Bab 17

302 8 0
                                    

                       Dewa Putra memandang suasana kerajaan kayangan yang tampak begitu sunyi. " Dewa Putra, Dewi Aulia terpaksa berkahwin dengan Dewa Rafiki." Lama Dewa Putra memandang adiknya itu. Dewa Putra terus memeluk Dewi Aulia dengan begitu erat. "Maafkan Dewa Putra, kerana Dewa Putra Dewi Aulia kena melalui semua ini." sungguh Dewa Putra rasa begitu kesal sekali. Sungguh Dewa Putra begitu tertekan kerana sudah lama dia tidak ketemu Puteri Aqualia gadis pujaannya.

                 " Dewa Putra, kerajaan kayangan utara, dalam bahaya. Ayahanda akan hantar Dewa Putra ke sana." Dewa Putra mendiamkan diri, sekali lagi Dewa Putra ditugaskan ke tempat yang jauh. Dewa Putra mengambil pemanah dan anak panahnya. Dewa Putra sudah tidak tahu untuk buat apa, batu kerikil yang Puteri Aqualia memberinya dahulu disimpan juga dalam begnya. Dewi Aulia lama memandang Dewa Putra, berat hati melepaskan Dewa Putra pergi. Dewa Putra memeluk Dewi Aulia dengan begitu erat.

           Dewi Dalelai memandang anak sulungnya dengan wajah sayu. Anaknya akan pergi bertempur dalam peperangan dengan marlusfus yang ingin menguasai kerajaan kayangan. " Bonda tunggu anakanda pulang." Dewi Dalelai memeluk Dewa Putra dengan begitu erat. Dewi Marlia dan Dewi Satriya memeluk Dewa Putra sebelum Dewa Putra meninggalkan mereka. " Dewa Putra, batu kerikil tu bisa melindungi Dewa Putra." bisik Dewi Marlia. "Dewa Putra, hati-hati ya. Dewi Satriya menunggu kekanda pulang." Dewi Satriya berkata dengan air yang sudah membasahi pipi. Dewa Putra mengangguk dan terus pergi. Dewa Sarno perasan akan kedinginan Dewa Putra.

             "Kenapa Dewa Putra dingin dengan Dewa Sarno." Dewa Sarno berkata Dewi Dalelai sebaik sahaja Dewa Putra pergi dengan menunggang kuda putihnya. Dewi Dalelai mendiamkan diri, sebenarnya Dewi Dalelai agak terkilan dengan hukuman berat yang dikenakan Dewa Sarno kepada Dewa Putra. "Dewa Putra sudah banyak berbakti kepada alam kayangan, Dewa Putra layak memerintah tetapi Dewa Putra selalu diatur dan dihukum. Kenapa sahaja tidak menghantar Dewa Rafiki, Dewa Rafiki bakal memerintah kerajaan kayangan." Dewi Dalelai berkata dan terus pergi. Dewa Sarno menundukkan wajahnya, Dewa Sarno sedar yang Dewi Dalelai begitu marah dengannya.

                    " Dewa Putra gagal Dewi Dalelai. Dewa Putra gagal dalam perkahwinannya bagaimana Dewa Putra akan memerintah kerajaan kayangan ini. Pasti Dewa Putra gagal suatu hari nanti." Dewi Dalelai tetap membatukan diri di balkoni kamar Raja dan permaisuri kerajaan kayangan. Pemandangan yang indah belum mampu menyenangkan hati Permaisuri Dewi Dalelai yang tengah gundah. " Dari Dewa Putra kecil segala perancangan masa depan Dewa Putra diatur oleh Dewa Sarno. Bagaimana Dewa Putra boleh kenal cinta sejati apabila Dewa Putra dari kecil lagi sudah di beritahu bahawa Dewi Rohaiyu adalah cinta sejatinya. Dewa Sarno, Dewa Putra mencintai Aqualia. Dewa Putra sudah mematuhi semua arahan Dewa Sarno, hanya satu sahaja Dewa Putra mungkir untuk menjadikan Dewi Rohaiyu permaisurinya."

                       " Aqualia Duyung dari kerajaan air? Tidak!!!! Dewa Sarno tidak setuju. Beginilah!!! Dewa Sarno sudah fikir dan bincang dengan Laksamana Buih. Laksamana Buih mempunyai anak perempuan namanya Dayang Mawar. Sesuai jadi permaisuri kerana Dayang Mawar jauh lagi cantik dari Dewi Rohaiyu. Jika tidak sesuai, Dewa Sarno akan kahwinkan Dewa Putra dengan Dewi Rohaini. Sekarang Dewa Sarno tidak kisah dengan pangkat sama ada rakyat biasa atau kerabat tetapi asal Dewa Putra tidak berkahwin dengan Aqualia" Dewa Sarno masih berkeras untuk mengatur hidup Dewa Putra.

                   " Dewa Sarno Kenap Dewa Sarno harus berdegil? Biarlah Dewa Putra memilih Aqualia. Aqualia juga kaum kerabat. Kaum kerabat kerajaan air. Ada kebaikan kerajaan kayangan, kerajaan bumi dan kerajaan air mempunyai silaturahim yang kuat. Dewa Putra sudah beberapa kali menyelamatkan kerajaan kayangan. Jika Dewa Sarno tidak mahu menjadikan Dewa Putra Raja kerajaan kayangan berilah Dewa Putra peluang untuk bersama Puteri Aqualia." jenuh Dewi Dalelai memujuk Dewa Sarno.

             "Tidak!!! Dewi Dalelai, Dewa Putra sudah dihukum! Dewa Putra tidak akan menjadi Raja kerajaan kayangan lagi. Hanya Dewa Rafiki sahaja. Dewa Sarno juga tidak benarkan Dewa Putra bersama dengan Aqualia Duyung dari kerajaan air itu! Dewa Putra akan menikahi sama ada Dewi Rohaini atau Dayang Mawar. Mungkin kedua-dua sekali dan Dewa Putra akan dilantik sebagai ketua pahlawan dalan semua peperangan."

               Lemah jantung Dewi Dalelai mendengar apa yang dikatakan Dewa Sarno. Dewi Aulia, Dewi Satriya dan Dewi Marlia yang berada di luar kamar mendengar segala pergaduhan Dewa Sarno dan Dewi Dalelai. "Dewa Sarno sungguh kejam sampai menghukum Dewa kita begitu. Dewa Putra tidak pernah minta apa-apa. Selama ini Dewa Putra masih hormat dengan Dewa Sarno. Dewi Dalelai rasa, kalau Dewa Putra anak yang tidak baik Dewa Putra akan meninggalkan kerajaan kayangan sejak Dewa Putra kenal Puteri Aqualia. Tetapi Dewi Dalelai bangga dengan Dewa Putra, Dewa Putra kembali untuk menggalas tanggungjawabnya walaupun Dewa Putra gagal. Dewi Dalelai juga terhutang budi sama Puteri aqualia, jika Aqualia tidak mencari bunga lily emas untuk Dewi Dalelai. Dewi Dalelai akan mati." Itulah kata-kata terakhir Dewi Dalelai sebelum meninggalkan kamar tidur. Dewa Sarno merengus kasar, masih tetap dengan keputusannya.

Mystical BeautyWhere stories live. Discover now