Happy reading!♡♡♡♡
Dua minggu kemudian....
Ya, dua minggu telah berlalu semenjak perjanjian Aika dengan Jo, dan selama itu pula Aika menjalankan semua perintah yang Jo mau seperti memasakkan makanan untuk Jo. Pagi, siang, malam ataupun sekedar membersihkan apartemen Jo itu pun karena kemauan Aika sendiri. Dirinya tidak ubahnya seperti pembantu tanpa bayaran, tapi Aika malah merasa senang karena dengan begitu ia bisa sesering mungkin melihat Jo. Ya, meskipun laki-laki itu tetap mengabaikannya, sesekali Jo memang berbicara dengannya itu pun dengan nada dingin dan dengan kata-kata yang sedikit merendahkan.
Meskipun begitu, Jo tidak pernah berbuat kasar padanya ataupun tindakan keterlaluan lainnya. Pernah suatu waktu Aika diminta Jo datang ke kantornya hanya untuk membuatkan kopi hitam dan memfotokopi beberapa lembar file yang sebenarnya bisa dilakukan oleh sekretarisnya atau OB yang ada di kantor. Tapi dengan santainya Jo malah menyuruh Aika yang saat itu sedang melakukan pekerjaannya sendiri di restoran untuk datang, menyebalkan bukan?
Kali ini Aika sadar bahwa Jo benar-benar berubah. Dulu Jo sangat menghormati wanita, tapi sekarang Jo bahkan sudah menggandeng tigga perempuan berbeda dalam rentang waktu dua minggu, bukankah itu sebuah rekor?
Anehnya, selama itu pula tidak ada masalah dengan pekerjaannya sama sekali. Entah itu dari Heaven Resto atau dari Star Cafe sekalipun. Ia tidak pernah mendapatkan teguran ataupun semacamnya dari pihak restoran dan Cafe. Padahal ia sudah sering kali membolos dari pekerjaannya dan itu membuatnya bersyukur.
Saat ini Aika sedang melakukan rutinitasnya menjadi seorang pelayan di Cafe seperti biasa. Dirinya kini sedang melayani Jessi yang sudah datang rutin ke Cafe hanya untuk sekedar memesan Hot Chocolate kesukaannya, atau mengajaknya mengobrol jika keadaan Cafe sedang sepi seperti sekarang.
"Kau tidak pernah mengambil libur atau cuti, Ai?" tanya Jessi sambil mengunyah wuffle yang ia pesan.
"Tidak, bagiku waktu adalah uang," ucap Aika sambil terkekeh geli dengan ucapannya sendiri.
"Sayang sekali, padahal aku ingin sekali mengajakmu berbelanja lagi,"
"Aku tidak bisa, Jess. Kau tahu sendiri aku sudah sering bolos dari pekerjaan. Jadi aku tidak mungkin meminta cuti," sesal Aika dengan perasaan tidak enak.
"Kenapa kau tidak hentikan saja perjanjian konyolmu dengan bocah sialan itu!" gerutu Jessi yang gemas sendiri dengan sifat keras kepala dua manusia ini.
"Itu tidak mungkin, Ini satu satunya kesempatanku untuk mendapatkan maaf dari Jo."
"Astaga Ai! Kau pikir dengan Kau melakukan itu semua Nathan akan langsung memaafkanmu? tidak! Ia hanya sedang mempermainkanmu, Ai. Aku yakin dia tidak akan berhenti begitu saja, Apa kau tidak lelah?" geram Jessi tak habis pikir dengan jalan pikiran Aika.
"Justru karena aku lelah dengan semua ini aku ingin segera mendapatkan maaf dari Jo. Aku lelah hidup dengan perasaan bersalah yang aku bawa setiap hari. Aku tahu meskipun Jo memaafkanku sekalipun kesalahanku tidak akan pernah ter hapuskan, tapi setidaknya itu bisa mengurangi beban yang aku tanggung Jess," tutur Aika panjang lebar dengan tatapan kosongnya.
Jessi kehabisan kata-katanya ketika mendengar jawaban Aika. Apa begitu tertekan Aika selama ini? Jessi tahu bahwa Aika mulai lelah menghadapi sifat Jo yang sering berlaku seenaknya, tapi dengan keras kepalanya Aika tetap melanjutkan itu semua. Ia pun sudah berulang kali meminta Jo untuk berhenti tapi dengan entengnya laki-laki itu berkata, "aku tidak melakukan apa pun, dia sendiri tidak keberatan."
Menyebalkan, bukan?
"Em... ngomong-ngomong, Jess. Aku penasaran kenapa kau selalu memanggil Jo dengan sebutan itu?" tanya Aika mencoba mengalihkan pembicaraan sekaligus penasaran dengan hubungan Jessi yang belakangan ini tidak pernah terlihat bersama Jo. Yang ada Jo malah sibuk dengan wanita lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Return (Completed✔)
RomanceHighest rank #5 Romance Aika, Gadis cantik yang dulu memiliki sifat yang ceria, percaya diri, berasal dari keluarga kaya dan populer di sekolahnya kini kehidupannya berubah 180 derajat karena semua hal itu terenggut darinya dalam waktu yang hampir b...