagi. Aqualia nak jumpa dengan Qaimara... Sakinah... Wani... Aqualia rundu sangat dengan mereka juga..." luah Aqualia lagi. " Aqualia... Dewa Putra dah janji dengan ayahanda... Yang Dewa Putra akan balik untuk memantau kerajaan kayangan." Aqualia terus berenang ke pintu kamar. " Aqualia... Nak jumpa Runi dan Mei dulu." Pintu kamar dibuka dan Aqualia berenang keluar. Dewa Putra terus baring di katil yang dibuat daripada batu kerikil dan batu mutiara. Lama Dewa Putra menunggu Puteri Aqualia kembali.

                      " Puteri Aqualia.... Mei rindu dengan Puteri Aqualia....  Bagaimana kehidupan Puteri Aqualia setelah berpindah ke kerajaan Kayangan?" Mei berkata sebaik sahaja duduk disebelah Aqualia di taman batu karang di luar Istana Raja Barahman. " Janganlah panggil Puteri Aqualia... Panggil saja Aqualia.... Mei... Aqualia rindu sekali dengan kerajaan air. Di kerajaan kayangan juga cantik... Sebab di kerlilingi awan dan Istana Dewa Sarno juga diatas awan...." Aqualia berkata. " Mesti indah sekali... Mei harap satu hari nanti Mei boleh kahwin lelaki rakyat kerajaan kayangan...  Biat Mei boleh ke sana...." Runi terus mencebik. " Runi... Rasa kerajaan air juga indah.... Marilah kita pergi membeli -belah... Runi lama sudah tidak membeli perhiasan untuk ekor Runi... "  wajah Aqualia terus bersinar. " Sebelum kita pergi... Aqualia ada hadiah untuk Runi dan Mei...." Aqualia mengeluarkan dua kalung emas dari kerajaan kayangan. " Ini hadiah dari Aqualia... Tanda persahabatan kita...." Aqualia berkata sambil menghulur kalung emas tersebut, satu kepada Runi dan satu lagi kepada Mei. " Aqualia.... Terima kasih.... Aqualia.... Kalung ini terlalu cantik.... " Runi berkata dengan mata yang berkaca dengan air mata. Mei terus memeluk Aqualia. " Terima kasih Aqualia.... Kerana tidak pernah melupakan kita. " giliran Mei pula untuk berkata-kata. " Sama-sama... Marilah kita pergi membeli - belah.... Sebelum semua tempat tutup" Aqualia berkata sambil menarik tangan Mei dan Runi.

Mystical BeautyWhere stories live. Discover now