Happy reading!
♡♡♡
"Jangan pernah berpikir untuk membunuh dirimu sendiri lagi, Jo. Demi aku dan ... dia. Buah cinta kita," Bisik Aika.
Jo terdiam mencerna ucapan yang meluncur dari bibir Aika. Ucapan yang entah kenapa membuat hatinya bergetar aneh. Buah cinta? Tunggu! apa mungkin buah cinta yang Aika maksud adalah ....
Jo lalu melepaskan pelukannya ketika satu kemungkinan muncul begitu saja dalam benaknya. Ia memegang kedua bahu wanita itu dan menatap mata Aika lekat. "Ai, katakan lebih jelas. Apa kau ...." Jo tidak dapat melanjutkan ucapannya sendiri karena rasa terkejutnya.
Aika menganggukkan kepalanya mengerti apa yang Jo maksud. "Iya, kau mau bukti?" tanya Aika antusias.
Tangan Aika terulur mengambil hand bag miliknya yang tergeletak di meja mengabaikan semua orang yang terlihat bingung menatapnya. Ia lalu mengambil sebuah amplop berwarna putih yang terselip di dalam hand bag tersebut dan memberikan itu pada Jo.
"Kau bacalah!"
Dengan tangan gemetar perlahan Jo membuka amplop tersebut yang sudah terbuka segelnya. Lalu ia membaca setiap detail kertas tersebut yang merupakan hasil pemeriksaan yang berasal dari salah satu rumah sakit, dan Jo kembali tertegun ketika ia membaca kesimpulan dari hasil pemeriksaan tersebut. Di sana tertulis dengan jelas bahwa apa yang tengah ia pikirkan saat ini memang benar adanya. Ia lalu kembali mendongak dan kembali menatap Aika.
"Ai ... benarkah ini? Kau ... kau hamil?" tanya Jo dengan nada bicara yang terputus-putus. Di surat itu menjelaskan bahwa Aika memang tengah positif hamil.
Aika mengagukkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca. "Ya. Aku hamil Jo," jawabnya dengan senyuman bahagia yang menggantung di wajah cantiknya.
"Apa!?"
Seruan terdengar dari semua orang yang ada di meja tersebut ketika mendengar ucapan Aika. Jessi, Harry, Jeremy mereka begitu terkejut dengan fakta yang belum pernah Aika beri tahu kepada mereka. Kecuali Arya yang masih diam dengan tenang. Dia memang sudah tahu tentang kehamilan kakaknya yang membuatnya ingin sekali menghampiri Jo dan kembali memberi pelajaran pada laki-laki itu, beruntung Aika mencegahnya.
Aika pun hanya meringis melihat reaksi dari mereka. Iya, Aika sengaja tidak memberitahukan tentang keadaannya yang tengah hamil saat ini. Ia ingin Jo yang pertama kali mengetahui fakta ini setelah dirinya dan Arya.
"Maaf. Aku tidak memberitahukan ini pada kalian," ucapnya tidak enak. Aika lalu mengalihkan tatapannya kepada Jo yang masih belum memberikan respons apa pun. Jo hanya terdiam sambil menatapnya dengan tatapan ... entaklah. Seketika saja perasaan takut muncul begitu saja dalam benaknya. Ia takut Jo tidak akan menerima kehamilannya.
"Kenapa? Kau tidak suka?" cicit Aika dengan suara bergetar.
Jo mengerjapkan matanya seolah baru tersadar dari lamunannya. Ia kembali fokus menatap Aika, sebelum akhirnya ia memeluk Aika erat-erat dengan perasaan bahagia yang luar biasa hingga membuatnya tidak bisa mengatakan apa pun. "Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan, Ai. Aku terlalu bahagia kau tahu?" bisik Jo lirih.
Aika pun tersenyum lega karena itu artinya Jo menerima kehamilannya. "Ini hadiah ulang tahun dariku, Jo."
Jo melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Aika. "Ini hadiah paling indah yang pernah aku dapatkan selama hidupku. Terima kasih sayang. terima kasih!" ucap Jo dengan air mata haru yang mengalir di wajahnya. Jo lalu mengecup dahi Aika lama tanpa memedulikan tatapan semua orang yang kini terpusat pada mereka. Terutama tiga orang yang masih terdiam dengan ekspresi yang hampir sama. Mereka masih belum tersadar dari rasa terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return (Completed✔)
Lãng mạnHighest rank #5 Romance Aika, Gadis cantik yang dulu memiliki sifat yang ceria, percaya diri, berasal dari keluarga kaya dan populer di sekolahnya kini kehidupannya berubah 180 derajat karena semua hal itu terenggut darinya dalam waktu yang hampir b...