Bab 6

392 9 0
                                    

                   Sebaik sahaja Dewa Putra sampai di kerajaan kayangan, Dewi Rohaiyu sudah menunggu di pintu gerbang istana kerajaan kayangan. Dewi Rohaiyu memeluk Dewa Putra tetapi muka Dewa Putra seakan-akan tidak suka dengan apa yang dilakukan Dewi Rohaiyu. Perlahan-lahan Dewa Putra melepaskan pelukan tersebut dan dia berjalan terus ke arah kamar bondanya dan meninggalkam Dewi Rohaiyu. Dewi Rohaiyu semakin pelik dengan tingkah laku Dewa Putra.

                   Dewi Rohaiyu risau kalau Dewa Putra sudah berjumpa dengan rakyat kerajaan bumi sampai jatuh cinta dan tidak ingin kembali. Pekara tersebut sudah berlaku kepada abangnya Dewa Rahamad. Dia jatuh cinta dengan gadis dari kerajaan bumi Nafiki dan terus tinggal disana kerana Dewa sinonghim ayahanda tidak suruh Dewa Rahamad kembali ke alam kayangan.

           Dewa Putra memandang Dewi Dalelai yang begitu lemah. " Dewa Putra... Dewa Putra pulang tepat pada waktunya..." Dewa Putra menghulurkan bunga lily emas tersebut bondanya. Dewi Dalelai mencium bau bunga lily emas itu dan mula memakan bunga itu. Tidak lama kemudian wajah pucat Dewi Dalelai berubah ceria dan dia terus sihat. "Bonda ingin turun ke kerajaan air, Bonda ingin mengucapkan terima kasih kepada Permaisuri Suriyati." Dewa Putra memandang bondanya sayu. Dia rasa begitu bersalah kerana hatinya sudah dicuri salah seorang kuli permaisuri suriyati.

            "Permaisuri Suriyati menghantar Aqualia orang suruhannya untuk mencari bunga lily emas ini bonda." Dewa Putra berkata. "Aqualia??? Aqualia adalah Puteri sulung Raja Barahman dan Permaisuri Suriyati.  Bunga lily emas ini hanya akan muncul bila adanya orang kerabat dari kerajaan air, kerajaan bumi dan kerajaan kayangan. Bunga tersubut cuma akan timbul bila orang tersebut berusaha sekeras-kerasnya untuk mendapat bunga tersebut." Baru Dewa Putra faham kenapa mereka kena bersusah payah melalui gua yang gelap itu. Kalau Dewa Putra terus turun ke gunung Agongan dari dunia kayangan tentu dia tidak jumpa bunga lily emas tersebut.

                 Dewi Dalelai hairan kenapa wajah anaknya murung. Dewi Dalelai memegang tangan Dewa Putra. Dewa Putra tahu, Bondanya sudah tahu apa yang berlaku. Wajah Bondanya begitu bersahaja. "Dewa Putra tidak tahu sama ada Dewa Putra harus terus terang atau Dewa Putra teruskan sahaja perkahwinan ini." Dewi Dalelai diam tidak mahu masuk campur. "Dulu, Dewa putra juga suka dengan Dewi Rohaiyu. Dewa Putra tidak kasihan Dewi Rohaiyu? Perkahwinan kalian ada dua hari lagi." Dewi Dalelai berkata. Dewa Putra diam beribu kata. Sekarang dia harus akur dengan perjanjian yang dia buat sendiri terhadap Dewi Rohaiyu.

Mystical BeautyWhere stories live. Discover now