Permaisuri Suriyati tersenyum memandang Puteri Aqualia. Dewa Putra yang berada disebelah Puteri Aqualia memberi senyuman manis kepada Permaisuri Suriyati. "Aqualia... Tunjukkan kamar Dewa Putra." Arah Permaisuri Suriyati. Dewa Putra yang masih berusaha berenang dengan betul menyusul Puteri Aqualia dari belakang. "Aqualia... Ingat cengkerang ini... " Dewa Putra berkata apabila Puteri Aqualia hendak meninggalkan Dewa Putra di kamar beradunya. Puteri Aqualia tersenyum kelat.
"Aqualia masih ingat... Dewa Putra... Malam ini ada pesta untuk semua rakyat kerajaan air. Nanti Aqualia hias ekor Dewa Putra Ya." Dewa Putra tersenyum senang. Puteri Aqualia ternyata lebih mesra berbanding tadi. Puteri Aqualia perlahan-lahan merenang keluar dari kamar tidur Dewa Putra. Wajah Puteri Aqualia ternyata lebih ceria, berbanding beberapa hari ini. " Aqualia, kenapa senyum-senyum seorang diri?" Putera Arnold menegur Puteri Aqualia. " Tak ada apa-apa Arnold." Puteri Aqualia berdalih. Putera Arnold hanya mengerutkan dahi. " Arnold nak hamtar sikit barangan kepada tetamu kita." Puteri Aqualia menganguk.
" Ibu, terima kasih ibu sebab selalu bahagiakan Aqualia." Puteri Aqualia memeluk Permaisuri Suriati. Permaisuri Suriati tersenyum senang sambil memeluk Puteri Aqualia. " Anak ibu, Aqualia layak mendapat apa sahaja kebahagian. Aqualia.... Sekarang segala keputusan dalam tangan Aqualia. Ibu ada juga dapat surat ini dari Dewi Dalelai. Bacalah... Dewi Dalelai beri surat ini khas buat Aqualia." Permaisuri Suriati menghulurkan surat tersebut kepada Puteri Aqualia.
Puteri Aqualia,
Terima kasih kerana pernah menyelamatkan Bonda suatu ketika dahulu. Sekali lagi Bonda ingin mengucap terima kasih kerana kali ini Puteri Aqualia menyalamatkan nyawa anak Dewi Dalelai, Dewa Putra.
Puteri Aqualia, Permaisuri Suriati begitu baik kerana telah menghadiahkan Dewi Dalelai Pulau Nafitthi. Pulau ini begitu indah sekali. Suatu hari nanti Puteri Aqualia bawalah Dewa Putra ke mari.
Puteri Aqualia, Dewa Putra begitu mencintai Puteri Aqualia. Berilah Dewa Putra peluang. Dewa Putra tidak pernah memandang Dewi Rohaiyu, cara Dewa Putra memandang Puteri Aqualia. Dewa Putra mungkin pernah sayang sahaja kepada Dewi Rohaiyu. Tapi Dewa Putra langsung jatuh cinta dengan Puteri Aqualia.
Bonda harap Puteri Aqualia dan Dewa Putra akan bahagia.
Dewi Dalelai
Puteri Aqualia melipat surat tersebut. "Ibu, Aqualia pergi ke kamar dulu ya. " Permaisuri Suriati menganguk. Keras sungguh hati puteri Aqualia. Tetapi jauh disudut hatinya Permaisuri suriati setuju dengan apa yang Puteri Aqualia ingin lakukan. Hati Puteri Aqualia pernah hancur. Sekarang Puteri Aqualia tidak mahu gelojoh untuk menerima Dewa Putra kembali.
Qaimara begitu seronok sekali malam ini ada pesta. " Qaimara, Qaimara kawan baik Aqualia kan? Aqualia nak minta tolong." Qaimara yang sentiasa ceria tersenyum. " Boleh saja. Apa Aqualia nak Qaimara buat untuk Aqualia?" Puteri Aqualia tertunduk. "Qaimara, Qaimara sangat cantik. Lebih cantik dari Puteri Aqualia...." Wajah Qaimara terus berubah. "Aqualia... Janganlah kata begitu. Aqualia juga cantik. Cantik lagi dari Qaimara." Qaimara berkata untuk menyejukkan hati Puteri Aqualia. Walaupun Puteri Aqualia seorang tuan Puteri, tetapi ramai juga yang tertawan dengan kecantikan Qaimara. Tetapi Qaimara hanya biasa-biasa sahaja tidak pernah berlagak dengan kecantikkannya.
"Qaimara... Malam ini, Ada tetamu istimewa ke sini. Dewa Putra. Aqualia nak Qaimara pergi lah temankan Dewa Putra malam ini." Wajah Qaimara terus cemberut. "Aqualia... Mahu uji Dewa Putra sama ada benar Dewa Putra suka dengan Aqualia atau disebabkan kecantikan sahaja?" Lambat-lambat Aqualia mengaguk. "Baiklah Aqualia... Qaimara akan bantu Aqualia. Tetapi kalau tiba-tiba Dewa Putra jatuh hati dengan Qaimara janganlah benci Qaimara. Tapi Qaimara janji... Qaimara tidak akan menerima Dewa Putra." Puteri Aqualia tersenyum senang.
Puteri Aqualia berkeras hati untuk mendandan Qaimara. Berat hati juga Qaimara ikut idea gila rakan baiknya ini. Qaimara memandang wajahnya ke dalam cermin. Pandai sekali Aqualia menghias Qaimara. " Cermin aljaib... Tunjukkan wajah Dewa Putra..." Puteri Aqualia berseru dihadapan cermin itu. Cermin aljaib itu terus menunjukkan wajah Dewa Putra. "Qaimara... Ini lah Dewa Putra... Qaimara cari Dewa Putra di pesta itu nanti...."
Qaimara memeluk Aqualia. "Aqualia... Qaimara harap sangat Dewa Putra akan jadi milik Aqualia." Aqualia hanya membisu. Qaimara tahu yang Puteri Aqualia berat hati untuk melakukan semua ini. Tetapi untuk mencari kebenaran Aqualia harus berkorban. Sebaik sahaja Qaimara siap didandan Puteri Aqualia keluar dari Kamar tidurnya. "Aqualia.... Tidak perlu bantu Dewa Putra berdandan... Arnold sudah membantu Dewa Putra. Aqualia pergilah bersiap. Puteri Aqualia kembali ke kamar tidur dan menyuruh Qaimara pergi dahulu ke pesta itu.
YOU ARE READING
Mystical Beauty
FantasyDiantara seorang Puteri Kayangan dan Seekor Puteri Duyung siapakah pilihan Dewa Putra bakal pemerintah alam kayangan. Bagaimana cinta boleh berubah dalam sekelip mata. Bila kuasa dan taktha melebihi segalanya segala rasa kasih akan hilang sekelip ma...