Happy reading...
♡♡♡♡
Tidak ada yang dapat menggambarkan perasaan Jo saat ini. Takut, marah, menyesal, khawatir dan perasaan kacau lainnya. Sudah setengah jam dirinya menunggu di depan ruang UGD tapi belum ada satu pun dokter yang menangani Aika keluar untuk memberikan kabar baik untuknya.
Dengan tubuh yang gemetar hebat Jo duduk terdiam di kursi tunggu. Sesekali ia akan meremas rambutnya sendiri frustrasi, dirinya tidak tahu jika apa yang ia lakukan akan berdampak buruk seperti ini.
Gangguan emosi yang selama ini ia derita nyatanya kini telah kembali. Selama bertahun-tahun Jo bisa menahan emosinya agar tidak lepas kendali, tapi tadi malam ia kehilangan kontrol atas dirinya sendiri ketika ia melihat Aika tengah berada di dalam pelukan pria lain, dan itu semakin diperburuk dengan dirinya yang memang sudah terpengaruh karena foto-foto yang beberapa kali ia terima. Hal itulah yang membuat emosi yang ia tahan meledak begitu saja yang berakhir dirinya yang menyakiti Aika dengan cara yang begitu kotor. Dirinya memperlakukan Aika dengan membabi buta tanpa perasaan dan belas kasihan seperti binatang.
Jo menangkup wajahnya dengan kedua tangannya, dan menghela nafasnya yang terasa sesak ketika rasa penyesalan semakin mencekiknya.
Tidak lama kemudian terdengar derap langkah dari arah samping yang membuat Jo segera menoleh, dan di sana ia sudah melihat Arya yang memang sudah ia hubungi sebelumnya tengah berjalan dengan terburu-buru. Jo jadi ingat kata-kata Arya yang mengatakan bahwa Arya akan membunuhnya jika dirinya menyentuh Aika, dan Jo siap jika Arya benar-benar membunuhnya kali ini.
"Ada apa kak? Apa yang terjadi?" tanya Arya panik ketika ia sudah berdiri di samping Jo.
Untuk sesaat Jo hanya terdiam, hingga ketika ia akan membuka mulutnya pintu ruang UGD sudah terbuka dan keluarlah seorang perawat yang langsung pergi begitu saja dengan tergesa-gesa, dan tidak lama kemudian disusul oleh seorang dokter yang juga ikut keluar dari sana.
"Keluarga pasien?" tanya dokter tersebut.
Tanpa berpikir panjang Arya langsung mendekati dokter tersebut. "Saya adiknya dokter, apa yang terjadi? Kakak saya baik-baik saja 'kan?"
"Pasien terserang Hipotermia berat membuat kerja jantung tidak normal, tekanan darahnya juga sangat rendah, kami sedang berusaha membuat keadaannya stabil."
Arya tertegun di tempatnya. Hipotermia? Lagi? Apa yang terjadi? ini bukan pertama kalinya kakaknya mengalami kejadian yang sama persis. Aika akan seperti ini jika trauma itu kembali, sudah beberapa tahun ini Aika sudah terbebas dari trauma itu tapi sekarang kenapa Aika kembali seperti ini? Pasti ada pemicunya bukan? Tatapan Arya tertuju pada Jo yang sedang masih setia di posisinya, terlihat sekali wajah tertekan dari laki-laki itu yang entah kenapa membuat kecurigaan Arya muncul begitu saja.
"Kalau begitu saya harus kembali masuk. Permisi," ucap sang dokter sambil melangkah kembali masuk.
Setelah dokter berlalu dari hadapannya, Arya mengepalkan kedua tangannya dengan tatapan yang menajam karena satu dugaan muncul begitu saja di pikirannya. Arya kembali menghampiri Jo dan tanpa mengatakan apa pun Arya langsung meraih kerah kemeja Jo dan langsung melayangkan pukulannya tepat di wajah Jo yang membuat laki-laki itu terjerembap.
Tidak sampai di situ Arya kembali meraih kerah kemeja Jo dan sedikit menariknya. "Kau! kau menyentuhnya, iya 'kan?" tuduh Arya langsung dengan tatapan tajamnya.
"JAWAB!" teriak Arya semakin menarik kerah baju Jo yang membuat lelaki itu tercekik tapi Arya tidak peduli.
Bugh!
Bugh!
Cukup sudah, Arya tidak lagi membutuhkan sebuah kata-kata ketika ia bisa melihat anggukan kecil dari Jo yang menandai bahwa lelaki itu mengakui perbuatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return (Completed✔)
RomanceHighest rank #5 Romance Aika, Gadis cantik yang dulu memiliki sifat yang ceria, percaya diri, berasal dari keluarga kaya dan populer di sekolahnya kini kehidupannya berubah 180 derajat karena semua hal itu terenggut darinya dalam waktu yang hampir b...