Dewi Mawar 7

44 1 0
                                    

                      Dewi Mawar keliru, Dewa Sarno masih menyimpan dirinya sebagai permaisuri muda. " Dewi Mawar... Dewa Sarno terlalu cintakan Dewi Mawar..Dewa Sarno tidak kisah kalau Dewi Mawar tidak berjaya menghadiahkan seorang Dewa untuk Dewa Sarno. Dulu memang Dewa Sarno kahwin dengan Dewi Mawar atas dasar dendam kepada Dewi Dalelai dan Dewa Putra. Tetapi sekarang Dewi Mawar selalu menemani mimpi-mimpi indah Dewa Sarno." Dewi Mawar diam. Istana besar dan indah ini tidak ubah seperti penjara besi buat Dewi Mawar. " Baiklah Dewa Sarno, kalau itu kehendak Dewa Sarno, Dewi Mawar pasrah, kerana segala kuasa di tangan Dewa Sarno...." Dewi Mawar berkata namun wajah Dewi Mawar tidak menunjukkan sebarang kegembiraan. Hari diluar tetap mendung, sama seperti perasaan Dewi Mawar.

        Dewi Mawar keluar dari kamar untuk mencari Dewi Dalelai. " Permaisuri Dewi Dalelai...." Panggil Dewi Mawar sambil menunduk hormat. " Dewi Mawar mohon permaisuri... Ampunkan Dewi Mawar.... Dewi Mawar ingin sekali bebas... Tetapi Dewa Sarno enggan lepaskan Dewi Mawar... Bantu Dewi Mawar Permaisuri Dewi Dalelai...." Dewi Dalelai merenung Dewi Mawar tajam. Sudah cukup Dewi Mawar membawa malapetaka kepada kerajaan bumi, tambah lagi Dewa Putra kehilangan anaknya. Aqualia pula berada dalam keadaan lemah. " Maaf. Dewi Dalelai tidak dapat masuk campur. Dewi Mawar tolong jangan tunjukkan diri depan Dewi Dalelai. Dewi Mawar sudah membunuh anak Dewa Putra dan Aqualia, sekarang Aqualia masih sakit." Dewi Dalelai berkata sebelum meninggalkan Dewi Mawar sendirian.

        **********************

           Permaisuri Suriati membawa sedikit rumpai laut dan memberikan kepada Aqualia. " Makanlah... Anak Bonda.... Semoga anak bonda akan sihat seperti sedia kala..." Permaisuri Suriati berkata sambil membelai pipi Puteri Aqualia. Aqualia mengambil rumpai laut itu dan menjamah rumpai laut itu perlahan. Badan Aqualia yang sakit dan lemah tadi tiba-tiba semakin kuat. Rasa sakit semakin lama, semakin hilang. " Terima kasih bonda...." Puteri Aqualia berkata dan menarik Permaisuri Suriati ke dalam pelukan hangat. " Dewa Putra di mana sayang?" Tanya Permaisuri Suriati. Aqualia diam. Dewa Putra sepertinya masih marah akan Puteri Aqualia. Dewa Putra akan masuk sekejap dalam kamar mereka untuk jenguk Aqualia dan selepas itu keluar.

         " Aqualia... Ada seseorang ingin ketemu Aqualia..." Nafiki berkata apabila Nafiki masuk ke dalam kamar Aqualia. " Sila kan...." Dewi Mawar masuk perlahan. " Aqualia....." Air mata Dewi Mawar mula menitis. Cuaca di luar juga berubah dan hujan mula turun dengan lebatnya. " Maafkan Dewi Mawar... Ampunkan Dewi Mawar... Dewi Mawar hilang kawalab sehingga cuaca berubah menjadi ribut... Dewi Mawar tidam sangka hal ini akan terjadi... Deai Mawar tidak dapat mengawal perasaan Dewi Mawar..." Panjang penjelasan Dewi Mawar. Aqualia senyum. " Aqualia sudah lama maafkan Dewi Mawar ... Bukan salah Dewi Mawar... Salah Aqualia kerana cuba terbang ke kerajaan Kayangan semasa berlakunya ribut.  Dewi Mawar bertenang. Aqualia selamat sudah." Pujuk Puteri Aqualia. Tidak lama kemudian Dewi Mawar meminta diri untuk kembali ke alam kayangan. Cuaca semakin reda. Namun masih mendung.

         Dewa Putra maauk ke dalam kamar beradu setelah semua tetamu yanb melawat Puteri Aqualia pergi. " Dewa Putra.... Maafkan Aqualia..." Aqualia sudah menangis. " Aqualia tidak sengaja..." Dewa Putra memeluk Aqualia dengan erat. " Sudahlah... Aqualia... Segalanya sudah berlaku... Yang penting Aqualia selamat... Esok Dewa Putra akan bawa Aqualia bermandi di tasik gunung Agungan. Sambil itu, Aqualia boleh ketemu dengan Eda dan Eli." Dahi Aqualia berkerut. " Eda dan Eli adalah Penjaga Gunung Agungan, sudah lama mereka ingin ketemu Aqualia." Aqualia senyum. " Baiklah Dewa Putra.... Marilah beradu... Hari sudah senja... Dan esok akan ada hari yang lebih baik untuk Dewa Putra dan Aqualia."

Mystical BeautyWhere stories live. Discover now