Bab 14

278 11 0
                                    


                    Dewi Rohaiyu sekali lagi turun ke kerajaan bumi dan pergi ke pondok kecil pemuda itu. Pakaian pemuda itu, Dewi Rohaiyu cuci di sungai dia tidak nampak sesiapa dari kerajaan air di sungai ketika ini. Biasanya ada beberapa duyung bermain di kawasan sungai pada awal pagi begini. Selepas pakaian di cuci Dewi Rohaiyu menjemur pakaian pemuda tersebut. Tidak lama kemudian Dewi Rohaiyu masak makan tengahari untuk pemuda itu.

                  Selepas selesai memasak Dewi Rohaiyu pergi ke rumah Dewa Rahamad dan Nafiki. Nafiki baru sahaja selamat melahirkan anak pertama mereka. Anak perempuan. Dewi Rohaiyu mendukung anak perempuan Dewa Rahamad. "Adinda, janganlah terlama disini. Kekanda ingin Adinda menginap disini tetapi Kekanda risau kalau ayahanda dapat tahu Dewi Rohaiyu akan menerima nasib yang sama dengan kekanda." belum sempat Dewi Rohaiyu menjawap. " Kekanda...Dewa Rahamad...." Dewi Rohaiyu sudah tersenyum melihat Dewi Rohaini dan Dewa Rafiki di pondok kecil Dewa Rahamad. Sepanjang petang mereka di rumah Dewa Rahamad. Dewa Rahamad rasa begitu sedih, alangkah indahnya jika perasaan gembira ini boleh dikongsikan dengan Dewa Sinonghim dan Dewi Teratai. Ayahanda dan Bonda mereka.

             " Dewi Kemboja..." Nama yang begitu cantik untuk bayi yang comel ini. Nafiki yang memberi cadangan untuk menamakan bayi itu Kemboja. Dewi Rohaiyu mencium Dewi Kemboja sebelum pergi meninggalkan mereka. Dewi Rohaini dan Dewa Rafiki sudah pulang duluan. Dewi Rohaiyu sekali lagi pergi ke pondoknya Adip. Dewi Rohaiyu memasak makan malam untuk Adip. Dewi Rohaiyu juga melipat pakaian pemuda itu yang sudah kering. Dewi Rohaiyu boleh rasa bahagia, entah sikap pemuda itu baik, biarpun Dewi Rohaiyu belum melihat wajah Adip sepenuhnya tetapi Dewi Rohaiyu boleh rasa yang dia sudah mula menyukai Adip kerana sikapnya yang baik dan menghargai. Beberapa kali juga jejaka itu memuji kecantikan dan kebaikannya. Baik??? Pertama kali pemuda itu ketemu Dewi Rohaiyu, Dewi Rohaiyu hampir membunuh rakyat kerajaan air kenapa Adip masih mengatakan Dewi Rohaiyu adalah orang yang baik.

                   Adip sudah balik dari sawah tetapi Dewi Rohaiyu tidak kelihatan sepanjang hari ini. Adip sudah rindu. Terlalu rindu menatap peri cantik dari kayangan itu. Adip menikmati nasi yang di masak Dewi Rohaiyu. Dewi Rohaiyu isterinya Dewa Putra. Patutkah dia menyimpan perasaan terhadap Dewi Rohaiyu? Makanan di pinggan Adip sudah habis. Dia sudah benar-benar jatuh cinta dengan Dewi Rohaiyu. Hampir setiap malam dia mimpi Dewi Rohaiyu.

                 Dewi Rohaiyu masuk ke kamar tidur miliknya dan Dewa Putra. Pakaiannya semua dikemaskan. "Dewi Rohaiyu.... Dewa Putra hendak berbincang dengan Dewi Rohaiyu " wajah Dewi Rohaiyu bersahaja. Nampaknya Dewi Rohaiyu sudah melupakan Dewa Putra  " Dewi Rohaiyu kemana saja dari pagi tadi?" Dewa Putra bertanya. " Dewa Putra kenapa tanya sekarang. Dewa Putra hubungan ini terlalu dingin. Dewa Putra cintakan Puteri Aqualia." "Dewi Rohaiyu, Dewa Putra menyesal kerana pergi ke kerajaan bumi dan perlu cari ubot buat bonda. Sepatutnya Dewa Putra menyuruh Laksamana Fardu sahaja pergi. Tetapi kerana Dewa Putra ingin menjadi pahlawan buat bonda. Semua ini terjadi. Kalau saja Dewa Putra tidak pergi mungkin sekarang Dewi Rohaiyu sudah menjadi bakal bonda buat anak Dewa Putra dan Dewi Rohaiyu." Segala rasa kesal keluar dari Dewa Putra.

                 " Dewa Putra... Dewa Putra masih mencintai Puteri Aqualia???" Dewi Rohaiyu bertanya. Tetapi kali ini suara Dewi Rohaiyu lebih tenang. Tiada dendam, tiada rasa marah dan tiada rasa kesal semuanya tenang sahaja. "Maafkan Dewa Putra Dewi Rohaiyu....." Dewi Rohaiyu tersenyum. "Dewa Putra, tidak apa. Kita semua selalu buat silap. Kita sama-sama tersepit dan tidak ada pilihan. Dewa Putra... Jangan siksa dirimu lagi. Pergilah dengan Puteri Aqualia." Tenang sahaja Dewi Rohaiyu berkata.
"Kita berpisah di sini Dewi Rohaiyu. Dewa Putra harap Dewi Rohaiyu akan ketemu cinta sejati Dewi Rohaiyu." Dewi Rohaiyu menganguk dan meninggalkan kamar Pengantin mereka.

      

Mystical BeautyWhere stories live. Discover now